Apa yang Harus Dilakukan Kalau Suami/Istri Tukang Selingkuh?

suami tukang selingkuh

Sebelumnya, saya pernah membahas jenis-jenis perselingkuhan di artikel ini: Apakah Orang yang Berselingkuh Pasti Akan Berselingkuh Lagi? Dan serial cheater adalah salah satu jenis perselingkuhan yang terburuk. Namun bagaimana kalau Anda memiliki pasangan yang seperti ini? Apa yang harus dilakukan?

Baca juga: Pernikahan Kami Baik-baik Saja, Kenapa Dia Selingkuh?

 

Konfrontasi Pasangan

Konfrontasi pasangan adalah langkah awal untuk menghadapi perselingkuhan. Perselingkuhan jenis apapun. Inilah hal yang penting yang harus dicamkan bagi Anda yang ingin mengkonfrontasi pasangan Anda yang selingkuh: Jangan pernah mengkonfrontasi pasangan tanpa memiliki bukti otentik yang kuat akurat dan tidak dapat disanggah. 

Orang yang selingkuh seringkali sudah kadung basah dan sudah banyak kebohongan yang dilakukan. Ia mungkin tidak segan-segan akan terus berbohong sampai ia benar-benar mati kutu, tidak mampu berdalih lagi. Ini berarti Anda tidak bisa mengkonfrontasi pasangan hanya dengan bekal saksi-saksi mata yang lemah, misalnya yang hanya melihat pasangan Anda berdua dengan orang lain. Saksi mata seperti ini memang harus membuat Anda waspada bahwa ada kemungkinan perselingkuhan sedang terjadi, namun tidak cukup untuk mengkonfrontasi pelaku.

Anda membutuhkan screenshot percakapan, rekaman atau foto/video untuk bisa mengkonfrontasi pasangan. Saksi mata juga bisa, namun harus yang melihat sendiri dengan jelas tanpa bias dan bersedia membantu Anda. Karena itu jika Anda kesulitan mendapatkan bukti, Anda perlu mengumpulkan bukti Anda sendiri, atau dengan bantuan orang lain (atau juga profesional seperti detektif swasta – kontak kami untuk informasi detektif swasta yang terpercaya).

Setelah Anda mempunyai bukti, Anda baru bisa mengkonfrontasi perselingkuhan itu dengan pasangan Anda. Pasangan Anda akan bereaksi dengan tiga kemungkinan:

  1. Mengakui perselingkuhan itu dan bersedia berubah
  2. Tidak mengakui walaupun buktinya tidak terbantahkan
  3. Mengakui perselingkuhan itu namun tidak mau berubah

 

 

Pasangan Bersedia Berubah: Konseling

Bagi pasangan yang bersedia berubah, maka Anda dan pasangan harus meluangkan waktu dan biaya untuk mencari bantuan konselor/psikolog dan menjalani konseling secara rutin. Perselingkuhan bukanlah masalah sepele yang dapat ditangani sendiri, luka yang ditimbulkan pada pasangan yang diselingkuhi akan sangat dalam. Selain itu, serial cheater seringkali memiliki luka-luka trauma masa lalu yang perlu disembuhkan. Konseling dapat menolong untuk menghentikan perilaku tersebut di kemudian hari.

Seringkali pasangan yang diselingkuhi akan terus merasakan neraka dalam hidupnya; flashback yang terus-menerus, sulit tidur, dan emosi yang sulit terkendali. Sakit yang dialaminya sulit untuk pulih dengan sendirinya tanpa bantuan profesional. Kami bahkan menemukan beberapa klien kami yang terus mengalami penderitaan itu bahkan setelah 1 tahun, ada pula yang hingga 5 tahun karena ia tidak mencari bantuan. Ia baru mencari bantuan setelah 5 tahun dan bersyukur karena ia mendapatkan bantuan yang dia butuhkan melalui Pembelajar Hidup.

Kami sangat menyarankan Anda yang mengalami perselingkuhan untuk mencari konseling pasangan (couple/marriage counseling) bukan hanya konseling pribadi karena luka-luka akibat dari perselingkuhan itu harus diatasi bersama, tidak bisa seorang diri. Tidak jarang kasus-kasus perselingkuhan jika ditangani dengan konseling individu, ujung-ujungnya berakhir dengan perceraian.

 

Pasangan Tidak Mau Mengakui

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan:

  1. Membuka masalah ini ke keluarga besar
  2. Temporary separation

 

Keluarga besar masih besar pengaruhnya di Indonesia, ini bisa menjadi jalan keluar bagi Anda yang suami/istrinya terus menyangkali perselingkuhan yang terjadi sekalipun bukti-bukti yang kuat sudah dijabarkan. Memang ini tidak mudah karena membuka luka dan borok keluarga inti Anda kepada orang tua, namun jika Anda ingin mendapatkan kembali suami/istri Anda mungkin ini layak untuk dilakukan.

Apabila keluarga besar tidak mampu mengubah pendirian pasangan Anda, Anda dapat memilih untuk berpisah untuk sementara waktu (temporary separation). Ini bukan bercerai, walaupun saya perlu mengingatkan bahwa melakukan hal ini punya resiko yang tidak kecil untuk menjadi benar-benar berpisah secara permanen (bercerai).

Yang menjadi dasar pemikiran dari tindakan temporary separation adalah bahwa seringkali pasangan yang selingkuh namun tidak menceraikan istri/suaminya, adalah karena ia merasa mendapatkan semua kebutuhan emosionalnya dari 2 (atau lebih) pasangan: yang satu istrinya/suaminya satu lagi selingkuhannya. Suami yang selingkuh mungkin mendapatkan pemenuhan kebutuhan seksualnya dari selingkuhannya, tetapi ia merasa nyaman dari pelayanan dan kasih sayang dari istrinya. Ia menginginkan keduanya, sehingga tidak ingin kehilangan keduanya.

Karena itu, temporary separation bukanlah menghilang tiba-tiba dari pasangan Anda. tetapi dengan mengutarakannya baik-baik kepada pasangan bahwa ia harus memilih salah satu. Dan setelah itu Anda harus memutuskan segala bentuk komunikasi dengan pasangan hingga ia bersedia meninggalkan selingkuhannya. Karena resiko yang tidak kecil dengan temporary separation ini, terlebih lagi hal ini baru bisa efektif jika dilakukan dengan cara yang tepat, bukan dengan emosi, maka kami tidak menyarankan opsi ini dilakukan tanpa bimbingan profesional.

 

Pasangan Tidak Mau Berubah

Ia mungkin mengakui perselingkuhannya. Ia mungkin bahkan bersedia meninggalkan WIL atau PIL nya, namun ia tidak berubah. Ia menolak untuk mencari bantuan konseling. Beberapa alasan yang sering dikemukakan misalnya:

“Jangan suruh aku konseling ya, aku tidak percaya gituan”

“Ngapain buang-buang uang, gak ada guna”

“Masalahnya bukan di saya, tapi di kamu”

Tidak aneh kalau perselingkuhan baru akan terjadi lagi.

Menghadapi pasangan seperti ini seperti menghadapi jalan buntu. Maka Anda dapat memikirkan perceraian jika iman dan agama Anda mengijinkannya. Namun jika tidak, atau jika Anda memiliki masalah finansial atau mempertimbangkan kesehatan mental anak Anda, maka Anda perlu bertahan dengan suami/istri Anda. Bagaimanapun juga entah tetap bertahan maupun bercerai, Anda perlu melakukan beberapa hal berikut:

  1. Self love: Lakukan aktivitas-aktivitas yang mencintai diri Anda sendiri, misalnya; melakukan hal-hal baru yang positif yang menyenangkan bagi Anda, menulis jurnal CITA (Cinta, Indah, Terima kasih, Ampunan) setiap hari, bermeditasi untuk menenangkan diri Anda.
  2. Meaning: Temukan makna positif dalam penderitaan Anda. Setiap kejadian tidak terjadi secara percuma, selalu ada makna dibalik setiap peristiwa. Temukan hal positif apa yang tidak terjadi kalau pasangan Anda tidak selingkuh. Temukan bagaimana perselingkuhan itu membuat Anda menjadi lebih baik dari sebelumnya.
  3. Support System: Carilah dukungan emosional dari sahabat dan kerabat yang Anda percayai. Setiap orang membutuhkan setidaknya 2 sahabat yang bisa diajak bicara mengenai luka-luka Anda. Mereka juga dapat membantu Anda melalui depresi yang mungkin Anda alami.
  4. Religious Support: Tuhan adalah sumber kekuatan utama dalam menghadapi penderitaan dan luka. Temuilah Tuhan dalam aktivitas agama yang kushuk dan bersungguh-sungguh untuk menjalin relasi dengan-Nya, bukan sekedar mencari obat atas penderitaan Anda.
  5. Konseling pribadi: Dapatkan bantuan untuk menyembuhkan luka-luka Anda dan untuk belajar memaafkan pasangan Anda. Termasuk untuk membimbing Anda memperoleh self love, meaning, dan support system yang Anda butuhkan.

 

Adalah mudah untuk menjabarkan hal ini, namun tentu tidak mudah menjalankannya. Saya sangat memahami bahwa Anda yang telah diselingkuhi merasa sakit hati, terluka, frustasi, kecewa dan marah. Tegarkan dan kuatkan diri Anda karena Anda tidaklah sendirian. Kami ada apabila Anda membutuhkan bantuan kami, dan Tuhan juga beserta Anda.

Marriage Academy Charity Program

Note: artikel ini juga sudah tayang di sosial media Quora: Bagaimana cara mengatasi suami yang tukang selingkuh? 

 

Bagaimana pendapat Anda?