Pernikahan Kami Baik-baik Saja, Kenapa Dia Selingkuh?

selingkuh di kantor

Tidak ada seorang pun baik suami maupun istri yang kebal terhadap perselingkuhan. Perselingkuhan itu bisa terjadi pada siapa saja. Tetapi kalau pernikahannya tidak bermasalah, kenapa masih bisa terjadi perselingkuhan? Saya menemukan ada tiga kemungkinan penyebabnya.

Perselingkuhan Adalah Akibat, Bukan Penyebab

Pertama, kalau mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang pernikahan, kita tahu sekarang bahwa hanya sedikit kasus di mana pernikahan menjadi bermasalah karena perselingkuhan. Yang lebih umum adalah pernikahan sudah bermasalah, dan akibatnya salah satu dari mereka berselingkuh.

Baca juga: 4 Penyebab Perselingkuhan (dan cara mencegahnya)

Pernikahan itu benar-benar tidak mudah. Pernikahan itu tidak seperti bagaimana cara memasak. Memasak itu sebenarnya benar-benar mudah. Belajar sebentar pasti langsung bisa. Tapi itu kalau asal jadi. Yang susah itu adalah memasak dengan baik yang menghasilkan makanan dengan cita rasa berkualitas tinggi. Kalau masaknya kelamaan, dagingnya keras, kalau terlalu cepat masih ada yang mentah. Mau menggoreng atau mau mencah, atau mau mengukus, masing-masing ada alatnya sendiri yang menghasilkkan makanan dengan sempurna. Memanggang sate berbeda dengan memanggang steak walau sama-sama dipanggang. Pemilihan bumbu dan sebanyak apa bumbunya juga hasilnya berbeda. Bahkan memasak dengan daging yang berair dan yang tidak berair pun hasilnya beda. Persis seperti itulah pernikahan. Butuh begitu banyak hal yang dilakukan dalam porsi yang tepat, barulah pernikahan itu benar-benar membahagiakan. Lebih kompleksnya lagi dari memasak, pernikahan itu bukan hanya tergantung pada satu pihak karena ada interaksi dari dua kepala. Bahkan bagi kita di Indonesia, ada interaksi dari banyak kepala, yaitu keluarga asal sang suami dan keluarga asal sang istri.

Banyak yang mengira pernikahan mereka baik-baik saja, tapi sayangnya itu hanya di permukaan saja. Di luar kelihatannya romantis, perhatian, bahkan hubungan intim pun bisa tiap hari, tapi di dalamnya bisa jadi keropos. Karena itu jika memang benar hubungan Anda dan pasangan Anda baik-baik saja, cobalah lakukan test ini (Quiz Kepuasan Pasangan) , dan ajak pasangan Anda juga untuk ikut test yang sama. Cek apakah memang Anda berdua merasa puas dengan pasangan Anda, atau jangan-jangan Anda yang puas, tapi pasangan Anda menderita.

Nah ini dia yang seringkali jadi penyebab kenapa pernikahan yang baik-baik saja kok bisa selingkuh juga. Baik-baik sajanya hanya menurut salah satu pihak saja. Kemungkinan lain adalah menurut keduanya hubungannya baik-baik saja, tetapi mereka merasa demikian hanya karena mereka tidak pernah bertengkar. Sedangkan persahabatan, yang menjadi fondasi kokoh pernikahan jangan-jangan sebenarnya tidak pernah terjalin dengan baik sejak semula. Komunikasi mungkin tidak pernah mendalam yaitu hanya seputar to-do saja. Mungkin juga salah satu pihak telah memasang tembok emosi yang membuatnya tidak mau bicara isi hatinya secara jujur dan transparan kepada pasangannya.

Cobalah memeriksa apakah 10 kebutuhan emosional pasangan sudah terpenuhi?

Bagi pria umumnya kebutuhannya adalah:

  1. Hubungan intim yang memuaskan
  2. Rekreasi bersama
  3. Dukungan dalam mengerjakan urusan rumah tangga
  4. Penampilan fisik yang menarik
  5. Kekaguman

 

Sedangkan bagi wanita:

  1. Kasih sayang dan perhatian
  2. Percakapan yang akrab
  3. Kejujuran dan keterbukaan
  4. Kecukupan finansial
  5. Komitmen terhadap keluarga

 

Tidak Menjaga Batas Pertemanan dengan Lawan Jenis

Penyebab berikutnya (yang kemungkinannya lebih kecil) kenapa hubungan yang baik-baik saja tetap tidak immune dari selingkuh adalah karena tidak menjaga batas-batas hubungan pertemanan dengan lawan jenis.

Hubungan kita dengan lawan jenis lain menjadi semakin dekat dan intens dan akhirnya rasa nyaman, cocok dan menyenangkan bercakap-cakap dengan lawan jenis melebihi daripada rasa nyaman, cocok dan menyenangkan ngobrol dengan pasangan sendiri (yang kadang tentunya seperti pada semua hubungan ada naik-turunnya). Maka mulailah terjadi perselingkuhan emosi yang bisa berujung pada perselingkuhan yang sesungguhnya (melibatkan hubungan intim).

Karena itu adalah hal yang penting sekali untuk menjaga agar hubungan kita dengan lawan jenis lain selain pasangan kita ada batasnya. Misalnya, tidak makan siang berdua dengan lawan jenis, meskipun itu rekan kerja kita. Ataupun kalaupun harus melakukan hal tersebut, misalnya seperti yang terjadi dengan business dinner, maka pasangan kita haruslah mengetahuinya secara tranparan tanpa ditutup-tutupi. Juga sebaiknya tidak mengantar wanita lain yang berpotensi menimbulkan keakraban, walaupun searah dengan kita. Dan yang paling penting adalah menjaga agar kita tidak curhat dengan lawan jenis kita, apalagi masalah rumah tangga kita.

 

Menikahi Orang Narsistik

Penyebab ketiga tentang mengapa seseorang berselingkuh padahal hubungan rumah tangga mereka baik-baik saja adalah adanya karakter narsistik. Seorang yang narsistik seringkali adalah seorang pembohong yang ulung sehingga ia bisa memainkan peran yang baik sebagai suami (atau istri), membuat istrinya merasa sangat nyaman, padahal diam-diam ia punya wanita lain, bahkan ada yang sudah nikah siri dengan selingkuhan-selingkuhannya.

Tipe pasangan seperti ini bisa jadi sangat sulit dibedakan dengan pasangan yang sungguh-sungguh mencintai tanpa mendua. Tapi ciri-ciri ini mungkin dapat sedikit membantu:

  1. Pembohong akut
  2. Sering bilang “lupa” (padahal menutupi perbuatannya)
  3. Sangat suka dipuja
  4. Kurang peduli perasaan orang lain
  5. Selalu harus menang dan lebih unggul daripada orang lain

 

Karena itu sangat disarankan agar Anda tidak buru-buru memutuskan untuk menikah dengan orang yang baru Anda pacari kurang dari 1 tahun lamanya. Idealnya waktu pacaran adalah 3 tahun (non LDR) untuk bisa mengenal pasangan Anda dengan baik.

Baca juga: Rumus Usia yang Pas untuk Pacaran

 

Kita semua, termasuk saya, tidaklah immune terhadap perselingkuhan. Maka tugas kita yang sudah menikah, sebagai orang yang telah berkomitmen kepada seseorang adalah menjaga komitmen tersebut dengan mengusahakan the great marriage sambil menjaga batas-batas hubungan dengan lawan jenis kita. Salam pembelajar!

Bagaimana pendapat Anda?