Tidak Ada Orang yang Membutuhkan Saya, Haruskah Saya Tetap Hidup?

alasan untuk hidup

Jika tidak ada yang membutuhkan saya, apakah saya harus tetap hidup?

 

Jawab Coach Deny Hen:

Untuk memahami jawaban saya terhadap pertanyaan ini, saya ingin memulai dengan cerita tentang kejadian yang terjadi kira-kira 8 tahun yang lalu.

Baca juga: Bagaimana Cara Membangun Mental yang Kuat?

Suatu hari saya mendapatkan pesan dari salah seorang sahabat dekat saya, sebut saja namanya Herman. “Ko, si Maria keluar fleks ko! Aku sedang ada di Medan, flight ke Jakarta baru ada besok!” demikian katanya dengan nada sedikit panik.

Herman dan Maria, istrinya adalah sahabat dekat keluarga kami. Mereka baru saja menikah dan saat itu istrinya tengah hamil 3–4 bulan. Saat kejadian itu, Herman sedang dinas ke luar kota, sehingga istrinya sendirian di sebuah kamar kos di Jakarta. Adanya fleks darah yang keluar selalu merupakan mimpi buruk bagi para wanita yang sedang hamil, karena fleks dapat berarti keguguran.

keguguran
 

Saya dan istri segera bersiap untuk menjemput Maria ke rumah sakit, namun ternyata Maria masih dapat pergi sendiri ke RS terdekat. Maka saya dan istri pun saat itu juga datang ke RS tersebut untuk memberikan bantuan dan support, mengingat keluarga besarnya semuanya berada di luar kota.

Setelah diperiksa oleh dokter kandungan, apa yang ditakutkan ternyata memang benar terjadi. Maria keguguran. Ia menangis dan cukup terpukul mendengar berita tersebut.

 

Fakta Mengenai Keguguran

Banyak orang tidak mengetahui bahwa 10 – 15 persen kehamilan mengalami keguguran. Keguguran tidaklah selalu terjadi karena sang ibu kecapean, stres, atau salah makan. Keguguran itu begitu umum dan natural sehingga banyak ibu bahkan tidak menyadari ia sudah hamil ketika keguguran terjadi.

Saat kita tidak melihat diri kita dibutuhkan oleh orang lain, tempatkanlah diri kita dalam bayi-bayi yang gugur sebelum dilahirkan. Ia belum melakukan apa pun yang membuat ia dibutuhkan oleh orang lain, bahkan baru saja ia 3–4 bulan menyusahkan tubuh sang bunda, tetapi tetap kematiannya ditangisi dan disesali.

Terkadang kita berpikir kita tidak ada faedahnya bagi orang lain. Namun kenyataannya kehadiran kita saja, tanpa kita berbuat apa-apa pun seringkali telah membawa dampak dalam hidup orang-orang di sekitar kita.

Hidup kita adalah anugerah. Dari sekian banyak hal yang Tuhan ciptakan, Ia memilih untuk menciptakan Anda dan saya yang bisa membaca tulisan ini sebagai MANUSIA, bukan sebagai kucing ataupun sebuah batu di planet Venus. Hidup kita bukan saja anugerah bagi diri kita sendiri, tapi hidup itu juga anugerah bagi orang-orang di sekitar kita.

kisah ayub

Pelajaran Berharga dari Kisah Anak-Anak Ayub

Saya jadi teringat kisah tentang Ayub yang tercatat dalam Alkitab. Saya yakin banyak dari Anda yang tahu ceritanya. Ayub adalah seorang yang sangat kaya memiliki banyak anak dan harta benda di jaman dulu kala. Suatu hari Tuhan mengijinkan iblis mengambil segala kelimpahan dari tangan Ayub. Seluruh harta bendanya ludes dalam satu hari, dan di tengah kebangkrutannya, semua anak-anaknya, 7 anak laki-laki, 3 anak perempuan semuanya tewas mengenaskan.

Biasanya kita diajak untuk menempatkan diri dalam posisi Ayub, tapi kali ini cobalah menempatkan diri dalam posisi anak-anaknya. Apa sih makna hidup anak-anak itu, apakah tidak berharga sehingga nyawa mereka semua diambil oleh Tuhan? Anak-anak Ayub bukan pemeran utama dalam kisah Ayub sehingga nama mereka pun tidak disebutkan.

Namun, bahkan dalam hidup mereka yang singkat, mereka memiliki makna, yaitu menjadi ujian iman bagi Ayub, yang akhirnya membuat Ayub dituliskan dalam kitab suci. Tanpa kehadiran anak-anak Ayub, kisah Ayub tidak akan menjadi kisah yang begitu dikenal orang pada hari ini.

 

Karena itu tetaplah hidup, sekalipun sepertinya tidak ada orang yang menyadari kehadiran Anda, sekalipun kelihatannya seperti tidak ada orang yang membutuhkan Anda, karena hidup Anda tetap memiliki makna. Dan bila orang lain tidak ada yang memaknai Anda, Anda dapat memaknai hidup Anda sendiri sehingga menjadi berkat bagi orang lain.

Saya Deny Hen, salam pembelajar!

 

Bagaimana pendapat Anda?