The truth is: There is no such things as “the one” for anyone!

Bahkan tidak ada 1 orang pun yang merupakan pasangan yang sempurna bagi yang lainnya.

Menemukan pasangan hidup bukanlah tentang menemukan orang yang pas (seperti puzzle di atas), tetapi menjadi pasangan hidup adalah proses pengenalan, adaptasi dan pembelajaran yang akan berlangsung seumur hidup kita (dalam buku saya, saya menggunakan istilah “sekolah pernikahan” yang mata kuliahnya adalah “kelas cinta kasih” dan “kelas pertumbuhan karakter”). Ini seperti 2 potong kayu mentah yang harus dipotong, dihaluskan dan dibentuk sehingga dapat memiliki bentuk yang matching seperti puzzle tadi.

Pernahkah Anda menemukan di alam ada 2 buah benda yang berasal dari sumber yang berbeda tetapi perfectly match secara natural seperti gambar puzzle di atas? Tentu tidak. Semua benda yang matching seperti itu haruslah dibuat dengan campur tangan manusia.

Bagaimana dengan manusia? Bagaimana 2 manusia dengan seperangkat kombinasi karakter, ciri fisik, emosi, nilai-nilai, kebiasaan, masa lalu bisa secara natural perfectly match satu dengan lainnya? Tentu tidak mungkin. Tidak tanpa ada penyesuaian antara satu dengan yang lainnya.

Ini bukan berarti kita bisa klop dengan semua orang, tetapi ada sekumpulan orang yang setelah bersama-sama melalui proses pengenalan, adaptasi dan pembelajaran tadi bisa berubah untuk menjadi orang yang tepat bagi kita.

Jadi pasangan hidup yang tepat itu bukan tunggal “the one” tapi sekumpulan orang yang berpotensi untuk bersama-sama saling beradaptasi untuk menjadi pasangan hidup yang tepat bagi kita.

Nah sekarang pertanyaan pentingnya adalah bagaimana kita mengenali orang itu adalah salah satu calon pasangan hidup yang tepat bagi kita?

Saya sering menggunakan ABCDEF sebagai akronim untuk menguji apakah dia adalah pasangan hidup yang tepat untuk kita.

Appearence (tampilan fisik),

Background (latar belakang),

Character (karakter),

Devotion (Kepercayaan dan nilai-nilai hidup),

Education (pendidikan),

Finance (tingkat ekonomi)

Namun ada catatan penting di sini: Manusia itu walau mungkin tidak kelihatan, berubah dengan berjalannya waktu. Apa yang tadinya klop, di masa depan bisa jadi tidak klop lagi. Dulu keduanya sama-sama suka memancing misalnya, tapi karena pekerjaan yang menyita waktu atau karena kehadiran si kecil, salah satu bisa saja meninggalkan hobinya itu. Karena itu dalam memilih, utamakanlah hal-hal yang sulit diubah, yaitu khususnya kepercayaan dan nilai-nilai hidup.

Selengkapnya untuk ABCDEF cinta, silakan baca di post ini: https://www.pembelajarhidup.com/blog/love-relationship/abcdef-cinta-panduan-untuk-memilih-pasangan-yang-tepat/

Nah, tidak ada rumus yang sama buat semua orang, tapi rumus ABCDEF cinta dapat membantu Anda menguji siapa yang lebih memungkinkan untuk menjadi klop dengan Anda.