Sebelum saya menuliskan 10 tips pacaran yang awet hingga nikah, saya ingin menyampaikan dulu suatu prinsip pacaran yang sangat penting, yaitu:
“Saat pacaran buka mata lebar-lebar, saat menikah tutup sebelah mata rapat-rapat”
Pacaran tidaklah selalu harus sampai pada pernikahan, pacaran itu justru saatnya kita belajar saling mengenal sambil mencoba beradaptasi dengan karakter, kebiasaan, serta kelebihan dan kekurangan pasangan. Di tengah proses pengenalan tatkala kita melihat adanya perbedaan signifikan yang sulit diseberangi, belum terlambat untuk berbalik arah dan memutuskan hubungan secara baik-baik.
Baca juga: Marriage Insight #15: Tips Pacaran LDR untuk Pernikahan yang Sehat
Pacaran itu bukan waktunya untuk mempertahankan kekasih kita mati-matian sampai mengorbankan nilai-nilai penting yang kita miliki. Saat Anda menemukan bahwa pacar Anda memegang value & belief yang tidak sejalan dengan milik Anda, pacaran adalah waktu untuk konfrontasi. Berdebat dan bertengkar sangat bagus dalam hal ini, Anda dapat melihat apakah sang kekasih atau Anda bisa berubah menjadi lebih baik, ataukah tidak.
Demikian juga kalau Anda menemukan pacar Anda sering berbohong, egosentris, suka mengumpat dengan kata-kata kasar atau suka kekerasan. Seorang pria (apalagi wanita) yang belum mampu mengendalikan lidah dan tangannya belum layak mempersunting seorang istri.
Kalau hal ini baru dilakukan saat sudah menikah, akan jauh lebih sulit untuk berubah. Sekali-kali pun jangan ada dalam benak Anda bahwa kekasih Anda akan berubah jika sudah menikah! Anda pasti akan kecewa karena hal ini kemungkinannya teramat sangat kecil. Banyak kasus yang saya tangani berasal dari harapan yang semu seperti ini.
Perlukah Tips Pacaran Awet?
Nah, kalau begitu, perlu tidak mempelajari tips-tips agar pacaran awet?
Tentu saja perlu! Pacaran itu bukan hanya proses mengenal saja tetapi juga adaptasi. Nah adaptasi di sini berarti transformasi diri kita untuk menjadi lebih baik untuk bisa saling mendukung dan menjadi satu tim di pernikahan kelak. Banyak pacaran yang gagal justru karena ini. Ketidakmauan untuk beradaptasi, untuk keluar dari zona nyaman, untuk berubah menjadi lebih baik, yang walaupun sulit dan tidak enak, balasannya sepadan bahkan jauh lebih dari itu.
Jadi dalam hal ini, kadang justru diri Andalah yang harus berubah, bukan karena pasangan Anda yang punya masalah sehingga hubungan Anda kandas. Ketidakmauan untuk beradaptasi itu terkadang disebabkan oleh masa lalu yang traumatis, tetapi bisa juga karena usia yang sudah tidak muda lagi. Semakin tua kita menjalin hubungan pacaran, semakin sulit kita untuk berubah dan semakin sulit keluar dari zona nyaman. Usia di atas 30 adalah usia yang perlu mewaspadai keengganan ini dan mulai berubah demi keluarga di masa depan Anda.
10 Tips Pacaran Awet Hingga Nikah
Baiklah, setelah Anda memahami hal ini, barulah saya akan memaparkan secara singkat sederetan tips yang berguna agar pacaran Anda mencapai tujuan yaitu mengenal dan beradaptasi:
- Luangkan banyak waktu bersama pacar. Banyak waktu yang saya maksud adalah sangat banyak! Berlawanan dengan mitos yang banyak dipercaya orang bahwa kalau ketemu terlalu sering akan membuat lebih cepat ilfil, hubungan yang sehat selalu ditandai dengan waktu yang cukup untuk berinteraksi, untuk berkomunikasi dengan akrab yang menambah tabungan cinta.
- Perbanyak temu muka. Jaman sekarang rata-rata orang sibuk senin sampai Sabtu bahkan ada yang sampai Minggu. Tetapi jangan abaikan waktu kencan Anda. Waktu temu muka tidak dapat sepenuhnya digantikan dengan virtual meeting, apalagi dalam pacaran. Sering-sering ketemu? Kenapa tidak? Semakin banyak waktu mengenal dan menabung cinta.
- Bicarakan perbedaan sama seperti persamaan. Persamaan perlu ditemukan dan dirayakan, tetapi perbedaan juga perlu didiskusikan, dipahami dan diakui.
- Belajar menyelami hobi pasangan. Pasangan Anda mungkin akan menjadi belahan jiwa Anda seumur hidup. Karena itu mulailah mencoba menyelami hobi pasangan. Umumnya pacar Anda akan merasa senang dan bangga kalau Anda mau ikut menyelami hobi yang disukainya. Anda bisa menjadi teman diskusi yang menyenangkan baginya.
- Temannya adalah temanmu, temanmu adalah temannya. Jadikan teman pacarmu temanmu juga, dan temanmu teman kekasihmu, ini membuat Anda berdua nyaman berada di tengah teman siapa saja, sekaligus melihat sikap-sikapnya kepada teman-temannya yang sudah lama dikenalnya.
- Hindari punya bisnis bersama. Punya bisnis bersama adalah jalan tol untuk konflik, terutama karena tiap orang punya idealisme masing-masing. Mungkin pada mulanya perbedaan-perbedaan prinsip itu tidak terlihat, tetapi saat sudah jelas-jelas terlihat, Anda akan kesulitan untuk memutuskan hubungan karena sudah ada bisnis dan penghasilan bersama yang mengikat Anda berdua.
- Kenali bahasa kasihnya. Sebelum menikah Anda harus paham hal apa yang bisa membuatnya merasa dikasihi dan disayang. Apakah kata-kata pujian? Sentuhan? Hadiah? Waktu yang berkualitas? Ataukah pelayanan? Memberikan kasih sayang sesuai dengan bahasa kasihnya menolong Anda berdua menabung cinta.
- Hindari terlalu intim dengan pasangan. Keintiman adalah natural sebagai akibat dari rasa cinta dan sayang kepada pasangan. Tetapi hati-hati untuk tidak terlalu intim secara fisik terlalu cepat sebelum komitmen diberikan. (Mengenai bagaimana hubungan komitmen dengan keintiman yang sehat, baca posting berikut: Haruskah Saya Mempercayai Kekasih Saya Sepenuhnya Tanpa Keraguan?). Keintiman yang tidak sehat misalnya kissing apalagi sampai sekwilda (sekitar wilayah dada) memberikan kesenangan fisik tapi menutup komunikasi. Hubungan Anda berdua jadi dipenuhi dengan kontak fisik saja dan kurang menjelajahi personality pasangan yang sebenarnya Anda butuhkan.
- Berlatihlah mengambil keputusan bersama. Cobalah dari hal-hal yang sederhana untuk mengambil keputusan bersama, bukan dengan sekedar mengalah, tetapi mendiskusikan apa yang diinginkan masing-masing. Khususnya pria yang akan menjadi kepala keluarga, latihan untuk menghargai perasaan dan pikiran pasangan sebelum memutuskan sesuatu akan sangat berarti bagi para wanita.
- Jujur dan terbuka. Kejujuran dan transparan itu sangat penting dalam menjalin hubungan cinta. Kejujuran dan transparan membangun hubungan yang solid dan komitmen yang kuat. Hal ini merupakan salah satu kebutuhan emosional yang penting bagi para wanita.
Semoga hubungan Anda dengan pacar Anda dapat terjalin dengan baik, awet rajet dan mampu mengenal dan beradaptasi satu sama lain dengan baik. Dengan demikian Anda dapat dengan tenang menutup sebelah mata Anda rapat-rapat saat sudah menikah nanti. Salam pembelajar.
Marriage counselor, life coach, founder Pembelajar Hidup, penulis buku, narasumber berbagai media online, cetak dan TV.