
Enam bulan sudah kita terkena dampak pandemi COVID-19 di negara kita. Enam bulan juga sudah perkantoran dan bisnis menerapkan WFH (work from home) baik sebagian atau seluruhnya. Setelah 6 bulan berjalan, kenormalan baru sudah mulai terbiasa, namun tidak sedikit juga yang masih bergumul agar bisa tetap produktif di masa WFH. Tetap memiliki produktivitas yang optimal dalam WFH dapat menolong Anda untuk memiliki work life balance yang Anda idam-idamkan sambil membuka peluang bagi Anda menuju karir yang lebih gemilang.
Baca juga: Basic Productivity Skills for Office Worker
Berikut adalah 8 ide yang dapat Anda gunakan untuk bisa tetap produktif di masa WFH, sebagian mungkin sudah Anda terapkan, tetapi siapa tahu Anda mendapatkan insight baru dari kedelapan ide ini.
1. Target oriented, atau consistent schedule
Karena jam kantor tidak ada di rumah, maka untuk bisa tetap produktif, Anda harus memilih antara bekerja berdasarkan target, atau menjalani jadwal yang konsisten setiap hari, persis seperti jam kantor Anda.
Kalau Anda memilih bekerja berdasarkan target, Anda perlu mem-break-down target Anda menjadi target harian sehingga Anda tahu kapan Anda bisa berhenti bekerja karena target sudah selesai dikerjakan.
Jika Anda tidak tinggal seorang diri, pasangan dan anak-anak Anda dapat mengganggu pekerjaan Anda akibat ketidaktahuan mereka tentang apakah Anda sedang bekerja atau tidak. Mungkin Anda dapat memikirkan berpindah kepada mode consistent schedule. Dengan jadwal yang konsisten, anggota keluarga mudah mengetahui jam-jam Anda bekerja sehingga mereka tidak mengganggu Anda.
2. Tempat kerja khusus
Agar anggota keluarga dapat mengetahui bilamana Anda sedang bekerja dan tidak ingin diganggu, Anda dapat menjadikan ruangan tertentu di rumah Anda sebagai ruang kerja Anda. Tetapi bagi Anda yang tidak memiliki kemewahan untuk memiliki ruangan kerja tersendiri, anda dapat mengklaim meja tertentu, atau bahkan sudut rumah tertentu yang mana jika Anda menggunakannya itu artinya Anda sedang bekerja.
3. Tuliskan visi/target Anda
Seringkali penyebab karyawan kurang produktif dalam bekerja di rumah adalah, karena kurangnya motivasi kerja. Ketika di kantor, ketiadaan motivasi masih dapat ditutupi karena di tempat kerja mereka akan tenggelam dengan suasana kerja dan lingkungan yang kondusif dan minim distraksi untuk bekerja.
Rumah adalah rumah, bagaimanapun bukanlah kantor, suasananya sangat berbeda. Untuk membantu Anda tetap fokus dan termotivasi, Anda dapat menuliskan visi atau target pribadi yang ingin Anda capai dan menempelkannya di meja kerja Anda, atau di bagian rumah yang Anda jadikan tempat kerja.
Visi dan target seperti: pergi liburan ke Bali, atau umroh bersama keluarga, punya rumah di usia 25 tahun, dan lain-lain sangat memberikan semangat untuk bekerja lebih giat, sehingga memiliki kesempatan lebih besar untuk promosi dan kenaikan gaji. Mungkin Anda saat ini tidak berada dalam kondisi perusahaan yang kondusif, tetapi pikirkanlah ini: Kalau Anda berupaya keras pun kemungkinan kenaikan gaji tetap minim, berapa besar kemungkinan Anda mendapatkan kenaikan gaji kalau Anda tidak berupaya?
4. Outsourcing tugas-tugas rumah tangga
Distraksi yang ada di rumah cukup banyak, dari anggota keluarga yang lain, TV, game, sampai masalah-masalah kecil di rumah, seperti keran yang bocor, atau AC yang rusak. Maka saat bekerja, disiplinkan diri Anda untuk berada pada tempat kerja dan waktu kerja yang Anda sudah tentukan. Bila diperlukan panggil tukang untuk memperbaiki, tidak perlu Anda turun tangan sendiri sehingga tidak mengganggu waktu bekerja Anda. Kalau di kantor Anda sudah ada departemen umum yang mengurusi segala macam fasilitas kantor, Anda juga bisa menggunakan “outsourcing” untuk hal-hal tersebut. Jika dibutuhkan bahkan Anda dapat membeli makan siang daripada harus memasaknya sendiri (jika selama ini pun Anda terbiasa membeli makan siang di kantor).
5. Beli atau sewa peralatan kantor Anda
Di kantor kita, umumnya fasilitasnya lengkap supaya karyawan dapat bekerja maksimal, karena itu hal yang sama juga harus diterapkan di rumah. Terkadang pertimbangannya adalah manajemen belum tentu mau membiayai kita untuk membeli berbagai perlengkapan kantor tersebut. Sebenarnya kita tidak perlu membeli semuanya, cukup hal-hal yang paling kita butuhkan atau paling sering dibutuhkan saja. Dan kalau harganya tidak seberapa, coba pertimbangkan mana yang lebih layak untuk dilakukan, apakah terhambatnya pekerjaan yang membuat kinerja Anda terlihat menurun oleh atasan Anda, ataukah dengan sedikit pengorbanan Anda, kesempatan untuk meraih prestasi yang gemilang berada di tangan Anda?
6. Batalkan langganan Netflix Anda
Kerja di rumah, ditambah dengan kondisi banyak perusahaan yang sedang tiarap, membuat pembelian dan proyek-proyek berkurang drastis. Banyak waktu luang, tapi tidak bisa keluar rumah, akhirnya hiburan rumahan seperti TV internet dan game menjadi usaha yang mengalami paling banyak kenaikan penjualan.
Nonton Netflix memang sangat menyenangkan dan pembuang waktu yang sangat efektif. Namun bahayanya adalah saat kita jadi terpaku pada gadget/laptop/TV kita untuk nonton film-film seri. Sekali nonton, akan sulit sekali dihentikan dan rasanya ingin terus-menerus menonton hingga akhir kisah yang kita tonton. Dalam sehari seseorang bisa menghabiskan 10-12 jam menonton bahkan lebih. Selain ini tidak sehat bagi badan kita, produktivitas kita juga bisa menurun. Kemampuan kita mengendalikan diri dapat tergantikan dengan kompromi-kompromi yang semakin lama dapat semakin mengganggu kinerja kita.
Jika itu sudah terjadi, mungkin hal yang bijaksana jika Anda membatalkan langganan Netflix Anda. Anda dapat menggantikannya dengan hiburan-hiburan dengan jangka waktu yang lebih pendek, yang dapat Anda hentikan kapan saja.
Hal yang sama terjadi dengan game. Game-game petualangan, RPG, simulasi dan strategi yang memakan waktu yang panjang untuk menyelesaikan sebuah babak atau sebuah ronde bisa membuat Anda terus terpaku tanpa mengerjakan sedikit pun pekerjaan Anda. Ganti game-game tersebut dengan game-game kecil yang dapat Anda selesaikan dalam waktu 15 menit saja untuk setiap kali permainan/babak.
7. Bekerja dengan lebih efisien
Rahasia dari memiliki work-life balance seringkali bukanlah mengurangi beban kerja, tetapi memiliki efisiensi yang sangat tinggi dalam bekerja sehingga pekerjaan-pekerjaan kita dapat diselesaikan pada atau sebelum tengat waktunya.
Karena itu luangkan waktu untuk latihan terfokus pada subskill tertentu (deliberate practice) untuk mempercepat Anda melakukan suatu pekerjaan. Ikuti kursus yang bisa menolong Anda decision making atau problem solving dengan lebih cepat dan lebih baik.
8. Perbaiki relasi Anda
Kunci Anda bisa menjalani WFH sambil memiliki work-life balance dalam hidup Anda ada di kerjasama Anda dengan anggota keluarga sebagai satu tim. Dalam hal ini terutama dengan pasangan Anda. Saat relasi Anda dengan pasangan Anda memburuk, konsentrasi Anda terpecah. Apalagi kalau konflik rumah tangga Anda memuncak kepada kemungkinan untuk bercerai. Saat itu kinerja Anda akan menjadi sangat terancam.
Menjaga kedamaian di rumah tentu penting, namun jika masalahnya tidak pernah diselesaikan dan konflik hanya dihindari dengan meminimalkan komunikasi, suatu saat kedamaian itu akan pecah menjadi perang Baratayuha. Ini juga tidak menolong dalam jangka panjang.
Selesaikan masalah Anda, berkompromilah dengan pasangan Anda, Anda berdua berada dalam tim yang sama. Jikalau Anda berdua tidak menemukan jalan keluar, jangan ragu untuk tidak menunda mencari bantuan profesional. Karena kalau pekerjaan Anda menjadi terganggu, satu keluarga juga yang akan merasakan akibatnya, bahkan semakin akan memperburuk hubungan Anda.
Relasi Anda penting bagi Anda dan pekerjaan Anda, maka perbaiki relasi Anda dengan pasangan, dan milikilah hidup yang dapat Anda nikmati bersama, walau kesulitan seperti apa pun juga yang Anda berdua hadapi.
Membutuhkan ide-ide untuk meningkatkan performa karyawan? Kami sediakan 101 ide untuk mendongkrak kinerja karyawan GRATIS, dengan mengisi form di bawah ini. Tautan E-book akan segera didelivery melalui e-mail Anda.

Marriage counselor, life coach, founder Pembelajar Hidup, penulis buku, narasumber berbagai media online, cetak dan TV.