Kuasai TIPS untuk Mengelola Stres Akibat Pandemi Covid-19

tips mengelola stress

Dalam kondisi pandemi Covid-19 ini siapa yang tidak stres? 7000 orang di-PHK, itu baru dari satu perusahaan Giant supermarket saja. Sudah banyak usaha kecil dan mikro yang tutup, dan jumlah orang yang pulang kampung karena kehilangan pekerjaan dan usahanya sulit untuk terhitung saking banyaknya. Para ibu mengeluh karena harus menjadi guru dadakan untuk anak-anak mereka yang PJJ alias sekolah dari rumah. Anak-anak juga stres berhadapan dengan teknologi yang kadang tidak ramah dan guru-guru mereka yang kesulitan (bahkan setelah satu tahun berlalu) memindahkan pembelajaran tatap muka menjadi jarak jauh.

Baca juga: Bagaimana Tetap Tangguh di Masa Krisis

Namun manusia adalah mahluk tangguh yang Tuhan ciptakan begitu hebat sehingga bisa menangani berbagai tingkatan stres dalam hidup mereka. Untuk itu maka 4 kunci mengelola stres ini haruslah Anda kuasai agar stres tidak membuat Anda lumpuh, melainkan membantu Anda mengeluarkan sisi terbaik Anda!

1. Time Management

Kunci pertama adalah kemampuan untuk mengelola waktu. Saat WFH, terbukti waktu tidak lagi menjadi sahabat kita. Para karyawan yang sudah biasa bekerja 8 jam sehari, Senin sampai Sabtu, dipaksa bekerja yang seringkali tanpa batasan waktu. Urusan rumah dan pekerjaan jadi sering bertukar posisi. Sekalipun jika Anda mendapatkan kesempatan untuk jam kerja fleksibel di rumah, bukan berarti Anda dapat menggunakan waktu Anda dengan bebas, karena fleksibilitas selalu datang bersamaan dengan tanggung jawab. Dan jam kerja fleksibel menuntut kemampuan disiplin yang mandiri.

Itulah sebabnya kita tetap harus disiplin dengan waktu bangun pagi dan bersiap-siap untuk pekerjaan kita. To-do list dan weekly schedule menjadi begitu penting agar kita tidak kehilangan jejang sang waktu, dan tidak ada satu tugas kecil pun yang tertinggal.

Bila Anda memiliki banyak tugas kecil maupun tugas besar yang harus dikerjakan berminggu-minggu, Anda butuh membagi lebih lanjut tugas-tugas besar Anda tersebut menjadi serangkaian tugas-tugas kecil yang dapat diselesaikan secara harian. Kita tidak dapat mengelola tugas yang terlalu besar sehingga tidak dapat menganalisa apakah sudah 50% pengerjaan ataukah sudah 75% atau malah baru 10%. Dalam hal ini Action Program tools dapat sangat membantu Anda.

Seimbangkan manajemen waktu Anda dengan waktu istirahat: di tengah hari (istirahat singkat seperti power nap dapat sangat powerful menaikkan produktivitas Anda), dan di malam hari, serta di akhir minggu.

Untuk menuntaskan penguasaan Anda dalam pengelolaan waktu, coba kalahkan kebiasaan prokrastinasi dengan aturan 5 menit.

 

2. Intimkan Relasi

Obat yang paling mujarab dalam mengalahkan stres adalah adanya dukungan dari keluarga dan sahabat. Didengarkan dan dimengerti oleh pasangan akan melegakan perasaan tertekan Anda. Hal ini akan memperkuat hubungan Anda dan meningkatkan kebahagiaan Anda. Ini yang seringkali disebut sebagai emotion-focus coping terhadap stres.

Tapi keluarga dan teman tidak begitu saja datang saat krisis tiba. Saat krisis tiba, justru akan terlihat seberapa baik Anda memperlakukan sahabat dan keluarga Anda. Apakah Anda “berinvestasi” waktu untuk mereka? Apakah Anda bersama mereka saat mereka susah maupun senang, ataukah Anda hanya mencari mereka saat Anda mengalami kesulitan saja?

Itulah sebabnya kita tidak boleh mengabaikan faktor relasi dan hanya mengejar produktifitas dan profit semata-mata. Belum terlambat kalau kita baru menyadarinya. Mulailah dengan memperhatikan sesama, mulai dari keluarga dan teman-teman terdekat kita. Jadilah tersedia bagi mereka saat mereka membutuhkan, sebagaimana mereka juga akan tersedia bagi kita.

Bagi Anda yang sudah punya pasangan, sering-sering menunjukkan kasih sayang Anda pada pasangan Anda. Sedangkan bagi yang belum, luangkan waktu untuk telepon, zoom atau WA sekedar menanyakan kabar dan kondisi. Anda jadi tahu siapa teman-teman Anda yang membutuhkan bantuan, atau siapa yang baru saja berduka karena kehilangan sanak saudaranya akibat pandemi ini.

 

3. Perhatikan kondisi

Kadang kita tidak merasa stres, tetapi tubuh kita mengatakan lain. Kita mengalami insomnia, kadang detak jantung kita berdegup kencang, atau kadang berkeringat sekalipun pakai AC. Itu tanda-tanda kita mengalami stres. Petunjuk lain adalah ketika emosi kita sepertinya seperti kuda liar yang sulit dikendalikan – marah-marah terus. Saat kita menyadarinya, akui bahwa kita mengalami stres. Mengakui kelemahan kita bukan membuat kita semakin lemah, tetapi membuka jalan untuk bisa mengelola stres dengan baik.

Maka begitu menyadari hal tersebut, itu mungkin tandanya Anda membutuhkan time-out. Jangan lupa, stres berkepanjangan akan mengakibatkan burn out. Saat itu, Anda sudah kehilangan performance dan produktifitas Anda.

Berupayalah mencari kesempatan untuk memulihkan diri. Anda perlu merecharge kekuatan Anda saat Anda memiliki kesempatan. Jangan recharge tubuh Anda dengan kegiatan yang menghabiskan energi Anda, tetapi coba pilahlah hal-hal apa yang bisa membantu mem-boost energi mental Anda. Apakah berlibur? Apakah menyendiri? Apakah memiliki waktu me time? Kadang cukup 1 jam menenangkan diri dan merecharge membuat Anda kembali kuat menanggung tekanan yang dihadapi.

 

4. Sehat Jasmani dan Rohani

Kunci selalu berada dalam performa puncak adalah memiliki kesehatan tubuh dan jiwa. Ini berarti makanan dan olah raga yang sehat untuk tubuh maupun jiwa Anda.

Bicara olah raga, saat ini sudah banyak yang meluangkan waktu untuk kesehatan tubuh yaitu dengan berolah raga, menjemur dan tidur yang cukup. Tetapi untuk makanan dan olah raga yang sehat bagi jiwa masih banyak yang kurang melakukannya.

Olah raga jiwa yang baik adalah memiliki waktu tenang dan teduh secara teratur untuk bermeditasi, beribadah dan bercakap-cakap dengan Sang Pencipta. Sedangkan makanan yang sehat bagi jiwa tentunya bukanlah sosial media dan berita hoax, tetapi sumber-sumber agama dan motivasi yang sehat yang menguatkan jiwa.

Walau di era modern ini banyak orang merasa bahwa Tuhan hanyalah entiti placebo dan sugesti yang tidak punya kemampuan, namun berbagai riset saintifik yang dilakukan justru menunjukkan sebaliknya. Di masa krisis, iman, kegiatan spiritual dan dukungan komunitas agama memberikan dukungan terhadap ketangguhan manusia.

Maka makanlah yang sehat, tidurlah yang cukup dan berolah raga, tapi jangan lupakan ibadah pribadi dan bermeditasi untuk ketenangan jiwa Anda.

 

Demikianlah 4 kunci mengelola stress yang disingkat menjadi T.I.P.S:

Time management

Intimkan relasi

Perhatikan kondisi

Sehat jasmani dan rohani

Kuasailah TIPS, dan jadilah pribadi yang TANGGUH menghadapi krisis ini. Saya Deny Hen, salam pembelajar!

Bagaimana pendapat Anda?