Bagaimana Tetap Tangguh di Masa Krisis

Dalam waktu 2 bulan, seluruh masyarakat di Indonesia telah terkena dampak dari wabah Corona yang menghantam berbagai aspek kehidupan kita. Krisis kesehatan utamanya, namun kemudian krisis ekonomi keluarga menyusul kemudian. Banyak informasi-informasi negatif dan pesimis yang muncul dan diberitakan. Tidak semuanya merupakan hoax, beberapa di antaranya memang merupakan asumsi logis dan berdasarkan data yang valid. Ini semua membuat banyak orang pesimis dan berputus asa akan masa depan pasca covid-19 ini.

Sekarang ini memang yang paling utama adalah bagaimana keluarga bisa tetap hidup, dapur tetap ngepul, walau hanya makan dari tabungan. Tetapi adalah hal yang penting untuk menjaga mental kita tetap tangguh, karena tanpa mental yang kuat, krisis yang kita hadapi bisa menghempaskan hidup kita, walaupun keadaan kita sebenarnya belum separah orang-orang lain.

Baca juga: Kisah Motivasi: Kesabaran Menantikan Hasil

Pertanyaanya bagaimana menjaga mental tetap tangguh dalam krisis seperti ini?

Saya ingin menjawabnya dengan rumur ketangguhan sederhana ini:

Tangguh = Energi tangguh x %Fokus x Ketrampilan x Dukungan

Saya memandang tangguh sebagai energi, dan ketangguhan adalah sebanyak apa energi tangguh kita miliki, berapa persen fokus kita sehingga tidak membuang-buang energi tersebut, dikalikan dengan berapa banyak ketrampilan tangguh yang kita miliki dan dikalikan dengan berapa banyak dukungan dari orang lain yang kita miliki.

Mari kita tinjau satu persatu secara singkat.

Energi Tangguh

5 hal yang memberikan daya energi untuk tangguh adalah:

  1. Motivasi
  2. Mindset tangguh (seluruhnya ada 7)
  3. Latihan-latihan ketangguhan
  4. Sehat jasmani dan rohani (fisik dan mental)
  5. Konsep diri yang positif

Saat kita sudah dalam kondisi krisis, latihan ketangguhan sudah tidak lagi relevan, maka kita harus punya motivasi, mindset, kesehatan fisik dan mental serta konsep diri.

Apa yang bisa memotivasi Anda untuk tangguh? Adakah seseorang yang penting bagi Anda yang memberikan alasan untuk bertahan? Adalah tujuan yang ingin Anda capai yang bisa membuat Anda bertahan?

Khusus untuk kondisi krisis (termasuk karena virus Corona), maka ada 2 mindset yang perlu kita camkan terus dalam pikiran kita:

  1. Mindset Tangguh #6 “Aku akan sanggup melewati (kesulitan) ini, sebagaimana pun buruknya keadaan ini”
  2. Mindset Tangguh #7 “Tragedi adalah anugerah Tuhan yang memberi kesempatan untuk mengubah hidupku menjadi lebih baik”

Baca juga: 6 Mindset yang Membuat Anda Tangguh Menghadapi Hidup

Anda juga harus tetap memelihara kesehatan fisik dan mental, yang sederhananya dengan cara: makan sehat, olah raga, istirahat yang cukup dan tetap beribadah.

 

Fokus

Sebanyak apapun harta warisan dari orang tua akan habis jika anaknya tidak bisa mengelola uang dengan bijaksana. Sebanyak apapun energi tangguh yang sudah kita miliki juga akan habis kalau kita tidak bijaksana mengelolanya. Karena itu tetap perhatikan time management, miliki prioritas dan memilih pekerjaan yang memang penting dan berguna untuk kehidupan Anda. Jangan membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak membantu Anda selangkah lagi lebih maju untuk mencapai tujuan Anda, atau selangkah lagi lebih mampu bertahan dalam kondisi sulit ini.

Di tengah PSBB mungkin kita praktis sudah sangat sedikit kegiatan tidak relevan yang menghabiskan energi kita, tetapi tetap saja kita harus berhati-hati dengan penggunaan uang kita. Kencangkan ikat pinggang, dan mulai berhemat agar kita mampu bertahan walaupun kondisi seperti ini katakanlah terjadi dalam waktu yang panjang.

Kalau sebelumnya bisa makan sepiring penuh, saat kita mulai tidak punya penghasilan, kurangilah jadi 3/4. Kalau kondisi semakin sulit, kurangi lagi menjadi 1/2 atau ubahlah nasi menjadi bubur. Kalau biasanya nonton youtube sampai kuotanya jebol, carilah kegiatan lain yang hemat kuota: berolah raga di rumah, membaca buku online, atau berjejaring dengan orang lain. Intinya lakukan apa saja yang diperlukan yang bisa Anda lakukan untuk bisa bertahan hidup.

menghadapi wabah virus corona

Ketrampilan Tangguh

Anda punya energi yang melimpah dan 100% fokus pada tujuan/hal yang penting, tetapi kalau Anda tidak punya ketrampilan untuk menggunakan energi tangguh itu dengan baik, maka akan sia-sia.

Ada 4 ketrampilan tangguh yang saya tuliskan di buku saya yang akan datang:

  1. Belajar
  2. Memecahkan masalah
  3. Adaptasi
  4. Mengendalikan emosi

Orang yang tangguh adalah orang yang memiliki kemampuan memecahkan masalah, ia terus-menerus belajar dan tidak merasa diri sudah tahu walaupun ia sudah ahli. Maka teruslah belajar, teruslah mencari informasi baik dari sumber resmi, maupun dari sumber yang tidak resmi misalnya dari kerabat dan kenalan Anda. Namun demikian Anda harus dapat memilah informasi mana yang berguna dan mana yang hoax. Pembelajaran terus-menerus dan penggunaannya untuk memecahkan masalah yang Anda miliki akan menentukan bagaimana Anda tetap bertahan dalam krisis.

Anda juga harus beradaptasi dengan “the new normal“. Hal-hal yang biasanya dipandang lucu dan berlebihan pada masa normal, seperti mencuci tangan 20 detik dengan 7 langkah, selalu mengenakan masker di luar rumah dan segera menaruh baju di tempat cucian serta mandi setelah pulang ke rumah, ini tidak ada tawar-menawar lagi dan harus dilakukan pada masa krisis Covid-19. Ketrampilan beradaptasi dengan cepat akan menentukan apakah kita akan mampu bertahan atau tidak.

 

Dukungan/Support

Manusia tidak dapat hidup sendiri, walaupun physical distance, tetapi sama sekali bukan berarti kita tidak membutuhkan teman. Justru orang yang lebih banyak dukungan dalam hidupnya, memiliki kesempatan hidup lama daripada yang tidak. Tiga orang yang masuk dalam jaringan pendukung dekat kita adalah minimal.

Di tengah bekerja dari rumah WFH ini, data menunjukkan bahwa ketegangan dalam rumah tangga meningkat, konflik lebih banyak terjadi antara pasangan suami-istri. Misalnya seperti apa yang terjadi di China, di mana setelah lockdown dicabut, warga mengantri untuk mendaftarkan perceraiannya (beritanya di sini)

Hal ini juga menunjukkan pentingnya memiliki hubungan yang sehat dan harmonis dengan pasangan sebagai salah satu pilar untuk dapat tangguh menghadapi badai krisis. (Cek artikel ini untuk informasi program gratis untuk Anda: Kelas Pernikahan Online Gratis Selama Wabah Corona)

Selain dukungan dari teman-teman dan keluarga. Sebagai mahluk ciptaan, tentunya kita sangat membutuhkan dukungan dari Tuhan YME. Tidak berlebihan jika kita lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan lebih bergantung pada Dia, karena sekarang kita tahu bahwa manusia begitu terbatas. Begitu banyak hal yang tidak dapat manusia kendalikan. Siapakah diri kita sehingga berani mengatakan bahwa kita tidak membutuhkan Tuhan?

 

Maka jangan lupakan ini:

Tangguh = Energi tangguh x %Fokus x Ketrampilan x Dukungan

Saya Deny Hen, salam pembelajar!

Bagaimana pendapat Anda?