7 Hal Penting yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Mulai Pacaran

pasangan jatuh cinta

Jatuh cinta itu berjuta rasanya. Terkadang cinta itu mengalahkan logika dan membuat otak kita mati kutu tak mampu berkutik menolaknya. Begitu sang cupid memanah kita, tidak sabar rasanya kita ingin menjadikan orang yang kita taksir menjadi kekasih kita. Sekalipun demikian, Anda perlu mempertimbangkan 7 hal berikut ini agar Anda berpacaran dengan menyenangkan dan awet terus sampai pelaminan.

Baca juga: Cari Jodoh yang Sama Sifatnya atau yang Beda?

1. Berpacaranlah pada usia yang pas.

Jangan terlalu muda pacaran karena kita belum bertemu dengan cukup banyak orang sehingga belum bisa memilih dengan bijaksana. Tetapi jangan terlalu tua karena semakin bertambah umur, kesempatan untuk memiliki pasangan akan semakin berkurang, terutama setelah usia 30 tahun.

Rumus usia yang pas untuk pacaran yang sering saya gunakan dalam seminar saya adalah M-3 tahun. M adalah tahun Anda berencana menikah. Selengkapnya silakan baca di artikel ini: Rumus Usia yang Pas untuk Pacaran.

2. Periksalah diri Anda, sudah siap pacaran belum.

Saya menemukan pasangan-pasangan muda yang baru sebentar menikah tetapi sudah tidak tahan menghadapi pasangannya. Hal ini salah satu sebabnya adalah mereka sebenarnya belum siap menikah, bahkan kalau mau jujur belum siap pacaran.

Memulai hubungan eksklusif membutuhkan kedewasaan, yakni keteguhan hati untuk memegang komitmen (kesetiaan), kemauan untuk berubah, sikap mengutamakan kepentingan pasangan (tidak egois), legowo untuk menerima kekurangan yang akan ditemukan pada pasangannya.

Periksalah relasi-relasi yang Anda miliki saat ini, apakah Anda memiliki banyak relasi yang buruk? Misalnya hubungan dengan orang tua? Saudara kandung? Atasan atau bawahan? Teman-teman dan rekan kerja? Bila banyak, atau sering memiliki pola relasi buruk yang berulang, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional seperti konselor dan life coach untuk membantu Anda menjalin relasi yang baik dengan orang lain.

3. Evaluasilah tujuan Anda berpacaran.

Apa yang ada di benak Anda bila saya bertanya, “Apa tujuan Anda mencari pacar?”

Apakah untuk bersenang-senang, apakah menghindari rasa kesepian, apakah memang berniat menikah, atau sekedar coba-coba? Apapun tujuan Anda, sebaiknya Anda mengurungkan niat Anda jika Anda ingin berpacaran tanpa ada tujuan untuk menikah.

Pacaran merupakan hubungan eksklusif antara pria dan wanita yang melibatkan sangat banyak emosi. Menjadikannya sebagai ajang menunjukkan kejantanan, atau ajang show off kemampuan menundukan pria, atau sekedar main-main (tidak serius) justru akan merugikan Anda daripada memberikan keuntungan bagi Anda sendiri. Dan waktu melakukan hal itu, Anda sebenarnya sudah mematahkan hati seseorang sebelum Anda benar-benar memutuskannya.

pertama kali pacaran

4. Tidak perlu mencari pasangan yang sempurna.

Anda tidak akan pernah menemukannya. Kalaupun Anda menemukannya, apakah Anda juga cukup sempurna untuk menjadi pasangannya?

Pilihlah orang yang mau berjuang untuk memperbaiki diri daripada orang yang sudah sempurna. Karena orang yang sudah sempurna lebih sulit untuk beradaptasi dengan kita daripada orang yang mau berubah.

Sebaliknya, jangan memilih tanpa kriteria sama sekali. Anda perlu memiliki kriteria-kriteria penting yang harus dimiliki calon kekasih Anda, dan memilih calon sesuai dengan kriteria tersebut.

5. Carilah di tempat yang tepat.

Kalau Anda sudah punya kriteria dalam memilih pasangan hidup, maka carilah pasangan Anda di tempat yang sesuai dengan kriteria Anda. Kalau Anda ingin pasangan yang religius, carilah di tempat ibadah atau kursus/seminar agama, jangan di gym. Kalau Anda ingin pekerja keras menjadi pasangan Anda, carilah di kantor atau tempat lain yang memungkinkan Anda melihat langsung hasil kerjanya.

6. Berteman dulu, jangan buru-buru jadian.

Anda perlu mengenal calon Anda dengan baik sebelum Anda memastikan diri akan mengikatkan diri dalam hubungan eksklusif pacaran. Pilihlah calon yang bisa menjadi sahabat baik Anda, jangan hanya karena kebaikannya, karakternya, kecantikannya, apalagi uangnya.

7. Bila Anda jatuh cinta dengan orang yang berbeda agama dan ras, berpikirlah 3–4 kali terlebih dahulu sebelum berkomitmen pacaran dengannya.

Beda ras yang cukup jauh bisa menimbulkan konflik dalam keluarga besar yang seringkali tidak mudah diatasi. Namun bila bagi Anda tidak jadi masalah besar, dan keluarga Anda pun menanggapi dengan santai, ras tidak perlu menjadi bahan pertimbangan Anda.

Tetapi beda agama berbeda. Agama mengandung prinsip-prinsip dasar kehidupan, nilai-nilai inti yang kita junjung tinggi yang seringkali tidak bisa kita kompromikan. Karena itu sekalipun Anda memiliki kebebasan memilih pasangan, perbedaan agama adalah hal yang paling tidak direkomendasikan. Bahkan kalaupun Anda dan pasangan Anda bukan orang yang religius, setelah menghadapi berbagai masalah kehidupan salah satu atau keduanya bisa menjadi religius, dan saat itulah konflik yang disebabkan karena beda agama justru akan meletus.

Maka pikirkan baik-baik perbedaan ras dan agama bahkan sebelum mulai mengejar calon Anda (atau mulai memberikan perhatian pada calon Anda).

 

Semoga 7 saran saya bisa membantu Anda untuk menemukan kekasih hati yang sepadan dengan Anda dan menikmati pacaran yang sehat dan menyenangkan. Salam pembelajar.

Bagaimana pendapat Anda?