Kenapa Kami Sering Bertengkar dalam Hal yang Sepele?

pasta gigi bikin berantem

Sepertinya hampir semua pasangan pernah bertengkar karena masalah sepele. Ada yang bertengkar karena masalah cara pencet odol. Salah satu klien saya juga berantem karena suami tidak bersih mencukur jenggotnya dan mengecup pipinya. Bahkan ada yang berantem karena masalah cara menaruh pisang di meja!

Baca juga: Apa solusi terbaik untuk menghentikan pertengkaran dengan pasangan hidup?

Pernikahan merupakan kompromi dari kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan suami maupun istri supaya bisa hidup bersama dengan harmonis, sesuatu yang biasa kita harus lakukan juga dalam hidup bermasyarakat supaya semua orang yang hidup dalam lingkungan yang sama bisa hidup dengan rukun. Namun masalahnya suami/istri kita bertemu dengan kita setiap hari, bahkan tidur di tempat yang sama setiap hari. Jadi kompromi yang biasa kita lakukan dalam masyarakat (misalnya dengan menghindar) tidak dapat dilakukan. Dalam rumah tangga kita harus membicarakan dan memecahkan semua masalah yang muncul dengan prinsip saling menghormati dan mencintai.

Sebenarnya, tidak semua kebiasaan sepele yang membuat pertengkaran. Banyak kok kebiasaan-kebiasaan yang bisa kita terima begitu saja tanpa harus memicu keributan. Yang bisa bikin ribut biasanya adalah jika ada sesuatu hal sepele yang melanggar peraturan tidak tertulis dan peran yang tidak disadari dari pasangannya.

Ya, semua orang punya yang namanya peraturan tidak tertulis dan peran yang tidak terucapkan.

Peraturan yang tidak tertulis adalah peraturan-peraturan sehari-hari yang sebenarnya kita miliki secara pribadi, di mana tidak boleh ada yang melanggar hal tersebut, namun tidak kita ucapkan kepada pasangan, karena dianggap orang lain juga punya peraturan yang sama. Peraturan-peraturan ini biasanya bertumbuh selama kita masih berada dalam keluarga asal kita, atau berasal dari nilai-nilai yang kita pegang dalam hidup kita.

perfeksionis

Misalnya dalam contoh pencet odol tadi, mungkin kita diajarkan untuk berhemat, sehingga kita ingin menggunakan setiap tetes pasta gigi dengan sempurna tanpa bersisa. Atau misalnya ada peraturan tidak tertulis bahwa kalau suami sedang bekerja di rumah, istri tidak boleh menginterupsi, karena memegang prinsip bekerja harus serius dan konsentrasi penuh. Atau aturan bahwa kamar harus selalu dalam kondisi yang bersih dan rapih karena di keluarga asal rumah mereka sering kedatangan tamu.

Peraturan tidak tertulis tersebut saat disadari perlu diangkat ke permukaan dan didiskusikan bersama sehingga kedua pihak bisa saling memahami apa latar belakang yang membuat mereka berpikir dan melakukan hal-hal yang tidak disukai pasangannya itu.

Sedangkan peran yang tidak disadari adalah harapan-harapan akan peran-peran yang dijalankan istri/suami kita yang diadopsi dari tindakan dan ajaran orang tua, budaya, agama maupun lingkungan sosial. Misalnya mengharapkan peran suami sebagai tukang ledeng dan tukang perbaikan barang elektronik (karena ayahnya demikian). Atau peran istri sebagai koki atau supir anak (karena ibunya juga demikian).

Hal-hal seperti ini jika kurang disadari, dipahami dan dikomunikasikan akibatnya ya sering ribut karena masalah sepele. Karena itu penting sekali bukan hanya mengetahui peraturan tak tertulis dan peran yang tidak disadari itu, tapi juga menghargai nilai-nilai yang dimiliki oleh pasangan kita.

Semoga dapat memberikan sedikit insight pada teman-teman yang membaca. Salam pembelajar.

Bagaimana pendapat Anda?