Seorang wanita muda yang cantik menikahi seorang pria baik hati yang tinggal bersama ibunya. Ayahnya telah lama meninggal dunia. Setelah menikah, maka sang wanita cantik pun tinggal bertiga dengan suami dan mertuanya.
Pada mulanya tidak ada masalah yang terjadi dalam keluarga ini. Tetapi lama-kelamaan, konflik pun mulai muncul. Dari seputar masakan sang menantu wanita yang dianggap kurang enak, sampai cara sang menantu membersihkan kamar. Sang menantu pun komplain masalah sang ibu mertua yang dirasa terlalu cerewet dan sering menuntut sesuatu yang sulit untuk dilakukannya.
Baca juga: 7 Masalah Pernikahan yang Berasal dari Diri Sendiri (1)
Makin lama, pertengkaran yang terjadi semakin besar. Frekuensi pertengkaran antara mertua dan menantu pun semakin tinggi. Akhirnya wanita muda ini tidak tahan lagi dan saking jengkelnya ia pergi ke seorang dukun.
“Pak Dukun, mertua saya galak amat, udah tua tapi cerewetnya minta ampun! Apakah Pak Dukun punya sesuatu untuk saya berikan pada ibu mertua saya itu?” kata sang menantu sambil marah-marah.
Pak Dukun tidak banyak menjawab, ia hanya masuk ke dalam sebentar, dan kemudian keluar dengan membawa sebotol cairan tidak berwarna dan berkata, “Ini ada racun yang bekerjanya pelan-pelan. Perlu diberikan berulang-ulang dan dalam jangka waktu 1 tahun baru orang itu mati. Supaya kamu tidak dicurigai membunuh mertua kamu, maka kamu mulai hari ini harus memperlakukan mertua kamu dengan baik. Masakkan segala kesukaan mertua kamu dan berikan racun ini satu sendok teh ke dalam piring yang disediakan untuk mertua kamu. Setelah 1 tahun maka mertua kamu pasti mati dan kamu bebas dari hukuman karena racun ini tidak dapat dideteksi.”
“Satu tahun??” Sekalipun berat hati karena membutuhkan waktu yang lama, sang menantu tetap senang karena masalahnya akan segera berlalu dalam 1 tahun, dan ia pun tidak akan dicurigai karena ia akan bersikap sangat baik pada ibu mertuanya.
Maka mulai saat itu, wanita muda itu selalu menghormati dan taat pada ibu mertuanya. Ia sering memasakkan makanan kesukaan ibu mertuanya itu dan tak lupa menuangkan 1 sendok teh ramuan “spesial” yang diberikan pak dukun padanya setiap hari.
Karena ia berubah menjadi baik, maka sang mertuanya pun menjadi sayang padanya. Ia pun sering memberikan makanan dan membuatkan jus kesukaan dari menantu perempuannya itu. Mereka berdua kemudian menjadi teman yang akrab dan tidak terpisahkan.
Sang wanita muda akhirnya menyadari betapa ibu mertuanya sangat baik padanya, ia pun menyesali telah memberikan begitu banyak racun pada makanan yang dimakan ibu mertuanya. Maka segeralah ia pergi ke tempat dukun yang telah memberinya racun tersebut, untuk meminta penawar racun tersebut.
Betapa terkejutnya sang menantu tatkala ia pergi ke tempat dukun itu, ternyata sang mertua juga sedang ada di sana. Mereka berdua berpandang-pandangan. Rupanya mereka berdua dalam kejengkelan mereka sama-sama telah datang ke dukun itu untuk meminta ramuan “spesial” dan sekarang sama-sama pergi ke sana untuk meminta penawarnya.
Sang dukun yang bijaksana pun menjelaskan bahwa mereka berdua menerima ramuan “spesial” yang sama kepada mereka. Ia kemudian berkata: “Tidak ada racun dalam cairan bening itu. Itu hanyalah air biasa. Semua pertengkaran kalian dapat diperbaiki jika kalian bisa mulai mengalah dan memperbaiki diri sendiri”
Betapa leganya mereka berdua mendengarkan penuturan pak dukun. Maka mereka pun sambil bertangisan dan berpelukan kemudian pulang ke rumah mereka.
Sobat pembelajar, dalam kehidupan pernikahan kita, konflik seringkali tidak dapat terhindarkan. Konflik demi konflik seringkali berujung pada kebencian dan permusuhan yang diakhiri dengan perceraian. Tetapi saat diri Anda bersedia mengubah diri Anda sendiri dulu, dan berhenti menuntut pasangan untuk berubah, maka pernikahan kita juga akan mulai berubah.
Kita tidak akan pernah bisa mengubah pasangan kita, ia ada di luar kendali kita. Kita hanya bisa mengubah diri kita sendiri dan dari sanalah ada harapan untuk perubahan dalam pernikahan kita menjadi lebih baik.
Saya Deny Hen, Salam Pembelajar!
Marriage counselor, life coach, founder Pembelajar Hidup, penulis buku, narasumber berbagai media online, cetak dan TV.