Dr. Willard Harley, setelah memberikan konseling kepada banyak pasangan, menemukan bahwa secara umum ada 5 kebutuhan emosional pria yang dirindukan dari istri-istri mereka. 5 kebutuhan ini jika dipenuhi akan menambah tabungan cinta pasutri dengan cepat. (Penjelasan singkat mengenai tabungan cinta dan contohnya dapat disimak di sini: Marriage Insight #3: Tabungan Cinta).
Baca juga: 5 Hal yang Membantu Mempertahankan Komitmen Pernikahan
5 Kebutuhan emosional suami menurut prioritasnya adalah sbb:
- Kepuasan Seksual
- Rekreasi bersama
- Daya tarik fisik
- Dukungan rumah tangga
- Dikagumi
Seringkali wanita tidak bisa memahami betapa pria adalah mahluk yang visual dan membutuhkan seks. Dan pria pun tidak bisa memahami mengapa wanita bisa hidup tanpa seks. Kenyataannya pria bukan hanya ingin seks untuk entertainment belaka, ia memang membutuhkan seks untuk melepaskan ketegangan seksual yang dihadapinya dalam siklus setiap 3 hari sekali (rata-rata pria).
Bagi suami-suami yang orang baik-baik, orang-orang yang setia, mereka bisa tertekan tatkala mereka membutuhkan seks, istrinya emoh dan ia tidak bisa lari ke tempat lain. Dengan kata lain mati kutulah suaminya.
Memang pornografi dan PSK atau perselingkuhan tidak serta merta disebabkan begitu saja oleh ketidakpuasan seksual. Seorang pria jantan tidak akan menyalahkan istrinya atas kejatuhannya dalam kecanduan pornografi maupun seks yang tidak bertanggung jawab. Sepenuhnya tetap itu adalah tanggung jawab dari sang pria. Namun demikian sang istri pun perlu memahami bahwa sang suami butuh seks (kebutuhan dan bukan keinginan). Dan ia bukan sekedar butuh seks, ia butuh kepuasan seksual.
Istri yang berdalih dengan alasan, “kamu kan cinta aku bukan karena seks”, sedang menyuruh suaminya untuk berjalan-jalan di food court dalam keadaan lapar. Seorang pria jatuh cinta bukan hanya karena seks atau fisikal, tetapi keseluruhan dari istrinya (the whole), yang mana artinya ya juga mencintai fisik dan seks dengan istrinya.
Saya selalu menjelaskan pada para pasutri bahwa pria itu adalah seperti saklar. Tidak seperti wanita yang butuh berbagai perlakuan istimewa untuk bisa turn-on, pria hanya membutuhkan tampilan visual yang menggoda untuk bisa turn-on. Dan ini menjelaskan kenapa daya tarik fisik juga dibutuhkan (no. 3).
Kebutuhan rekreasi bersama adalah kebutuhan pria untuk ditemani saat ia bersenang-senang. Misalnya pergi menonton, futsal, memancing, atau sedang menjalankan hobinya. Saat ia ditemani waktu rekreasi, ada perasaan bangga dari dalam dirinya.
Pria secara natural memiliki naluri untuk memimpin dan melindungi wanita. Dan sebagai efek sampingnya, ia suka dengan wanita yang membutuhkan dirinya. Ia suka dengan wanita yang memuja dan mengaguminya. Sebaliknya, jika seorang suami memperoleh wanita yang superwoman, perkasa, apalagi mempunyai penghasilan yang lebih besar darinya, tanpa berbuat apa pun sang wanita telah sedikit banyak menganggu kedigdayaan sang pria. Dalam banyak rumah tangga, ini merupakan penyebab pertengkaran yang tiada hentinya.
Kebutuhan dikagumi sebenarnya sederhana saja, yaitu mempersilakan sang pria untuk memenuhi nafkah keluarga (sekalipun istrinya lebih kapabel), mempersilakan sang pria untuk memimpin keluarga dan menghargai usahanya untuk mengambil keputusan terbaik, sekalipun Anda tidak menyetujuinya. Selalu memberikan kesempatan kepada sang pria untuk unjuk gigi akan kebolehannya dalam berbagai hal (terutama hal-hal yang berharga baginya).
Hal ini berarti kesediaan sang istri untuk merendah sekalipun ia memang lebih mampu dan lebih berkuasa daripada sang suami. Seperti teladan legenda Sang Perdana Mentri: Margaret Thatcher. Dalam posisinya sebagai PM Inggris, sebuah negara yang hebat selama 11 tahun, ia masih setiap malam memasakkan makan malam untuk suami dan anak-anaknya.
Dukungan rumah tangga adalah kebutuhan suami untuk memiliki rumah dan keluarga yang terpelihara dengan baik. Walau di jaman sekarang banyak wanita yang bekerja, sebagian besar pria masih enggan mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Ini juga merupakan salah satu pertengkaran rumah tangga yang tidak ada habisnya antara suami dan istri.
Bahkan sekalipun sudah banyak pria yang tidak keberatan berbagi pekerjaan rumah tangga dengan istrinya, namun istri yang bersedia melayani sang suami dengan mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tangga akan menjadi tabungan cinta yang besar.
Sebenarnya, para suami juga tidak keberatan jika pekerjaan rumah tangga itu sebagian besar dikerjakan oleh PRT. Namun terkadang istri-istri yang punya PRT lupa, memiliki PRT tidak melepaskan dirinya dari 100% pekerjaan rumah tangga. PRT juga perlu diatur dan diurusi (misalnya gaji, kalau sakit, dsb), pekerjaan rumah tangga juga perlu dikerjakan sendiri saat PRT mudik, dan yang terlebih penting: anak adalah tanggung jawab dari pasutri, bukan dari PRTnya.
Saat kami sekeluarga berjalan-jalan di mall waktu anak-anak masih kecil, kami terkadang juga membawa pembantu kami. PRT kami sering bingung karena sekalipun mereka diajak jalan-jalan, tapi kedua anak kami selalu kami sendiri yang menggendong mereka. PRT saya hanya kebagian menggendong tas saja. Bagi saya dan istri, kami punya tanggung jawab untuk menjadi pemberi kasih sayang dan pengurus mereka yang utama. Itu sebabnya kebutuhan anak-anak kami, kamilah yang terutama memberikannya, sedangkan PRT adalah pembantu kami, bukan pengurus anak yang utama.
Note: Untuk 5 hal yang diinginkan wanita dari suami mereka, dapat disimak di posting ini: Apa yang diinginkan Wanita dari Suami Mereka?
Marriage counselor, life coach, founder Pembelajar Hidup, penulis buku, narasumber berbagai media online, cetak dan TV.