Sesuai dengan permintaan para pembaca, saya menuliskan hal-hal yang diinginkan wanita dari suami-suami mereka untuk menyeimbangkan artikel yang menuliskan kebalikannya ini: Apa yang diinginkan Pria dari Istri Mereka?
Dr. Willard Harley, setelah memberikan konseling kepada banyak pasangan, menemukan bahwa secara umum ada 5 kebutuhan emosional wanita yang dirindukan dari suami-suami mereka. 5 kebutuhan ini jika dipenuhi akan menambah tabungan cinta pasutri dengan cepat. (Penjelasan singkat mengenai tabungan cinta dan contohnya dapat disimak di sini: Marriage Insight #3: Tabungan Cinta).
Baca juga: Pernikahan Kami Baik-baik Saja, Kenapa Dia Selingkuh?
5 Kebutuhan emosional istri menurut prioritasnya adalah sbb:
- Kasih sayang dan perhatian
- Percakapan yang intim
- Kejujuran dan keterbukaan
- Kecukupan finansial
- Komitmen terhadap keluarga
Kasih Sayang dan Perhatian
Ya, semua wanita adalah bucin. Bucin yang dimaksud bukan dalam arti negatif budak cinta yang bersedia memberikan apa pun demi yang dicintainya, tetapi yang membutuhkan pernyataan kasih sayang yang melimpah dalam hidupnya.
Ekspresi Kasih sayang yang dibutuhkan dapat berupa:
- Ucapan sayang secara langsung: “Aku sayang kamu”, “I love you”, “Sayangku”, “Kamu cantik ya”, “Aku kangen sama kamu”, dll.
- Pemberian hadiah
- Sentuhan non seksual yang tulus (bukan karena ingin dapat jatah ranjang)
- Menyediakan waktu untuk bisa menemani istri
- Melayani istri: membantu mengerjakan tugas-tugasnya, memijatnya, memarkirkan mobil, membukakan pintu, dll.
Ekspresi kasih sayang ini harus diberikan sering-sering, dengan tulus.
Percakapan Intim
Percakapan intim ini dalam bahasa kekiniannya adalah deep talk. Singkatnya ada 4 tingkat percakapan dalam komunikasi antar manusia (selengkapnya dapat dibaca di posting ini: 5 Hal yang Membuat Pasangan Malas Bercakap-cakap dengan Kita):
- Percakapan klise (basa-basi)
- Percakapan yang berisi informasi dan data
- Percakapan mengemukakan pendapat
- Percakapan dari hati ke hati
Percakapan dari hati ke hati inilah yang masuk kategori deep talk, yaitu percakapan yang bukan hanya mengungkapkan pendapat kita, tetapi juga apa yang kita rasakan tentang suatu hal. Percakapan tentang perasaan, di mana kita membuka diri untuk dibaca orang lain, dan bisa menyampaikan hal-hal yang hanya kita sendiri yang tahu.
Bukan berarti percakapan tingkat 1-3 tidak diperlukan, karena wanita ingin si pria mendengarkannya juga dari sekedar update apa yang telah terjadi pada dirinya, sampai cerita curcol tentang apa pikiran dan perasaannya mengenai apa yang terjadi atau rencana-rencananya.
Karena itu, pria yang mengasihi istrinya perlu menyediakan waktu setiap hari untuk bercakap-cakap dengan istrinya. Karena percakapan mendalam seperti ini tidak akan terjadi begitu saja, tapi akan otomatis terjadi tatkala kita available dan mau mendengarkan dengan baik. Pasangan yang mampu bercakap-cakap hingga ke tahap ini, sedang membangun hubungan cinta yang sangat kokoh untuk pernikahan mereka.
Kejujuran dan Keterbukaan
Hal ketiga yang sangat dibutuhkan wanita dari suami mereka adalah kejujuran dan keterbukaan. Wanita sangat menghargai pria-pria yang berintegritas. Pria-pria yang mau berbagi rahasianya kepada mereka karena ini memberi ketenangan bagi hati wanita.
Kejujuran dan keterbukaan adalah syarat penting dalam suatu pernikahan yang sehat. Tidak ada sebuah pernikahan yang bisa bertahan dengan baik apabila salah seorang pasangan menyembunyikan sesuatu dari orang yang paling dekat dengannya. Jika suami tidak transparan dan tidak jujur, dan tatkala kebohongannya terbongkar, biasanya ini akan sangat menghancurkan perasaan istrinya.
Sebenarnya banyak pria jujur, namun tidak banyak pria yang bersedia terbuka dan transparan dengan istrinya. Karena itu saya tuliskan di sini: Kejujuran dan keterbukaan, keduanya dibutuhkan, bukan salah satu.
Kecukupan Finansial
Tentunya tidak semua wanita matre dan hanya menikahi kekayaan suaminya, tetapi semua wanita mendambakan suami yang mampu memberikan nafkah yang cukup bagi dirinya dan anak-anaknya.
Secara natural wanita akan mencari pria yang mempu melindungi dirinya. Dan penghasilan yang cukup berarti kemampuan untuk menyediakan perlindungan yang dibutuhkan. Penghasilan yang cukup juga berarti suami dapat berperan sebagai provider kebutuhan keluarga. Dengan kata lain: kehidupan keluarga yang terlindungi.
Komitmen terhadap Keluarga
Kebutuhan emosional yang tidak kalah pentingnya bagi seorang wanita adalah komitmen suami terhadap keluarga. Ini berarti seberapa banyak suami menyediakan waktu, pikiran dan tenaga untuk memperhatikan edukasi anak dan pendidikan secara moral, serta family time.
Ada suatu kesalahan yang banyak dipegang oleh para suami. Yaitu mereka yang berpikir bahwa membesarkan dan mendidik anak adalah semata-mata tugas dari istri. Sebenarnya yang benar, tanggung jawab pengasuhan anak memang ada di tangan istri, namun tanggung jawab pendidikan anak (secara akademis maupun moral) sebenarnya ada di tangan suami. Istilahnya sang ibu adalah gurunya, tetapi sang ayah adalah kepala sekolahnya.
Seorang ayah harus memikirkan, merencanakan, melakukan dan terus mengikuti bagaimana anak-anak mereka bertumbuh secara jasmani maupun secara rohani. Dan istri yang menyaksikan dedikasi suami terhadap keluarganya seperti ini akan membuatnya tenang dan merasa dicintai oleh suaminya.
Demikianlah 5 kebutuhan emosional istri yang diharapkan dapat diberikan oleh suami-suami mereka. Selamat berjuang untuk pernikahan yang hebat, salam pembelajar.
Marriage counselor, life coach, founder Pembelajar Hidup, penulis buku, narasumber berbagai media online, cetak dan TV.