3 Kunci Cara Mengajar yang Baik dan Profesional

dosen terbaik

Seorang mahasiswa menulis, “Saya kagum dengan Pak Deny yang telah mengajar kami selama ini karena pak guru telah memberikan yang terbaik untuk kami dan mampu meningkatkan motivasi kami dalam belajar, sehingga kami belajar lebih giat dan selalu bersemangat menghadapi sulitnya mata pelajaran yang diberikan oleh pak guru. Saya bangga dengan Pak Deny, pahlawan tanpa tanda jasa. Pesan saya: tetap semangat dan jangan bosan untuk mendidik mahasiswa dan mahasiswi ya Pak!”

Setiap akhir semester, saya selalu meminta mahasiswa-mahasiswa yang saya didik untuk memberikan pesan dan kesan selama mengikuti kuliah saya dalam selembar kertas anonim. Kesan pesan itu merupakan feedback yang sangat berguna bagi saya untuk menyempurnakan teknik mengajar saya, sekaligus memberikan support dan dukungan moril bagi kami para pengajar dan pendidik.

Baca juga: 5 Pertanyaan Powerful Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa

Terkadang saya mendapatkan feedback-feedback negatif, yang selalu saya pandang positif untuk membuat saya semakin baik di kemudian hari. Tapi tak jarang juga saya mendapatkan kesan pesan yang kocak seperti di bawah ini:

    Bapak itu mirip Vicky Prasetyo wkwkwkw. Cara bapak mengajar santai, enak dan tidak tegang.”

“Pak, saya suka tegang kalau bapak mulai menanyai mahasiswa yang memakai baju merah atau putih. Semenjak itu saya tidak pernah pakai baju kedua warna itu lagi”

“Saya mau meminta maaf karena saya sering telat bahkan tidak masuk kelas. Itu pun karena kesibukan saya sehari-hari. Maaf atas sikap saya, atas penampilan kusut saya, atas bau saya. Maafkan saya…”

atau permintaan standar para mahasiswa yang seperti ini:

“Pak, nilai UAS-nya jangan pelit-pelit ya pak!”

 

Namun saya merasa terharu dengan para mahasiswa yang telah menuliskan berbagai feedback positif seperti di awal tulisan ini, ataupun tulisan-tulisan mahasiswa berikut ini:

    Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pak Deny. Bagi saya ini bukan cuma kuliah, tetapi lebih seperti diskusi di mana kami semua diperlakukan sama, mempunyai peran sama. Bebas mengungkapkan pendapat. Banyak ilmu penting yang saya dapat, pembelajaran baru serta semangat baru…”

“Pesan: Ingat Tuhan, ingat keluarga, ingat kami Pak!! Bapak adalah dosen yang paling baik. Tapi nilai kami jangan jelek-jelek banget ya pak!”

“… Pak Deny selalu memberikan video di awal pelajaran dan itu yang paling saya ingat dan hal tersebut membuat kami harus aktif dan mampu berpikir…. ”

“Perkuliahan terbaik semester ini. Banyak permainan yang membawa pesan moral, mendidik dan mengubah perspektif saya akan dunia luar. Pembawaan materi yang sangat baik dan dosen sangat disiplin dalam mengelola waktu”

Trainer profesional

Kunci Cara Mengajar yang Baik dan Profesional

Dalam mengajar murid atau mahasiswa, ataupun memberikan training dan workshop kepada para profesional, banyak tips-tips untuk membuat kita bisa mengajar dan memberikan training dengan baik. Tetapi dalam artikel ini saya akan memberikan 3 tips kuncinya saja, dan ini berlaku bagi apa pun profesi yang Anda tekuni, baik itu guru, dosen, rohaniawan, khotib, pendeta, trainer maupun motivator:

  1. Mempersipkan materi dengan baik
  2. 3 L : Latihan, latihan dan latihan
  3. Bangun relasi dengan audience (pendengar)

 

Mempersiapkan Materi dengan Baik

Saat kita mengajar, kita membagikan ilmu yang kita miliki kepada orang lain. Karena itu ilmu atau konten yang kita miliki menjadi sangat penting dan menentukan apakah kita memang memberikan suatu pelajaran, mentransfer sejumlah ilmu dan pengetahuan kepada murid-murid kita, ataukah hanya sekedar berbagi informasi belaka?

Karena itu persiapan materi pembelajaran menjadi sangat penting. Dalam persiapan suatu materi pembelajaran, apakah kita sudah mempertimbangkan hal-hal berikut ini?

  1. Apakah kita sudah benar-benar memahami apa yang akan kita ajarkan kepada peserta training atau murid-murid kita?
  2. Bagaimana cara penyampaian materi, apakah kita sudah memilih kata-kata yang tepat yang mudah dipahami oleh peserta workshop/murid kita?
  3. Apakah kita sudah melengkapi pemaparan materi kita dengan contoh-contoh sehingga mudah ditangkap? Apakah contoh-contoh kita adalah hal-hal yang menjadi dunia sehari-hari dari audience kita?
  4. Apakah kita sudah melengkapi  materi kita dengan ilustrasi-ilustrasi atau cerita-cerita (story telling) yang bukan saja dapat membuat murid-murid memahami materi, tetapi juga memberikan semangat dan inspirasi untuk melakukan sesuatu?
  5. Apakah kita telah melengkapi materi kita dengan multimedia, yaitu gambar atau video yang membuat peserta lebih mudah menangkap ide yang disampaikan?
  6. Apakah kita sudah meluangkan waktu untuk mensortir dan memilih contoh, cerita, ilustrasi, video yang paling tepat dan paling mengena dari banyak video, contoh, cerita yang kita sudah kumpulkan?

E-commerce seminar

3L: Latihan, Latihan dan Latihan

Setelah kita menyelesaikan persiapan materi kita dengan baik, maka tugas kita sebagai pengajar selanjutnya adalah melatih bahan presentasi kita. Memang ada sebagian orang yang sangat mahir atau talented sehingga tidak terlalu butuh latihan untuk dapat mempresentasikan dan mengajarkan materi tersebut dengan baik. Tapi sama seperti kebanyakan orang pada umumnya, saya sendiri perlu berlatih untuk bisa mengajar dengan baik. Karena itulah rahasia bagaimana banyak Motivator dan orang-orang lain mampu menyampaikan materi dengan baik.

Bahkan konon Steve Job (alm) yang cara presentasinya begitu luar biasa dan diikuti oleh banyak orang, melakukan latihan belasan jam dan melatihnya setidaknya 2 kali secara penuh pada stage yang akan dia gunakan untuk presentasi. Tak heran presentasi Steve Job selalu memukau penonton.

 

Membangun Relasi dengan Pendengar

Saya sebelumnya sudah mengajar begitu banyak orang. Dari memimpin kelompok kecil pembahasan Alkitab, mengajar anak sendiri, mengajar ratusan (atau ribuan?) mahasiswa selama bertahun-tahun menjadi dosen, berkotbah di depan puluhan (atau ratusan?) jemaat, termasuk membawakan seminar tentang e-learning di depan puluhan peserta mancanegara dari seluruh dunia (baca juga: 3 Pertanyaan Motivasi Diri Untuk Kesempatan Emas). Kemudian setelah menjadi Motivator dan profesional coach, saya juga sudah membawakan seminar e-commerce, work-life balance, Marriage Academy dan begitu banyak seminar dan workshop lainnya.

Tetapi waktu saya mencoba membawakan webinar atau rekaman untuk online learning saya merasa presentasi saya kurang optimal. Padahal bahkan saya pun berlatih untuk membawakan materi-materi tersebut. Apa yang terjadi?

Kurangnya relasi dengan pendengar. Itu yang terjadi. Seorang pengajar yang baik akan mendapatkan energinya dari audience. Karena itu saat pertama kali maju ke mimbar untuk menyampaikan presentasi kita, kontak mata, senyum, interaksi dengan audience menjadi begitu penting dan menentukan apakah sepanjang sesi itu kita dapat menjelaskan materi pelajaran dengan baik.

 

Demikianlah secara singkat 3 kunci untuk mengajar dengan baik dan profesional: persiapkan materi, 3 L (berlatih) dan bangun relasi dengan pendengar. Karena 3 hal itu adalah hal pokok yang wajib dilakukan untuk memperoleh respon positif dari para mahasiswa/murid Anda seperti tulisan mahasiswa-mahasiswa saya di bawah ini:

“Bapak mengajar sangat penuh dengan perhatian dan semangat. Saya sangat suka mengikuti pelajaran bapak. Menurut saya bapak bisa mengikuti cara pembelajaran anak muda”

“Dosen favorit, dengan cara mengajar yang sangat unik dan inovatif,  mata kuliah bapak paling saya sukai, membuat yang sulit menjadi gampang. Terima kasih untuk motivasi dan coachingnya, Pak!”

“Bapak membantu membukakan pikiran saya selama 1 semester ini tentang potensi diri saya dan cara memanajemen diri dan organisasi”

    Saya selalu mendapat insight baru di setiap pertemuan”

“Pak Deny itu the Best”

Mengajar dengan baik

Saya Deny Hen, Salam Pembelajar!

 

NB: Bagi bapak/ibu trainer, pengajar, guru, dosen, rohaniawan seperti pendeta/khotib/dll, yang ingin belajar dan berlatih skill untuk mengajar/training yang berdampak pada peserta, Anda dapat mengikuti workshop Training for Impactful Trainer dari Pembelajar Hidup. Segera hubungi kontak kami di bawah ini.

Bagaimana pendapat Anda?