Frustasi Anak Susah Belajar? Ini yang Harus Dilakukan!

anak susah belajar

Moms pembelajar, masa anak bersekolah adalah masa dimana banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh para orang tua. Karena pada fase ini, anak belajar untuk mandiri, bersosialisasi, bertanggung jawab, dan belajar banyak hal baru yang ditemui di luar rumah. Pastinya banyak sekali kendala yang dihadapi orang tua setiap harinya. Salah satunya adalah kesulitan belajar pada anak.

Pasti setiap orang tua pernah merasakan bagaimana mengingatkan anak untuk mengerjakan PR, mengulang pelajaran, bahkan meminta anak untuk belajar ketika mendekati ujian. Kali ini, kita akan bahas mengenai tips-tips bagaimana mengatasi anak susah belajar.

Baca juga: 5 Kebutuhan Pokok Emosi Anak yang Harus Dipenuhi Supaya Anak Tangguh

Pada usia anak sampai remaja, banyak sekali permainan dan warna-warna di kehidupannya. Mereka lebih tertarik dengan kegiatan yang menyenangkan dan tidak monoton. Sedangkan, belajar seperti yang kita tahu, adalah kegiatan monoton, membosankan dan tidak penuh warna. Jangankan anak-anak, bahkan kita sebagai orang dewasa pun terkadang merasa bosan dan mengantuk jika disuruh membaca, bekerja, atau mendengarkan seminar. Lalu bagaimana sih cara mengatasinya? Sebelum itu, mari kita kenali dulu gangguan belajar pada anak.

Gangguan Belajar pada Anak

Menurut DSM V, ada dua gangguan spesifik belajar pada anak:

A. Disleksia dengan ciri:

1. Kesulitan belajar dan menguasai kemampuan akademis dengan adanya paling tidak satu indikasi di bawah ini;

    • Tidak akurat atau lamban dalam membaca
    • Kesulitan memahami arti dari tulisan yang dibaca
    • Kesulitan mengeja
    • Kesulitan menulis

2. Terjadi selama lebih dari 6 bulan

3. Semua gejala mempengaruhi kemampuan akademis dan aktivitas sehari-hari yang seharusnya bisa dilakukan pada anak seusianya.

4. Gejala dimulai pada usia awal sekolah.

B. Diskalkulia dengan ciri:

1. Kesulitan belajar dan menguasai kemampuan akademis dengan adanya paling tidak satu indikasi di bawah ini;

    • Tidak akurat atau lamban dalam membaca angka
    • Kesulitan memahami arti dari angka yang dibaca
    • Kesulitan menguasai angka dan hitungan
    • Kesulitan mengerjakan matematika

2. Terjadi selama lebih dari 6 bulan

3. Semua gejala mempengaruhi kemampuan akademis dan aktivitas sehari-hari yang seharusnya bisa dilakukan pada anak seusianya.

4. Gejala dimulai pada usia awal sekolah.

 

Gangguan ADHD

Selain masalah belajar, perlu diketahui juga masalah fokus dan konsentrasi yang bisa jadi adalah gangguan, salah satunya adalah ADHD / Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Menurut DSM V, ADHD dicirikan sebagai berikut:

A. Pola yang berulang dari satu atau kedua ciri berikut:

1. Inatensi : Enam atau lebih gejala berikut yang terjadi paling tidak selama 6 bulan dan mengganggu aktivitas serta perkembangan;

  • Kegagalan untuk fokus pada detail atau selalu membuat kesalahan dalam mengerjakan PR atau tugas.
  • Kesulitan mempertahankan fokus dalam tugas atau aktivitas bermain.
  • Seringkali terlihat tidak mendengarkan ketika orang lain berbicara.
  • Seringkali mengabaikan instruksi dan tidak selesai mengerjakan tugas.
  • Seringkali kesulitan mengatur tugas dan kegiatan.
  • Seringkali menghindari tugas atau kegiatan yang membutuhkan konsentrasi.
  • Seringkali melupakan sesuatu yang penting untuk tugas atau kegiatan.
  • Seringkali terganggu dengan stimulus dari luar.
  • Seringkali lupa dengan kegiatan rutin.

2. Hiperaktif dan Impulsif : Enam atau lebih gejala berikut yang terjadi paling tidak selama 6 bulan dan mengganggu aktivitas serta perkembangan;

  • Seringkali gelisah atau tidak sabar ketika di tempat duduk
  • Seringkali terlihat ingin pergi
  • Seringkali tiba-tiba lari atau memanjat
  • Seringkali sulit untuk bermain atau terlibat dengan aktivitas yang membutuhkan ketenangan.
  • Seringkali berbicara tanpa henti.
  • Seringkali memotong pembicaraan.
  • Seringkali kesulitan untuk menunggu giliran.
  • Seringkali mengganggu orang lain.

 

Penyebab Anak Susah Belajar

Selain adanya indikasi gangguan yang tadi telah disebutkan, anak yang tidak memiliki gangguan belajar maupun gangguan fokus ternyata bisa mengalami susah belajar juga lho. Yuk pahami penyebabnya:

  1. Terlalu banyak bermain gadget. Seringkali gadget berpengaruh pada pengalihan fokus pada anak. Kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan dengan gadget sangat menarik perhatian pada anak sehingga anak bisa mengakses tanpa henti dan mengakibatkan kelelahan dan hilangnya konsentrasi setelah bermain gadget.
  2. Gaya asuh orang tua. Ternyata gaya orang tua mengasuh anak merupakan faktor penting juga penyebab kesulitan anak dalam belajar. Pola asuh yang terlalu permisif dan otoriter bisa menghambat regulasi waktu pada anak, karena terlalu banyak pembatasan atau sama sekali tidak ada batasan.
  3. Metode belajar tidak sesuai. Anak memiliki metode belajar sendiri untuk mencerna informasi secara tepat. Terkadang, metode belajar yang tidak sesuai atau lingkungan yang tidak mendukung membuat anak enggan untuk belajar.

 

Membantu Anak Belajar dengan Efektif

Lalu, apa yang bisa dilakukan orang tua untuk mendukung anak agar bisa belajar dengan efektif? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, diantaranya:

  1. Pahami kesulitan anak dalam belajar. Tanyakan pada anak dan perhatikan apa yang menjadi penyebab kesulitan anak dalam belajar. Apakah memang terindikasi adanya gangguan belajar, gangguan fokus, atau ada hal lain yang mengganggu motivasi anak.
  2. Batasi penggunaan gadget. Buatlah perjanjian pada anak untuk bisa mengatur waktu penggunaan gadget dan waktu untuk belajar. Disini anak bisa belajar juga untuk menerapkan disiplin.
  3. Diskusikan metode belajar yang sesuai. Tanyakan kepada anak metode belajar yang bisa membantunya. Bisa menggunakan visual dengan menonton video, menggunakan audio dengan mendengarkan rekaman materi yang disampaikan guru, atau dengan aktivitas menyenangkan yang dilakukan dengan menambahkan unsur pelajaran dalam permainan.
  4. Berikan motivasi. Selalu berikan motivasi dan puji anak untuk semua hal yang bisa diselesaikan oleh anak. Dan selalu berikan motivasi untuk mengulang dan belajar dari kegagalan.
  5. Fasilitasi bidang yang diminati. Kesuksesan bukan hanya dari pelajaran akademis, bidang lain yang diminati anak juga bisa menjadi kesuksesan tersendiri seperti aktivitas outdoor, olahraga, dan ekstrakulikuler.

 

Nah Moms pembelajar, jadi ada beberapa hal yang perlu diketahui terlebih dahulu dari masalah belajar anak sebelum kita mengetahui kesulitan anak dalam belajar. Jika, masalahnya sudah ditemukan, orang tua bisa mengikuti langkah-langkah yang tadi sudah dijelaskan untuk bisa lebih meningkatkan motivasi anak dalam belajar dan bisa membuat suasana belajar lebih menyenangkan. Jika anak mengalami gejala-gejala masalah belajar dan fokus, jangan panik dan selalu konsultasikan kepada profesional, seperti dokter anak maupun psikolog anak.

 

Hubungi kami untuk psikolog dan konselor anak berpengalaman untuk memberikan yang terbaik bagi anak Anda.

Bagaimana pendapat Anda?