“Proper Ending” bagi yang Selingkuh

proper ending

Saat perselingkuhan pasangan terbongkar, itu bukanlah akhir dari krisis ketidakpercayaan, melainkan awal dari perjuangan yang sangat menentukan apakah suatu pernikahan akan bertahan atau tidak. Tidak jarang yang berselingkuh dan yang diselingkuhi kesulitan untuk rekonsiliasi. Seringkali hal ini juga disebabkan karena cara mengakhiri hubungan perselingkuhan yang salah.

Pasangan yang terluka kerap kali bertanya, “Apakah benar hubungannya sudah selesai?”. Karena kadangkala memang benar, bahwa peselingkuh mengaku sudah memutuskan hubungan, tapi nyatanya masih terus menjalin komunikasi dengan selingkuhannya. Yang diselingkuhi tidak menyaksikan sendiri bagaimana hubungan itu berakhir, hanya mendengarkan dari pasangannya saja. Sebaliknya yang berselingkuh tidak jarang juga kesulitan meyakinkan pasangannya bahwa benar dirinya sudah memutuskan untuk kembali kepada istri/suaminya dan serius meninggalkan selingkuhannya.

Baca juga: Fakta-Fakta Penting tentang Perselingkuhan dari Serial Layangan Putus

Proper ending adalah bagaimana seharusnya seorang pasangan yang selingkuh mengakhiri perselingkuhannya.

Itulah sebabnya penting sekali melakukan proper ending bagi pasangan yang selingkuh agar rekonsiliasi dapat lebih efektif. Proper ending adalah bagaimana seharusnya seorang pasangan yang selingkuh mengakhiri perselingkuhannya. Berikut ini caranya:

  1. Bersama pasangan yang terluka, rancanglah kalimat pemutusan hubungan yang akan dikirimkan melalui pesan teks kepada selingkuhan. Isi dari pesan teks itu kurang lebih menyampaikan bahwa hubungan mereka sudah berakhir dan bahwa ia tidak akan mengontak atau membalas komunikasi dalam bentuk apa pun lagi.
  2. Kirimkan pesan itu di depan pasangan terluka.
  3. Pastikan pesan sudah terkirim di aplikasi, dan tanpa harus dibaca oleh selingkuhan atau dibalas, segera blok kontak dari aplikasi pesan maupun sosial media.
  4. Pasangan yang berselingkuh harus berhenti berkomunikasi melalui cara apa pun, online, maupun bertemu secara langsung.
  5. Pasangan yang berselingkuh menunjukkan kejujuran dan transparansi yaitu dengan memberikan akses penuh kepada pasangan yang terluka kepada aplikasi pesan, sosial media, bahkan emailnya, dan ponselnya.

Dengan demikian rekonsiliasi lebih mungkin terjadi dan pasangan yang terluka bisa mulai menata kepercayaannya kembali kepada pasangan yang selingkuh. Tapi ini belum selesai, pertimbangkanlah untuk mengikuti konseling pernikahan untuk menolong keduanya mengatasi beratnya kehidupan setelah perselingkuhan terjadi. Juga agar masalah-masalah pernikahan yang sebenarnya ada di balik perselingkuhan itu dapat terungkap dan diatasi.

Bagaimana pendapat Anda?