
Tina memalingkan mukanya dari suaminya. Wanita putih dengan muka flawless ala artis korea ini memilih duduk dengan mengambil jarak dari suaminya. Suaminya tertunduk malu sambil pelan-pelan menceritakan apa yang terjadi dalam pernikahan mereka. Kemudian Tina mulai menangis tersedu-sedu saat sang suami menceritakan bahwa ia sering “jajan” di luar dengan para wanita tuna susila.
Adegan seperti ini bukan sekali dua kali saya alami di ruangan konseling. Banyak dari klien-klien saya yang mempunyai tampang yang rupawan, atau tubuh bak model. Di antaranya artis, istri pejabat atau CEO perusahaan ternama yang sesekali datang ke tempat kami. Namun tetap saja suami-suami itu terpelosok dalam lumpur perbuatan yang tercela itu. Seakan-akan tidak ada perbedaan antara mereka yang beristri cantik menarik dengan mereka yang beristri biasa-biasa saja. Apakah yang terjadi?
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Kalau Suami/Istri Tukang Selingkuh?
Hobi Kuliner Enak
Saya suka sekali makan enak. Dari kuliner pinggir jalan sampai restoran-restoran terkemuka, rasanya bisa “healing” kalau datang dan menikmati makanan koki-koki mereka. Tapi sebenarnya saya adalah orang rumahan. Mama saya bagi saya adalah seorang koki yang terhebat. Makanan yang Mama masak, khususnya saat Imlek adalah makanan jempolan yang layak mendapatkan bintang Michelin. Setelah saya menikah, istri saya menggantikan peran Mama saya dan memasakkan makanan-makanan yang super lezat. Jujur, saya sangat kesulitan untuk diet karena masakan istri saya. Dia memasak cukup banyak sehingga ia memastikan saya selalu makan sampai puas setiap masakan yang saya sukai.
Apakah saya tidak puas makan di rumah? Jelas tidak. Saya tidak mau meminta lebih dari istri saya. Namun apakah hal itu menghentikan saya untuk jajan dan berkuliner di luaran? Jelas juga jawabannya tidak. Karena walaupun makanan di rumah enak, makanan di luar juga enak, dan mereka berbeda. Di rumah saya sangat suka sambal gorengnya istri saya, dan juga sop kacang tanah. Tapi di luar ada minimal ayam goreng krispi legendaris dari negri paman sam yang terkenal itu. Ada juga dori lemon butter yang lembut dan creamy, atau juga xiaolongbao yang nikmat dan juicy.

Itulah sebabnya banyak pria hidung belang yang tetap “jajan” di luar, walaupun menu bercinta di rumah tidak kalah menyenangkannya. Nafsu bercinta memang paling dekat dapat disamakan dengan nafsu makan. Pria/wanita yang suka jajan/selingkuh ini bukan tidak merasa puas, melainkan tertarik untuk menikmati “makanan” yang lain selain yang biasanya mereka konsumsi.
Mencegah Suami/Istri “Jajan” di Luar
Kenapa saya suka kuliner di luar?
- Karena diri sendiri mengijinkan hal tersebut. Dulu waktu SD, Mama selalu mengatakan supaya kita tidak jajan di luar. Takut sakit perut katanya. Karena Mama tidak mengijinkan, saya tidak sekalipun terbesit untuk nengok jajanan di kantin sekolah. Cukup makan di rumah saja karena toh jaman dulu jam sekolah tidak sepanjang sekarang. Saya tidak pernah jajan sama sekali waktu itu. Sama dengan hal ini, semua orang perlu punya mindset yang kuat untuk tidak mengijinkan diri sendiri mencoba berhubungan intim dengan siapa pun kecuali pasangan kita. Inilah kunci pertama untuk tetap setia dalam pernikahan kita. Buang jauh-jauh keinginan mencoba wanita/pria lain dan cukupkan diri sendiri dengan hubungan intim yang diperoleh dengan pasangan. Jadikan pasangan Anda tumpuan untuk segala jenis kenikmatan seksual, apa pun itu.
- Karena saya punya uang. Setelah SMP, saya punya uang jajan. Saya pun mulai jajan. Pertamanya hanya jajan-jajan yang murah-murah karena uang jajan saya tidak besar. Namun setelah saya bekerja dan bisa mencari uang sendiri, kemampuan untuk jajan pun semakin besar. Semakin banyak jenis kuliner yang bisa dinikmati (selama saya masih sehat tentunya). Karena itu, kalau diri sendiri mau menjaga agar tidak terjerumus ke lumpur “jajan” ini, transparanlah dalam hal keuangan kepada istri Anda. Sikap transparan adalah salah satu pelindung yang terpenting dalam pernikahan yang menjaga Anda dari ketidaksetiaan. Semua perselingkuhan butuh uang, karena itu transparan dalam hal keuangan, menutup banyak celah perselingkuhan.
- Karena tertarik dengan iklan/endorse influencer kuliner. Bagaimana tidak tergoda untuk mencicipi roti abon Bread***k yang nikmat itu kalau setiap minggu jalan-jalan di mall selalu lewat, melihat roti tersebut yang baru dipanggang, dengan wangi harum roti yang membuat perut menjadi lapar! Karena itu untuk mencegah perselingkuhan, paparan pornografi dan ke akun-akun media yang mengeksploitasi tubuh wanita harus dikurangi bahkan dihilangkan.
Penjelasan perselingkuhan menggunakan ilustrasi kuliner ini tentu saja tidak dapat menggambarkan keseluruhan dari problematika perselingkuhan, hanya membahas sekelumit kecil dari perselingkuhan itu sendiri. Namun demikian, semoga kita dapat lebih memahami seluk-beluk “jajanan” yang harus dihindari ini.

Marriage counselor, life coach, founder Pembelajar Hidup, penulis buku, narasumber berbagai media online, cetak dan TV.