Selamat siang dok, saya seorang suami berusia 27 tahun, dan istri saya pun berusia sama 27 tahun. Kami menikah sudah berjalan 2 tahun dan belum dikaruniai anak. 1 bulan lalu saya dikhianati istri saya. Ia mulai berhubungan lagi dengan mantan nya melalui medsos dengan kata-kata romantis seperti orang pacaran. Memang katanya belum pernah ketemu, tetapi saya curiga sudah. Singkat cerita, istri saya terpergoki bertemu dengan mantannya tersebut.
Sekarang permasalah ini sudah ditangani mertua tetapi orangtua saya tidak tahu-menahu. Yang ingin saya tanyakan bagaimana untuk melupakan ingatan pahit itu dan menghilangkan bayangan bahwa dia telah berbuat lebih dari sekedar chating? Sekarang hati saya terpuruk, hidup saya seperti monoton walaupun istri sudah menyesalinya tapi hati saya tidak tersentuh dengan penyesalan istri, terima kasih.
Solatun – bukan nama sebenarnya.
NB: Cerita ini sudah melalui proses editing.
Baca juga: Ciri-Ciri Selingkuh dan Bagaimana Mencegahnya
Jawab Coach Deny Hen:
Pengalaman dikhianati oleh orang yang paling kita cintai adalah pengalaman traumatis yang memang sangat mengerikan. Di dunia ini tidak ada hubungan yang lebih mendalam daripada hubungan antara suami dan istri, dan sebagai konsekuensinya, penghianatan kepercayaan dan keintiman itu akan menyebabkan kerusakan yang besar dalam pernikahan. Pasangan yang dikhianati umumnya akan mengalami PTSD (post traumatic stress disorder – Anda bisa melakukan test PTSD di sini)
Sekalipun demikian, bukan berarti perselingkuhan adalah akhir dari segalanya. Cinta sejati itu selalu lebih kuat dan lebih kokoh dari penghianatan dan luka yang ditimbulkannya. Namun untuk memperbaiknya memang membutuhkan noble sacrifice (pengorbanan yang mulia) dari korban perselingkuhan. Pengorbanan itu bernama: PENGAMPUNAN.
Pengampunan adalah dengan sengaja mengabaikan kemarahan dan respon lain (walaupun itu hak korban) dan berusaha keras untuk meresponi orang yang menyakiti kita dengan belas kasihan, kemurahan dan kasih. Ini adalah (1) suatu tindakan aktif memberikan ampunan, (2) yang harus terus-menerus dilakukan, (3) menolak untuk membalas dengan cara apapun, misalnya marah, menghukum atau tindakan lain.
Dalam posting ini: 11 Langkah Mengampuni Pasangan, saya mengutip tulisan Dr. Fred Luskin, tentang bagaimana cara mengampuni pasangan kita. Dengan melakukan 11 langkah tersebut, saya yakin akan sangat membantu Pak Solatun mengatasi sakit hatinya bapak.
Di samping melakukan 11 langkah mengampuni tersebut, ada baiknya Pak Solatun juga mengambil test PTSD yang kami sedikan di website kami untuk melihat apakah dampak PTSD yang dialami perlu ditolong dengan bantuan psikolog/konselor. Karena terkadang kita memang membutuhkan tenaga profesional untuk dapat mengatasi masalah seperti ini.
Semoga jawaban saya membantu meringankan apa yang bapak rasakan.
NB: Pak Solatun, sedikit meluruskan, saya bukan dokter, bukan psikiater maupun psikolog. Saya mempelajari tentang pernikahan melalui pendidikan khusus Dr James Dobson School of Marriage & Family, USA dan Certified Marriage Mentor dari Dr. Les & Leslie Parrott, USA, saat ini membantu banyak pasangan dengan menjadi seorang Marriage Coach.
Marriage counselor, life coach, founder Pembelajar Hidup, penulis buku, narasumber berbagai media online, cetak dan TV.