Suatu hari kami mendapatkan telepon dari seorang wanita. Ia dengan kekasihnya minta layanan coaching dari pembelajar hidup. Ia menginginkan rumah tangga yang awet, harmonis dan bahagia, suatu cita-cita yang merupakan idaman semua orang. Maka saya bertanya, “Kapan akan menikah?”
“Bulan Mei” katanya terdengar sangat gembira
“Baiklah,” kata saya, “Sudah kenal pasangan Anda berapa lama, dan kapan mulai pacaran?”
“Juli kemarin kami berkenalan dan November kami jadian!” serunya.
Baca juga: 5 Tantangan Menikahi Wanita yang Jauh Lebih Tua
Banyak pasangan yang baru pacaran, yang lagi hot-hot nya memadu kasih, merasa begitu senang dan bahagia, sehingga merasa kecocokan yang amat sangat dengan pasangannya dan ingin cepat-cepat melangsungkan pernikahan.
Sayangnya pernikahan tidak berjalan hanya dengan cinta. Hal-hal yang kita rasa cocok, klop dan serasi itu akan seperti menghilang dengan berlalunya waktu. Riset menunjukkan perasaan cinta yang dimiliki saat jatuh cinta, hanya bertahan 2 – 4 tahun saja. Cinta romantik seperti ini perlu digantikan dengan realistic love, atau cinta yang real, atau cinta yang sesungguhnya.
Sudahkah Saya Benar-Benar Siap untuk Menikah?
Pertanyaan ini penting untuk diajukan, karena persiapan pernikahan bukan hanya untuk 1 hari H saat pesta pernikahan berlangsung saja. Karena begitu banyak pasangan bersedia mengeluarkan uang hingga bermilyar-milyar untuk 1 hari pernikahan yang agung dan keren dan mengundang decak kagum dari para undangan, tetapi sedikit saja pasangan yang bersedia merencanakan, mempersiapkan, menyediakan waktu dan dana untuk mempersiapkan kehidupan pernikahan setelah hari H tersebut.
Akhirnya dapat ditebak, kegembiraan dan kebahagaian di 1 hari H pernikahan agung, dengan cepat tertelan dengan pertengkaran dan penderitaan setelah beberapa tahun mereka menikah, yaitu setelah masa-masa bulan madu pernikahan lewat.
Untuk membantu Anda, para pasangan yang akan menikah mempersiapkan diri Anda untuk menghadapi kehidupan setelah Hari H pernikahan, kami mempersembahkan suatu test/quiz “Sudahkah Saya Siap untuk Menikah?” untuk mengukur persiapan lahir dan batin Anda dalam menghadapi pernikahan.
Silakan mencobanya dengan klik tautan berikut: