
Jawaban dari pertanyaan ini bisa sangat bervariasi, tapi saya ingin mengutip 2 sumber yang memberikan masukan yang penting:
- Prof. John Gottman, dengan love lab-nya telah melakukan riset selama 40 tahun dengan ribuan pasangan, menemukan bahwa kunci rumah tangga yang harmonis dan langgeng adalah terletak pada persahabatan antara kedua insan pasutri.
- Mark Manson melakukan crowdsource nasehat pernikahan dari 1500 pasangan di markmanson.net, ternyata jawaban terbanyak atas pertanyaan ini adalah: RESPEK.
Baca juga: The Great Marriage, Buku Praktis Pedoman Pernikahan
Saya tentunya belum dapat disandingkan dengan kedua orang itu, tetapi ijinkanlah saya mengemukakan dari hasil perenungan dan studi saya menengenai hal-hal yang membuat pernikahan yang sehat dan bahagia, saya merumuskan ada 6 hal utama yang saya sebut sebagai terobosan pernikahan:
1. Marriage Mindset. Ada 2 pola pikir yang wajib dimiliki pasangan suami istri untuk mewujudkan pernikahan yang hebat yakni 1. Pemahaman tentang apakah cinta itu dan 2. Tujuan pernikahan.
2. Menjadikan pasangan sebagai BFF. Seperti riset dari Gottman tadi, mengembangkan persahabatan dengan pasangan hidup kita adalah dasar dari pernikahan yang hebat. Dua cara di antaranya adalah dengan mengembangkan peta cinta dan menggunakan 7 sarana persahabatan dengan pasangan.
3. Menikmati romantika dan seks dalam pernikahan. Pernikahan yang kaya adalah pernikahan yang tidak hanya dipenuhi persahabatan dan komitmen antara suami dan istri, tetapi juga romantisme dan hubungan intim yang memuaskan keduanya. Saya menemukan ada 5 CINTA untuk mengembangkan romantisme dan seks ini, yaitu:
-
- Tabungan cinta
- Sinyal cinta
- Bahasa cinta
- Resep cinta
- Teknik bercinta
4. Komunikasi yang menyenangkan kedua pihak. Komunikasi yang sehat menyembuhkan kepahitan yang pernah terjadi, sedangkan komunikasi yang buruk memperburuk perilaku pasangan. Respek tentunya adalah salah satu ciri suatu komunikasi yang sehat. Saya menggunakan teknik komunikasi PASANGAN untuk bisa bercakap-cakap dan memberikan kesempatan untuk menjelaskan dan dimengerti oleh pasangannya.
5. Bertengkar dengan cinta. Bertengkar dengan pasangan bukan sesuatu yang tabu, tetapi harus dilakukan dengan cinta, bukan dengan kepahitan. Ada 7 sumber konflik suami istri dan 5 langkah bertengkar dengan cinta yang jika dipelajari akan memberikan kesempatan yang lebih baik untuk bisa memiliki keluarga yang harmonis.
6. Komitmen yang tidak tergoyahkan. Semua yang diperjuangkan ini tidak ada artinya jika kita tidak memiliki komitmen yang tidak tergoyahkan bagi pasangan kita. Pasutri perlu mengetahui bahwa ada 3 tingkat komitmen dan 2 persepsi yang menghalangi komitmen tersebut, kemudian memilih untuk memiliki komitmen tingkat ketiga (tertinggi) dalam pernikahan mereka.
Kenapa saya memilih kata “terobosan” daripada kunci? Karena keenam hal tersebut perlu dipelajari, diupayakan dan diperjuangkan, di mana kita harus menerobos zona nyaman pribadi yang kita miliki. Zona nyaman itu telah terbentuk saat kita masih single, dan justru itulah yang harus diterobos agar kita memiliki zona nyaman baru, bersama pasangan kita. Hal-hal ini bukanlah kunci yang setelah ditemukan dapat langsung kita pergunakan begitu saja tanpa perlu usaha.
Bagi Anda yang ingin belajar lebih jauh mengenai keenam terobosan itu, dapat membaca buku saya, “The Great Marriage” yang dapat dibeli di toko buku Gramedia terdekat, atau melalui Pembelajar Hidup.

Deny Hen

Latest posts by Deny Hen (see all)
- Menolong Suami Menjadi Pemimpin Rumah Tangga - November 6, 2023
- Fakta-Fakta Penting tentang Perselingkuhan dari Serial Layangan Putus (2) - November 1, 2023
- Fakta-Fakta Penting tentang Perselingkuhan dari Serial Layangan Putus - November 1, 2023
- Mencari Orang Religius yang Tidak Selingkuh - July 24, 2023
- 5 Kesulitan dalam Goal Setting (dan Cara Mengatasinya) - April 12, 2023