
Sekalipun pemerintah saat ini sudah mewajibkan pendidikan pernikahan sebelum menikah (kelas pranikah) melalui apa yang disebut dengan suscatin, Kursus Calon Pengantin, namun dari survey singkat yang saya adakan dalam seminar saya menunjukkan bahwa mayoritas pasutri tidak pernah mengikuti kelas pernikahan. Sebagian lagi mengikuti kelas pernikahan yang kurang memadai, khususnya dari sisi pengetahuan tentang bagaimana berelasi dengan pasangan, dan kurangnya latihan untuk berkomunikasi dengan baik dengan pasangan.
Baca juga: A Book for A Couple, Buy One Book Save One More Marriage
Padahal mengikuti kelas pranikah atau Marriage Academy memiliki 4 alasan penting yaitu:
1. Belajar mengenal diri dan pasangan. Kelas pernikahan membuat kita semakin mengenal diri kita dan pasangan kita. Hal ini merupakan hal yang sangat penting untuk memperoleh pernikahan yang sehat. Tidak jarang kelas pranikah menjadi tempat kita menyadari masalah diri kita sendiri dan pasangan kita yang perlu dibereskan sebelum menikah. Kelas pranikah bisa meyakinkan diri kita untuk menikah/tidak menikah dengan pasangan kita.
2. Meminimalisir masalah dalam pernikahan. Dengan kelas ini kita mendeteksi potensi problem yang mungkin dapat timbul setelah kita menikah, dan mencegahnya sebelum masalah itu muncul di permukaan.
3. Pendidikan pernikahan adalah bekal kita untuk memaksimalkan kebaikan-kebaikan yang ditimbulkan dari pernikahan sehingga kita bisa memaksimalkan potensi diri kita dan mendapatkan pencapaian yang terbaik dalam hidup kita, dalam karir maupun keluarga kita.
4. Pendidikan pernikahan adalah investasi yang meminimalisir resiko perceraian dalam pernikahan kita. Perceraian bukan hanya mengakibatkan kehilangan orang yang Anda cintai, tapi juga beresiko kehilangan anak-anak Anda, bahkan tidak jarang orang-orang yang mengalami perceraian mengalami kebangkrutan atau kegagalan dalam karir mereka. Karena perceraian akan menoreh emosi Anda, mengganggu konsentrasi kerja Anda, dan menghabiskan uang Anda.
Perlu ditambahkan bahwa kurangnya pendidikan pernikahan yang memadai akan membuat perceraian di Indonesia semakin marak. Dulu jaman orang tua kita, di mana istri diajarkan untuk selalu mangut dan mengikuti suami, pendidikan pernikahan mungkin dapat dipandang sebelah mata, karena seburuk apapun pernikahan, seorang istri tidak akan menceraikan suaminya. Tapi prinsip seorang suami sebagai seorang kaisar di rumah, sudah tidak bisa berfungsi lagi di masa kini. Istri juga manusia yang butuh disayang, dihargai dan dimengerti.
Keluarga adalah institusi terkecil dan terpenting dalam sebuah negara. Karena itu pendidikan pernikahan sangatlah vital dan merupakan kunci kejayaan bangsa di masa mendatang.
Great nations built on strong families.
Bangsa yang besar dibangun dari keluarga yang kuat.
Maka sebagai Marriage Coach, saya sangat menganjurkan teman-teman yang akan menikah maupun bapak/ibu yang sudah menikah untuk tidak menunda waktu dan segera mengikuti kelas penikahan. Sebelum masalah-masalah besar muncul, sebelum rumah tangga Anda menjadi terlalu sulit untuk bisa dipertahankan.
Saya Deny Hen, salam pembelajar.
Note: Informasi mengenai kelas pernikahan Marriage Academy, dapat dilihat di sini:

Deny Hen

Latest posts by Deny Hen (see all)
- Mencari Orang Religius yang Tidak Selingkuh - July 24, 2023
- 5 Kesulitan dalam Goal Setting (dan Cara Mengatasinya) - April 12, 2023
- Menjaga Batas Pertemanan Pria & Wanita - March 14, 2023
- Pembelajar Hidup Pindah ke Gedung 86 – Pluit - January 23, 2023
- Membangun Kembali Kepercayaan Setelah Diselingkuhi - November 1, 2022