
Saya sangat bersukacita ketika mendapatkan kesempatan berbagi kepada berbagai gereja di Jakarta dan Bandung ini. Misalnya untuk seminar peluang dan ancaman di era revolusi industri 4.0 di GIA Maleer Bandung, saya sangat passionate untuk membagikan apa yang sudah saya lakukan selama 13 tahun terakhir dalam pelayanan di dunia daring. Gereja-gereja rindu agar jemaat mereka diperlengkapi dengan lebih baik dalam masa sulit sambil terus mempertahankan iman mereka.
Namun Tuhan berkata lain. Wabah corona merebak khususnya di Jawa dan Bali. Semua tempat ibadah, termasuk gereja mendukung upaya pemerintah untuk mengatasi wabah ini melalui sosial distancing. Semua event di bulan Maret ini di-postpone hingga keadaan lebih kondusif.

Di sini saya kembali bersyukur karena Tuhan membimbing para pemimpin gereja mengambil keputusan yang tepat pada waktunya, mementingkan bukan hanya keselamatan umat, tetapi juga masyarakat pada umumnya.
Di masa sulit ini, mari kita tidak saling menyalahkan. Dukung pemerintah untuk melakukan social distancing.
- Self isolation jika kontak dengan teman yang positif covid-19.
- Bagi yang tetap harus bekerja di luar rumah, jaga jarak dengan orang lain dan seringlah mencuci tangan.
- Tawarkan untuk belanja ke pasar/supermarket bagi kerabat kita yang di atas 50 thn atau memiliki kerentanan (diabetes, hipertensi, asma, penyakit paru-paru lain).
- Sedapat-dapatnya bantu teman-teman UMKM yang mengalami penurunan pendapatan yang drastis seperti ojol, pedagang kecil, part timer, buruh dan pekerja harian. Membantu mereka untuk tidak bangkrut juga membantu kita sebagai sebuah bangsa untuk bertahan dalam tekanan ekonomi yang berat ini.
- Dan dukung juga gereja tempat Anda beribadah atau tempat ibadah lain atau lembaga non-profit lainnya yang mungkin mengalami kekurangan dana akibat jumlah donasi yang berkurang drastis.

Di atas semuanya itu, ini saatnya manusia kembali diingatkan bahwa bahkan setelah segala hal dilakukan, masih Tuhanlah yang menentukan segala sesuatunya. Bahwa manusia bisa, malah harus berupaya melindungi diri mereka, tetapi upaya manusia selalu ada batasnya dan sekali lagi harus tunduk dan takut akan Tuhan.
Doa kita semua bagi keluarga, gereja, bangsa dan dunia, bukan hanya meminta agar Tuhan meluputkan kita, bukan hanya meminta agar Tuhan menguatkan kita melaluinya, tetapi juga agar kita sendiri belajar apa yang ingin Tuhan katakan kepada kita masing-masing pribadi.
- Mungkin itu berkaitan tentang kita yang kurang peduli dengan alam kita?
- Atau tentang kepedulian kita terhadap sesama kita?
- Tentang hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan dalam usaha/pekerjaan kita?
- Mungkin juga secara pribadi Tuhan ingin berbicara tentang keluarga kita?
- Atau mungkin tentang hubungan kita dengan-Nya?

Bagaimanapun, sambil terus bersyukur dan mengandalkan Tuhan dalam krisis ini, kita harus menguatkan diri kita, berjuang lebih keras untuk mengalahkan tantangan ini. Ingatlah selalu bahwa “Tragedi adalah anugerah Tuhan yang memberi kesempatan untuk mengubah hidupku menjadi lebih baik” (Mindset Tangguh #7).
Walaupun klise, tapi ayat ini selalu tidak pernah salah dan layak kita percayai walau dalam kondisi sesulit apa pun: Roma 8:28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”
Tuhan memberkati dan menolong kita semua.

Marriage counselor, life coach, founder Pembelajar Hidup, penulis buku, narasumber berbagai media online, cetak dan TV.