
Depresi adalah gangguan psikologis yang mempengaruhi mood, perilaku dan cara berfikir seseorang. Depresi bisa terjadi pada semua usia dan sering kali gejalanya tidak terdeteksi. Bagaimana kondisi dan gejala depresi yang terjadi pada anak dan remaja? Yuk kenali dulu ciri-ciri atau gejala depresi.
Baca juga: Frustasi Anak Susah Belajar? Ini yang Harus Dilakukan!
Ciri Gejala Depresi
Menurut DSM V, gejala depresi mayor dicirikan sebagai berikut:
- Merasa sedih, kosong, hampa, hilang harapan yang biasanya terjadi hampir setiap hari.
- Berkurangnya keinginan untuk melakukan hal yang menyenangkan hampir setiap hari.
- Secara signifikan kehilangan berat badan dan walaupun tidak sedang melakukan diet atau kehilangan selera makan hampir setiap hari.
- Sulit tidur atau banyak tidur
- Terganggunya psikomotor, lemas, lesu, bukan hanya karena kurang tidur dan kurang istirahat.
- Merasa tidak berharga atau terlalu merasa bersalah berlebihan hampir setiap hari
- Berkurangnya kemampuan untuk konsentrasi
- Adanya keinginan atau tindakan untuk bunuh diri.
Bagi remaja, gejala tidak jauh berbeda dengan depresi yang dialami oleh orang dewasa, yang membedakan hanya pada anak dan remaja gejala lebih terlihat seperti mood yang berubah-ubah secara ekstrim.
Dampak Depresi bagi Anak dan Remaja
Jika tidak ditangani depresi pada remaja dapat menyebabkan berbagai dampak diantaranya:
- Kesulitan berkonsentrasi pada pelajaran, dan melakukan aktivitas sehari-hari. Jangka panjangnya bisa menyebabkan prestasi belajar yang menurun.
- Perasaan tidak berharga dan kehilangan harapan menyebabkan tidak semangat melakukan aktivatas sehari-hari atau tidak adanya energi.
- Menarik diri dari pergaulan, dan kehilangan minat sosial sehingga menimbulkan masalah hubungan bukan hanya pada pergaulan, tapi juga hubungan dengan orang tua, maupun kakak atau adik.
- Melakukan perilaku berisiko, seperti mengemudi sembarangan, melakukan hubungan seks bebas, atau terlibat dalam aktivitas ilegal.
- Melakukan penyalahgunaan zat terlarang, seperti obat-obatan dan alkohol
- Memiliki pikiran bunuh diri secara intens.
- Memiliki masalah fisik, seperti sakit perut, mual, atau sakit kepala
- Memiliki energi rendah untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Peran orang tua menjadi hal penting dalam mengatasi depresi pada anak dan remaja karena orang tua adalah sistem support pertama yang dibutuhkan anak. dan sebagai bentuk dukungan ketika depresi terjadi.
Apa yang Dapat Dilakukan Orang Tua?
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua ketika menemukan anak kita mengindikasikan beberapa gejala depresi, antara lain:
1. Jalin Komunikasi dengan Anak
Ketika melihat tanda-tanda depresi pada anak, cobalah untuk berkomunikasi dan menggali apa yang anak rasakan dan apa yang sedang mereka alami. Hal ini bisa menjadi pertolongan pertama yang bisa diberikan keluarga kepada remaja yang mengalami depresi sehingga mereka tidak merasa sendiri.
Masalah lain yang muncul adalah, terkadang anak sulit terbuka dengan orang tua untuk menyampaikan masalahnya. Hal ini bisa diatasi dengan meminta orang dewasa lain yang dekat dengan anak untuk mendengarkan ceritanya.
2. Menawarkan bantuan kepada anak
Ketika mengalami depresi, anak dan remaja cenderung kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, orang tua harus membantu anak menawarkan bantuan untuk membantu anak melakukan aktivitas-aktivitas seperti mengatus jam tidur, berolahraga, membersihkan tubuh/mandi dan makan.
3. Menunjukkan Afeksi
Ketika anak dan remaja mengalami depresi, mereka butuh afeksi dari orang terdekatnya, di antaranya orang tua. Selain itu, ajarkan anak untuk selalu mengungkapkan perasaan secara terbuka agar beban mereka bisa berkurang.
4. Lakukan kegiatan yang menyenangkan
Habiskan waktu untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama, misalnya menonton film, bermain game, melakukan aktivitas yang belum pernah dilakukan, pergi liburan untuk mendapatkan suasana baru, dan lain-lain. Jika anak ingin mengurung diri, bujuk secara perlahan untuk mau keluar kamar dan melakukan aktivitas ringan.
5. Bersabar dan pengertian
Seringkali perilaku depresi yang terjadi pada anak dan remaja membuat orang tua merasa furstasi karena perubahan mood yang drastis dan penolakan untuk melakukan aktivitas-aktivitas sehari-hari. Ingat kembali bahwa perubahan perilaku ini adalah efek depresi sehingga coba untuk tetap sabar, pengertian, dan hindari penggunaan kata-kata kasar agar hubungan Anda dan anak tetap terjaga dengan baik.
6. Hindari dari konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang
Ketika sedang depresi, sebagian remaja berkeinginan untuk mencoba alkohol dan obat-obatan terlarang, apalagi jika lingkungan sekitar mendukung. Oleh karena itu sebagai orang tua tentu Anda juga perlu memerhatikan pergaulan dan lingkungan mereka untuk terhindar dari alkohol dan obat-obatan terlarang.
7. Cari bantuan profesional
Apabila anak sudah mulai menunjukkan perilaku berbahaya seperti keinginan bunuh diri atau menyakiti diri sendiri, maka Anda perlu segera meminta bantuan profesional, baik berkonsultasi dengan psikolog maupun psikiater. Jika anak Anda diresepkan obat, maka pastikan juga untuk selalu mengonsumsinya secara teratur sesuai anjuran.
Sebelum melihat gejala depresi atau gejala gangguan kesehatan mental pada anak, tentunya kita sebagai orang tua harus memperhatikan kesehatan mental kita terlebih dahulu. Orang tua yang memiliki kesehatan mental yang baik tentunya akan bisa memberikan pertolongan mental yang baik dan tepat kepada anak. Selain itu, keluarga yang memiliki kesehatan mental yang baik akan menghasilkan lingkungan yang sehat secara mental dan fisik bagi setiap anggota keluarganya.

Associate Psychologist di Pembelajar Hidup, Psikolog klinis anak dan dewasa, art therapy practitioner.