Hi Supermoms!
Masih seputar seluk beluk makan pada anak, kali ini saya akan berbagi beberapa hal yang dapat kita jadikan acuan untuk menjadikan kegiatan makan menjadi menyenangkan untuk anak. Apakah Supermoms pernah mendengar istilah Medutainment sebelumnya?
Medutainment adalah singkatan dari kata meal (makan), education (pendidikan), dan entertainment (hiburan), sehingga maknanya adalah kegiatan makan sedapat mungkin menjadi aktivitas yang menyenangkan dan mendidik. Yuk kita telusuri satu per satu.
Meal (makan)
Kegiatan makan tentu melibatkan makanan di dalamnya. Nah untuk itu, makanan yang disajikan pun perlu disesuaikan sehingga menunjang kegiatan makan yang menyenangkan. Supermoms dapat menilik kembali beberapa aspek berikut:
1. Gizi. Dalam menyiapkan makanan untuk keluarga, tentu supermoms berusaha untuk memastikan terpenuhinya gizi yang seimbang untuk buah hati. Untuk memastikan terpenuhinya gizi, supermoms dapat menggunakan prinsip menu 4 bintang (umumnya untuk anak balita) ataupun empat sehat lima sempurna . Untuk menu 4 bintang yang mungkin lebih tidak familiar, makna dari masing-masing bintang tersebut ditujukan untuk makanan pokok/karbohidrat, kacang-kacangan/protein nabati, buah dan sayur untuk kebutuhan vitamin, serta makanan yang kaya zat besi seperti protein hewani. Supermoms dapat melihat contoh resep serta penjelasan lebih lanjut di Homemade Healthy Baby Food (HHBF) di Facebook.
2. Variasi. Adanya menu yang beragam, tentunya juga lebih menjamin anak mendapatkan berbagai zat gizi yang ia perlukan untuk pertumbuhan fisik ataupun otaknya. Selain itu, anak pun dapat terhindar dari rasa bosan yang menyebabkan ia enggan makan.
3. Porsi. Tiap anak memiliki tipe makan yang berbeda. Ada yang lebih suka makan dalam porsi sedikit-sedikit tapi sering (seperti anak saya), ada juga yang berselera melihat makanan dalam porsi besar dan sanggup menghabiskannya. Begitu pula dengan tempo makannya, sebagian anak makan dalam tempo yang lambat, sedangkan sebagian lagi cepat. Dengan mengenali tipe makan anak, orang tua dapat menyesuaikan porsi serta waktu makan untuk anak sehingga kegiatan makan berlangsung lebih nyaman.
Education (pendidikan)
Banyak sekali hal yang bisa diajarkan kepada anak melalui kegiatan makan, berikut beberapa di antaranya:
1. Jadwal makan. Melalui kegiatan makan, anak belajar juga menumbuhkan disiplin bahwa ada waktu-waktu tertentu yang memang dikhususkan untuk makan. Selain itu, kegiatan makan memang diperlukan untuk mendapatkan tenaga yang cukup dalam beraktivitas.
2. Belajar tentang berbagai jenis makanan, nama bahan makanan, cara yang beragam dalam mengolah makanan, vitamin atau zat yang terkandung di dalam makanan, warna dan rasanya, ataupun di mana dapat memperoleh bahan tersebut.
3. Etika /sopan santun saat makan. Banyak orang tua yang mengeluh saat anaknya tidak bisa duduk diam saat makan ataupun tidak sabar menunggu makanan saat pergi ke restoran. Nah disinilah unsur pendidikan etika saat makan dapat ditanamkan. Meskipun ada sebagian anak yang tanpa diajarkan pun bisa duduk tenang saat makan, namun sebagian besar anak baru dapat melakukannya melalui proses pembiasaan yang berulang kali. Orang tua pun perlu sabar dan ulet dalam menanamkan kebiasaan yang baik ini kepada anak.
4. Mengasah ketrampilan motorik anak. Saat anak berlatih menggunakan alat makan secara mandiri, sebenarnya ia sedang mempelajari ketrampilan yang mendasari berbagai ketrampilan yang akan ia perlukan untuk sekolah. Menggunakan sendok untuk mengambil sejumlah makanan dan mengarahkannya ke mulut, membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang baik serta melatih konsentrasi anak. Lebih lanjut, gerakan memegang alat makan juga melatih anak untuk nantinya memegang alat tulis serta menulis. Jadi, meskipun awalnya mungkin berantakan dan lama, berilah kesempatan kepada anak untuk makan sendiri sedari dini karena manfaat ke depannya banyak sekali.
Entertainment (hiburan)
Dunia anak adalah dunia bermain, itulah sebabnya kegiatan makan juga perlu menjadi momen yang menggembirakan buat anak dan dengan cara-cara menyenangkan tanpa pemaksaan dan tekanan. Hiburan yang dimaksud di sini bukan berarti anak-anak harus dihibur saat makan ya supermoms, misalnya saja menghibur anak dengan memberikan tontotan/membiarkan anak bermain dengan gadget, mengiming-imingi anak dengan hadiah kalau dia mau makan, ataupun mengajak anak berjalan-jalan. Hal-hal tersebut justru dapat menimbulkan masalah baru untuk orang tua. Unsur hiburan yang dapat diberikan adalah adanya kebersamaan dalam keluarga, percakapan yang menyenangkan, alat makan yang menarik perhatian anak, bentuk makanan yang unik, bahkan anak yang sudah cukup besar dapat dilibatkan dalam proses pembuatan makanan.
Yuk kita sama-sama berusaha menerapkan prinsip medutainment ini dalam kegiatan makan anak-anak kita. Dengan situasi yang menyenangkan, anak akan memiliki asosiasi yang positif dan tidak menunjukkan penolakan, orang tua pun tidak perlu stress karena terhindar dari pertentangan anak saat makan. Semoga saja, dengan menerapkan beberapa hal di atas kegiatan makan dapat menjadi saat yang menyenangkan buat anak dan juga orang tua.
Athalia Sunaryo, M.Psi., Psi. Konselor di Lifespring & associate psychologist di beberapa lembaga psikologi.