Lanjut Pacaran Atau Tidak?

konsultasi cinta

Shalom Coach… saya ingin konsultasi cinta nih. Saat ini saya sedang dekat sama anak bos saya. Dia seiman sama saya. Karena hubungan kami sudah cukup dekat dia menceritakan akan masa lalunya. Ternyata dulunya dia free sex dan punya banyak kepahitan hidup.

Saya bertanya-tanya pada Tuhan akan hubungan ini, apakah Tuhan menaruh dia di hati saya untuk melanjutkan ke tahap pacaran? Saya sungguh ingin mengubah dia.

Saya juga sudah ijin ke ibunya, dan ibunya OK. Tetapi belum sama bapaknya, karena setahu saya bapaknya melarang anaknya pacaran sampai selesai kuliah (kurang lebih 1 tahun lagi). Dan satu lagi saya juga belum tahu bagaimana perasaan cewe ini kepada saya.

Saya mau tanya Coach, bagaimana sebaiknya, apakah saya terusin saja hubungan ini Coach?

Saya punya kerinduan untuk pacaran, nikah dan bahagia dengan wanita ini. Dan saya berjanji pada Tuhan kalau saya bisa bersama dia bahagia dan menikah berdua, saya dan dia akan pelayanan di gereja.

 

Saya membutuhkan doa, dukungan dan saran dari Coach Deny.

terima kasih

William (bukan nama sebenarnya)

Baca juga: Apa Pentingnya Pria Duluan Nembak Wanita?

 

[JAWAB]:

Dear William,

Adalah suatu hal yang menyenangkan apabila rasa cinta sudah hinggap di dalam hati. Pacaran, menikah dan bahagia tentu adalah mimpi indah yang ingin dicapai tiap orang. Namun dengan siapakah kita memutuskan untuk berpacaran dan menikah jelas akan menentukan masa depan Anda.

Sangat baik sekali kalau William sudah berusaha meminta hikmat dari Tuhan untuk membantu William membuat keputusan yang benar mengenai hubungan Anda. Apalagi William juga menggumulkan calon pasangan yang memiliki iman yang sama. Anda juga sudah mencoba terlebih dahulu mengenal sang calon kekasih sebelum memutuskan untuk berpacaran, Anda sudah berada pada langkah yang benar, karena mencegah Anda untuk membeli kucing dalam karung.

Nah, kalau begitu sebenarnya apa yang merisaukan Anda sehingga Anda ragu untuk mengambil keputusan?

  1. Apakah Anda masih ragu karena sehubungan dengan masa lalu teman wanita Anda yang cukup kelam?
  2. Apakah Anda merasa memerlukan ijin dari ayah sang calon kekasih?
  3. Atau apakah sebenarnya Anda takut teman wanita Anda tidak memiliki perasaan yang sama dengan Anda?

Kehidupan bebas

Ragu Karena Masa Lalu yang Kelam

Kalau Anda ragu karena masa lalu calon kekasih Anda yang kelam, ada 2 hal yang perlu Anda pertimbangkan sehubungan dengan hal tersebut:

  1. Anda perlu memastikan bahwa calon Anda sudah bertobat dan meninggalkan masa lalu yang kelamnya itu (free sex). Apabila masa lalu itu ternyata masih menjadi masa sekarang, tidak mustahil Anda akan terjerumus juga untuk masuk ke dunia yang sama, yang akan merusak diri dan kehidupan Anda. Tentunya Anda tidak menginginkan hal itu terjadi bukan? Bagaimana cara memastikannya? Anda perlu berteman dulu dengan dia dan melihat tingkah lakunya, terutama bagaimana tingkah lakunya kepada teman prianya. Anda juga bisa bertanya kepada sahabat-sahabatnya apakah benar ia sudah berubah atau belum.
  2. Dampak langsung dari seseorang yang terlibat free sex adalah resiko terkena penyakit kelamin. Menurut CDC America (suatu badan pengendalian penyakit menular), 1 dari 4 wanita remaja yang aktif secara seksual terkena Penyakit Menular Seksual (PMS). Sebagian PMS dapat menyebabkan kemandulan. Maka apabila Anda ingin menikahi gadis ini, Anda harus siap dengan 2 resiko ini (PMS dan kemandulan).

Tulisan saya ini bukan berarti jalan buntu bagi pembaca yang dalam masa gelapnya pernah mempraktekan free sex, karena saya percaya selalu ada belas kasihan dan kemurahan Tuhan bagi orang yang mau bertobat, dan selalu ada jalan untuk seseorang yang mau berubah menjadi baik. Tetapi Anda yang akan menjadi pacarnya perlu mempersiapkan diri untuk kemungkinan-kemungkinan tadi.

Ragu Karena Ayah yang Tidak Merestui

Kalau no 2 (ayah calon kekasih belum mengijinkan) yang menjadi masalah, maka sebaiknya Anda menunggu si dia sampai dia lulus kuliah. Jangan sampai belum ada apa-apa sudah harus terjadi keributan yang memisahkan kalian berdua yang sebenarnya dapat dicegah jikalau Anda bersedia menanti.

berpikir cinta

Apakah Dia Juga Cinta Padaku?

Kalau yang no 3 (perasaan sang gadis) menjadi kebimbangan William, maka William tidak perlu takut. Perasaan sang wanita janganlah menjadi acuan bagi kita untuk maju atau mencoba. Pria tertarik melalui mata, tetapi wanita butuh diyakinkan terlebih dahulu secara emosi. Mereka jatuh cinta tidak semudah pria yang banyak tertarik kepada hal-hal yang berbau fisik. Perlu waktu untuk meyakinkan seorang wanita akan cintanya kepada seorang pria. (Anda bisa juga membaca artikel ini: Ini Dia Moment yang Pas Bilang I Love You)

Sebagai penutup, saya perlu mengingatkan Anda bahwa tujuan pernikahan semestinya bukanlah kebahagiaan, melainkan suatu proses pembelajaran antara seorang pria dan seorang wanita untuk semakin bertumbuh dalam karakter dan kedewasaan serta memenuhi rencana Tuhan dalam hidup keduanya.

Tuhan memberkati William.

 

Catatan khusus bagi yang beragama Kristen:

Dari salam William yang mengatakan “shalom” saya pikir William beragama Kristen, karena itu saya tambahkan bagian ini secara khusus bagi Anda dan juga bagi teman-teman lain yang Kristen

Bagaimana Anda bisa yakin bahwa sang calon kekasih sudah berubah? Selain Anda secara umum bisa melihat dari tingkah lakunya kepada pria lain, dan juga dari sahabat-sahabatnya, Anda juga perlu memastikan kerohanian dari calon kekasih Anda. Apakah calon kekasih Anda itu memang sudah benar-benar lahir baru dan bertobat dari masa lalunya? Ataukah sebenarnya baru beragama Kristen saja tapi belum pernah dilahirkan kembali? Banyak sekali terjadi orang Kristen yang hanya mencari pasangan hidup di gereja, tanpa cek and ricek terlebih dahulu kesungguhan iman dari sang calon pacar. Mereka pikir asalkan di gereja atau asalkan sama-sama Kristen berarti sudah benar menurut Firman Tuhan. Padahal arti seiman menurut Firman Tuhan adalah sama-sama sudah dilahirkan kembali oleh Roh. Kalau memang sudah benar-benar dilahirkan kembali, William tidak perlu cemas akan masa lalu dari si dia. Asalkan sama-sama berjuang di dalam Tuhan, Tuhan pasti menolong dalam hubungan dan pertumbuhan Anda berdua.

Bagaimana pendapat Anda?