Mengapa ada sebagian orang yang begitu termotivasinya sehingga bisa melakukan hal-hal luar biasa dalam hidupnya? Dan bagaimana sebagian orang lagi tidak termotivasi sehingga hanya menjadi orang-orang yang biasa-biasa saja?
Jawaban terhadap pertanyaan ini adalah hal yang akan kita bahas dalam artikel motivasi ini.
Baca juga: Pembalasan Teror Bom ala Motivator
“Musuh terbesar kita bukanlah orang lain, tetapi diri kita sendiri” demikian kata-kata bijak singkat yang sering kita dengar.
Memang masalah sesulit apapun masih bisa dihadapi sepanjang kita masih punya energi hidup yang kita sebut dengan “motivasi”. Tetapi tatkala kita kehilangan motivasi, sehebat dan sekuat apapun diri kita, kita berubah menjadi lemah, dan tidak berdaya. Kekalahan dan kegagalan sudah ada di depan mata orang-orang yang kehilangan motivasi.
Apakah Anda juga ikut menonton pertandingan final bulutangkis ASEAN Games 2018 yang menjadi viral, yaitu pertandingan antara tim Indonesia melawan China? Dalam pertandingan yang sangat dramatis antara Anthony Ginting melawan Shi Yuqi, pemain Indonesia Anthony Ginting mengalami cedera kaki yang serius yang harus menghentikan permainannya pada skor 20-21. Pertandingan sebenarnya belum selesai, namun karena kondisi fisik yang sudah parah, maka Ginting akhirnya menyerah dengan kondisi kaki kanan yang tidak dapat ditekuk lagi.
Pertanyaannya, apa yang membuat Ginting terus bersemangat dan berjuang melanjutkan permainan, padahal kakinya sudah mulai sakit pada saat skornya masih 11 sama?
Ada 3 prinsip yang mudah diingat untuk memberikan booster pada motivasi diri Anda, yaitu: M.A.P. singkatan dari Mastery, Autonomy dan Purpose.
Mastery
Mastery maksudnya adalah kemahiran atau kemampuan. Kita cenderung termotivasi untuk melakukan sesuatu yang kita mampu lakukan. Kemampuan itu ada yang merupakan hard skill yaitu keahlian yang langsung berhubungan dengan teknis pengerjaan. Tapi ada juga soft skill, atau yang sering juga disebut dengan people skill, yaitu kemampuan yang berkaitan dengan hubungan dengan orang lain atau kemampuan manajemen diri yang diperlukan untuk mendukung hard skill sehingga kita bisa sukses dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kita.
Kedua kemahiran itu kita peroleh melalui 3 E yaitu Education, Exercise dan Experience. Karena itu untuk meningkatkan motivasi, kita dapat melakukannya dengan mengikuti pelatihan-pelatihan misalnya. Training, workshop, seminar, semua akan berkontribusi kepada kita dan memberikan motivasi yang kita perlukan.
Tapi tunggu dulu. Sebenarnya bukanlah kemampuan Anda yg menyebabkan Anda termotivasi, melainkan rasa percaya diri Anda akan kemampuan Anda yg mempengaruhi motivasi Anda.
Seorang atlit yang merasa diri tidak mampu mengalahkan lawan tandingnya akan terdemotivasi dan cenderung untuk tidak berlaga dengan kemampuan maksimumnya. Tetapi bagi yg percaya akan kemampuan dirinya, ia akan memberikan kemampuan yg maksimal untuk menang.
It’s confident not proficient. Maka untuk meningkatkan percaya diri Anda akan kemampuan Anda, anda dapat melakukan hal-hal berikut:
- Carilah tugas-tugas kecil yg mudah dikerjakan terlebih dulu. Raihlah small winnings yg membuat Anda lejih percaya diri ke tugas dan tantangan yang lebih berat. Seorang atlet badminton tidak akan langsung tampil di Asean Games atau Olimpiade, tetapi menjadi juara dulu di sekolah, kabupaten, kotamadya, baru secara nasional dan kemudian internasional.
- Puji diri Anda untuk keberhasilan yg sudah dicapai. Beri pujian untuk langkah demi langkah yang berhasil dilakukan. Berikan ganjaran, reward buat diri Anda sendiri. Gagal mencapai final? Tak mengapa, puji diri Anda karena berhasil mencapai semi final. Tidak berhasil mendapatkan tender, apresiasi diri anda yang sudah mencoba semampu Anda.
- Berteman dg tulus dan akrab dengan orang lain. Ada saatnya kita sangat membutuhkan energi dari luar, support dari orang lain, dan apabila kita menabur persahabatan yang tulus, mereka akan menjadi cheerleader kita yang memotivasi kita dan membantu kita untuk lebih percaya diri.
bersambung….
NB: Hubungi kami jika organisasi Anda membutuhkan seminar tentang motivasi atau productivity training.
Marriage counselor, life coach, founder Pembelajar Hidup, penulis buku, narasumber berbagai media online, cetak dan TV.