Simpelnya begini: “apa alasan seseorang membutuhkan coach olah raga (sebut saja berenang)?”
Kemungkinan jawabannya:
- Karena pengen jadi atlit juara
- Pengen bisa berenang dengan baik
- Pengen cepet bisa berenang
- Supaya bisa disiplin berenang supaya sehat badannya
- (silakan tambahkan sendiri)…..
Nah, sama juga halnya dengan alasan seseorang membutuhkan “Life Coach”:
- Karena ingin jadi Winner dalam kehidupan, lebih unggul dari orang lain, sehingga menjadi pemenang dalam persaingan.
- Karena ingin memperoleh hidup yang lebih baik (baik dari sisi pekerjaan, pernikahan dan keluarga, atau dari sisi wellness – kesehatan dan kepenuhan hidup)
- Karena ingin lebih cepat mencapai kesuksesan dalam hidup (apa pun makna kesuksesan itu bagi Anda)
- Supaya bisa disiplin menjalankan good & healthy habit
- (silakan tambahkan sendiri)…..
Bukan berarti tanpa Life Coach seseorang tidak mampu menjadi pemenang atau mencapai kepenuhan dan kepuasan hidupnya, tetapi Coaching memungkinkan Anda lebih cepat mencapai impian dan tujuan Anda. Entah apapun tujuan Anda: hubungan pasutri yang memuaskan, Diet (turun 10 kg), bisnis (meningkatkan omset), mendidik anak, atau bahkan menemukan tujuan hidup Anda bila Anda belum memilikinya.
Coaching membukakan pemikiran seseorang untuk mampu mencapai 100 saat ia masih terus berputar di 50.
Selengkapnya ada 7 alasan kenapa Anda membutuhkan coaching, seperti yang saya tuliskan di situs saya:
- Anda membutuhkan orang yang dapat diandalkan untuk mengingatkan dan terus-menerus mendukung Anda secara khusus dalam usaha mencapai tujuan/goal Anda. Coach akan menjadi teman akuntabilitas Anda.
- Menghemat waktu Anda dan mempercepat Anda mencapai tujuan/impian Anda.
- Menghemat uang Anda. Marriage Coaching membantu Anda meningkatkan hubungan Anda sehingga mengurangi begitu banyak pengeluaran yang ditimbulkan karena miskomunikasi maupun karena pertengkaran pasangan.
- Menurunkan stress dan frustasi
- Memberikan ide-ide baru untuk memecahkan masalah
- Memberikan insightbaru bagi diri Anda sendiri
- Meningkatkan kepercayaan diri
Tapi tarif seorang Life Coach begitu tinggi, apakah sesuai dengan hasilnya?
Ada seorang pemuda yang mengalami cacat pada kakinya. Ia tidak dapat berjalan tanpa menggunakan tongkat. Kehidupan keluarganya yang berkekurangan membuat ia pun hanya bisa sekolah lulusan SD saja. Di usianya yang kepala dua sehari-hari dia tidak bekerja, hanya luntang-lantung saja dan merasa hidup tanpa harapan. Suatu hari ia bertemu dengan seorang coach. Sang Coach memberikan sesi coaching yang mengubah hidupnya dengan membukakan pemuda tersebut kepada mimpi pemuda itu sendiri (self discovery) untuk bekerja di belakang meja menggunakan komputer. Setelah beberapa kali sesi, sang pemuda telah berhasil menguasai aplikasi Office seperti Word, Excell, dan yang lainnya, ia pun bisa bekerja di belakang meja. Akhirnya setelah beberapa tahun sang coach bertemu lagi dengan clientnya itu, pemuda itu sudah menaiki sebuah motor, dan ia sudah mampu merancang brosur menggunakan komputer, yang mampu membiayai kehidupannya.
Coba bayangkan berapa nilai sebuah pemberdayaan hidup yang dialami pemuda tadi, tadinya tidak mampu bekerja, jadi mampu membeli motor!
Seorang pemenang tidak melihat “biaya coaching” tetapi “investasi coaching”, yang diperlukan agar ia menjadi seorang pemenang, bukan berusaha menghemat pengeluaran dan menemukan dirinya sudah tertinggal di belakang pesaing-pesaingnya.
Setiap atlit terkenal, setiap TOP PERFORMERS, memiliki seorang COACH. Orang-orang tidak pernah bagus ketika melihat diri mereka sendiri ketimbang orang lain melihat diri mereka. Seorang coach benar-benar membantu (menemukan Blind-spots mereka) – Eric Schmidt (mantan pemimpin GOOGLE)
Semoga cukup menjawab.
Marriage counselor, life coach, founder Pembelajar Hidup, penulis buku, narasumber berbagai media online, cetak dan TV.