Banyak orang bilang bahwa kalau bekerja sebaiknya sesuai dengan passion kita. Benarkah demikian?
Sebelumnya saya pernah membahas tentang apa itu passion dan bagaimana cara menemukannya di posting ini: 4 Tips Menemukan Passion Sejati Anda. Saya bahkan telah membuat buku kecil yang singkat yang menjelaskan tentang passion di sini: FREE E-book: Finding Your Passion. Tetapi saya belum sempat membahas apakah penting bekerja sesuai dengan passion itu?
Baca juga: Pekerjaan: Kutukan atau Kebahagiaan?
Jawaban saya untuk pertanyaan haruskah kita bekerja sesuai passion adalah tidak dan ya.
Bekerja tidak harus sesuai dengan passion
Kita tidak harus bekerja sesuai dengan passion kita karena:
1. Bagi sebagian orang, bekerja sesuai passion adalah suatu kemewahan yang tidak dapat dimiliki.
Suka atau tidak suka, semua orang membutuhkan uang. Apalagi bagi kita yang berkeluarga, terlebih tinggal di kota besar, kita membutuhkan uang dalam jumlah yang tidak sedikit. Sedangkan tidak semua pekerjaan di tempat kita tinggal ini bisa memenuhi seluruh kebutuhan kita.
Misalnya, seorang pujangga yang menikmati puisi, atau seorang penulis, atau seorang pekerja seni. Sebagian besar yang memiliki pekerjaan seperti itu tidak mampu hidup hanya mengandalkan bidang yang menjadi passion mereka itu. Mau tidak mau mereka harus mempunyai pekerjaan lain yang memberikan penghasilan yang lebih memadai.
Hal serupa juga terjadi saat seseorang yang berusaha bekerja sesuai dengan passionnya, tetapi tidak kunjung mendapatkan pendapatan yang memadai. Hidup itu selalu ada pilihan, apakah tetap akan menunggu rejeki dari pekerjaan yang sesuai passion-nya, ataukah mulai mencari pekerjaan lain dan kegiatan passion-nya ini dikerjakan sebagai suatu selingan atau hobi.
2. Kadang passion tidak sesuai dengan keahlian yang dimiliki
Passion saja tidak dapat memberikan penghasilan pada kita. Kita harus memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk mengerjakan passion kita tersebut. Dan untuk bisa mendatangkan keuntungan finansial, kita harus sangat mahir melakukannya, setidaknya secara profesional, bukan amatiran. Artinya kita harus mengikuti sekolah, kelas, training atau kursus yang dibutuhkan untuk mendapatkan penghasilan dari passion kita.
Masalahnya ada banyak orang yang belum mengenal passion-nya sampai ia selesai kuliah. Mereka kuliah dengan memilih jurusan yang asal pilih, yang mudah lulus sehingga jadi mahasiswa asal lulus. Setelah lulus dan bekerja bertahun-tahun, baru menemukan passion-nya. Saat mau sekolah lagi, orang tuanya atau dirinya sendiri tidak mampu membiayainya.
Dalam hal ini ia harus realistis dan berhenti mengejar passion-nya itu, dan mulai menyukai hal yang ia bisa lakukan untuk menjadi passion-nya.
3. Passion itu tidak tunggal dan dinamis
Kita tidak dibatasi untuk memiliki hanya satu passion tunggal saja, tetapi kita dapat memiliki beberapa hal sekaligus yang menjadi passion kita. Dan passion kita itu juga dinamis, ia bisa berubah sesuai dengan berbagai masukan yang kita terima dari lingkungan kita, dan sesuai dengan kondisi kita. Pekerjaan yang tadinya tidak kita sukai, bukan mustahil menjadi sangat kita sukai setelah kita melakukannya bertahun-tahun.
Jadi jangan terlalu cepat membatasi diri kita untuk hanya bekerja di bidang yang kita sukai saja, tetapi baik juga mencoba beradaptasi dengan berbagai pekerjaan yang lain sesuai dengan kesempatan baik yang mampir dalam hidup kita.
Bekerja Sesuai dengan Passion
Sebaliknya, jika kesempatan bagi kita terbuka lebar, baik untuk mempelajari skill dan berkarya dalam bidang yang kita sukai, serta memungkinkan kita mendapatkan penghasilan yang memadai, memiliki pekerjaan sesuai passion kita adalah keputusan yang sangat tepat.
Suatu hari di kantor ketika saya masih bekerja sebagai kuli IT, saat itu jam 5 sore. Saya sudah bersiap-siap pulang ke rumah dan siap melupakan hal-hal yang hari itu saya kerjakan di kantor. Saya melihat salah seorang rekan saya, sebut saja namanya Rio. Jangankan bersiap-siap untuk pulang, laptopnya pun masih menyala dan ia masih sibuk mempelajari dan mencoba berbagai fitur software yang kami gunakan untuk klien kami. Ia melakukan hal tersebut tanpa terlihat tertekan, tetapi sangat menikmatinya. Saya mengamati betapa ia ingin memuaskan rasa ingin tahunya tentang bagaimana software itu berfungsi. Ia sangat menikmati pekerjaannya. Di saat itu saya tahu, teman saya ini memang punya passion yang besar untuk software, dan saya sebaliknya, tidak terlalu punya passion di bidang IT.
Saat kita mengerjakan hal yang memang menjadi passion, kita:
1. Berkembang lebih cepat
Saat kita menyukai pekerjaan kita, kita bekerja dengan penuh inisiatif, kita lebih memiliki rasa ingin tahu, belajar lebih cepat, dan tanpa kita sadari kita melaju bukan dengan kecepatan rata-rata, tetapi dengan menggunakan Turbo!
Secara natural, kita akan lebih mudah mengatasi hambatan dan lebih tahan menderita, karena kita menyukai pekerjaan itu.
2. Memungkinkan kita mencapai pencapaian tertinggi
Bekerja sesuai passion memungkinkan kita mencapai pencapaian tertinggi yang mampu kita capai. Saat kita mengerjakan hal yang tidak kita sukai, kita akan menemui titik batas lebih cepat dan lebih rendah. Sedangkan dalam mengerjakan hal yang kita sukai, kita bisa terus bereksplorasi, semakin ahli dan menjadi yang terbaik tanpa merasa tekanan tertentu.
3. Work-life Balance
Bekerja sesuai passion juga memudahkan kita memperoleh work-life balance, karena kita kita tidak lagi membutuhkan kegiatan lain untuk beraktualisasi diri, atau mencari hal yang kita sukai yang lain. Selain itu, menyukai pekerjaan kita membuat kita bekerja dengan lebih baik dan lebih cepat. Karena itu, memiliki pekerjaan sesuai passion akan memudahkan kita memperoleh keseimbangan dalam kehidupan pribadi dan pekerjaan.
2 Fakta Penting tentang Bekerja Sesuai Passion
Sekalipun bekerja sesuai passion adalah keputusan yang tepat saat kesempatan terbuka lebar bagi Anda, ada 2 fakta penting yang perlu diketahui:
- Dalam setiap jenis pekerjaan, selalu ada suatu bagian tugas/aktivitas yang tidak kita sukai. Contoh: walaupun saya sangat menikmati mengajar sebagai dosen, tetapi saya tidak menyukai tugas administrasi yang mau tidak mau tetap harus saya kerjakan sebagai seorang dosen. Jadi, bersemangatlah mengerjakan pekerjaan Anda, tetapi janganlah mengharapkan segala sesuatu akan Anda sukai. Sebaliknya tetaplah beradaptasi dengan segala tugas yang akan diberikan kepada kita, suka ataupun tidak suka.
- Burn out dapat menghancurkan passion. Saat energi kita benar-benar habis, tetapi tuntutan masih banyak, kita menjadi rentan, emosi kita terpengaruh. Hal yang sangat kita sukai bisa menjadi hal yang kita benci. Masalahnya bukan pada passion yang salah, tetapi stres yang tidak terkendali. Walau kita bekerja sesuai passion, kita tetap harus menyadari batas energi kita dan melakukan energy management dengan baik. Saya akan membahas banyak mengenai energy management ini dalam buku saya selanjutnya. Stay tune!
Akhirnya, setiap orang tentunya punya kondisi dan pergumulannya masing-masing dalam memilih pekerjaan yang cocok baginya. Tetaplah bekerja dengan realistis, tetapi tidak perlu memadamkan passion Anda, dan teruslah mencari kesempatan untuk sukses. Saya Deny Hen, salam pembelajar!
Marriage counselor, life coach, founder Pembelajar Hidup, penulis buku, narasumber berbagai media online, cetak dan TV.