Baiklah, Anda sudah bertekad untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk Anda sebagai resolusi tahun baru Anda. What next? Bagaimana caranya agar upaya kita efektif dan kebiasaan-kebiasaan lama kita bisa benar-benar dihentikan?
Baca juga: Bagaimana Membantu Suami yang Kecanduan Bokep
Pertama-tama kita haruslah memiliki motivasi yang kuat untuk menghentikan kebiasaan buruk kita. Motivasi yang kuat itu seperti apa? Yaitu motivasi yang setidaknya sekuat keinginan kita untuk melakukan kebiasaan buruk itu.
Misalnya: Kebiasaan buruk Anda adalah menikmati pornografi. Apa yang membuat Anda suka melakukan pornografi tersebut? Mungkin jawabannya adalah karena nonton bokep itu menyenangkan. Maka tanyalah pada diri Anda sendiri, alasan atau tujuan apa yang sangat Anda inginkan, lebih daripada keinginan Anda menikmati pornografi tersebut?
Mungkin hal itu adalah keutuhan keluarga? Mungkin demi anak perempuan Anda, atau demi keberlangsungan karir Anda?
Kedua, kita perlu mengetahui aturan utama dalam mengubah kebiasaan buruk bahwa suatu kebiasaan itu tidak dapat dihilangkan, ia hanya dapat digantikan.
Kebiasaan buruk itu tidak dapat dihilangkan, ia hanya dapat digantikan.
Kita tidak dapat mengandalkan tekad: “Pokoknya saya tidak akan melakukan hal anu lagi!” Dan berharap bahwa tekad kita mampu menghentikan kebiasaan buruk kita. Kita harus mencari kebiasaan lain yang akan kita kembangkan untuk menggantikan kebiasaan buruk itu.
Carilah kebiasaan baru yang lebih sehat dan sebisa mungkin juga merupakan suatu kegiatan yang Anda sukai.
Contoh: Kalau Anda ingin menghilangkan kebiasaan merokok, hal apa yang Anda sukai yang bisa Anda lakukan untuk menggantikannya? Bisa jadi hal itu adalah makan permen Su**s, permen kesukaan Anda masa kecil. Atau mungkin minum jus untuk kesehatan tubuh, makan permen karet dengan xylitol yang bisa membantu memutihkan gigi. Intinya carilah kebiasaan baru yang bisa menggantikan kenyamanan Anda merokok.
Dalam menggantikan kebiasaan ini yang penting adalah pemicunya. Hal apa yang memicu Anda melakukan kebiasaan buruk itu? Misalnya dalam kasus merokok, pemicunya adalah rasa tidak enak di mulut. Kenali pemicunya dan gantilah respon Anda terhadap pemicu itu dengan kebiasaan baru.
Anda dapat pula mengenali pemicunya dengan memperhatikan kegiatan apa yang Anda lakukan sebelum melakukan kebiasaan buruk tersebut. Atau situasi dan kondisi seperti apa yang membuat Anda merokok/ingin nonton film porno?
Ketiga, berilah reward pada diri Anda sendiri atas keberhasilan-keberhasilan dalam usaha Anda mengganti kebiasaan itu. Reward ini haruslah cukup menarik sehingga Anda bersedia menggantikan kebiasaan buruk itu dengan yang baru. Apakah jam tangan baru? Liburan ke Bali? Mungkin 2 jam pijat dan spa? Sehari di salon?
Terakhir, seringkali bisa membantu jika kita memvisualisasikan tujuan yang memotivasi kita atau reward kita. Memiliki gambaran yang kuat tentang tujuan kita akan menolong kita mengabaikan kenikmatan dan kenyamanan kebiasaan buruk yang ingin kita hilangkan.
Akhir kata ingatlah bahwa Excellence is not an act, but a habit. (Keunggulan bukanlah hasil suatu tindakan, tetapi hasil suatu kebiasaan) – Aristoteles.
Salam pembelajar.
NB: Hubungi kami untuk membantu Anda mengatasi kebiasaan buruk yang sangat menggangu Anda. Informasi dapat dilihat di sini: Coaching Breaking Bad Habits
Marriage counselor, life coach, founder Pembelajar Hidup, penulis buku, narasumber berbagai media online, cetak dan TV.