Bagaimana Cara Bijaksana dalam Menyingkapi Kekurangan Kita?

superman and kriptonite

Tentunya kita semua familiar dengan cerita tentang Superman bukan?

Superhero nomor 1 dunia versi DC Comics, otot baja tulang besi, bisa berlari secepat kilat, bisa terbang dan memiliki penglihatan yang bisa menembus benda. Secara karakter nyaris sempurna tak bercacat dan secara kemampuan fisik tidak ada yang bisa mengalahkannya.

Baca juga: Bagaimana Mengatasi Minder dan Putus Asa Melihat Pencapaian Orang Lain

Tetapi selalu dalam film-film Superman, ia dikalahkan oleh Kriptonite, batu hijau berasal dari planetnya sendiri. Saat benda itu ada, ia menjadi pesakitan. Ia menjadi lebih lemah daripada manusia biasa.

Biasanya moral dari cerita Superman ini adalah bahwa sehebat apa pun seseorang, pasti punya titik lemahnya, punya Kriptonitenya sendiri. Kita mesti waspada akan kelemahan kita, tidak tinggi hati dan tetap membutuhkan orang lain di sekitar kita.

Semuanya merupakan kisah yang bagus untuk pendidikan moral bagi anak. Namun sayangnya ada satu cacat yang sangat besar dalam cerita moral sang Superman. Cacat itu adalah bahwa Superman tidak pernah belajar untuk mengatasi kelemahan dirinya.

Sebagai manusia kita tentu tidak dapat menghindar dari kelemahan. Tetapi orang yang paling bodoh adalah orang yang tidak pernah belajar untuk mengatasi kelemahannya itu.

Maka inilah prinsip yang dapat digunakan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan Anda:

  1. Jangan menyangkali kelemahan Anda. Orang yang menyangkali kelemahannya tidak akan pernah mencoba berubah, ini merugikan bagi dirinya sendiri. Sebaliknya, terimalah kekurangan Anda sebagai tonggak Anda untuk memulai proses perubahan dalam diri Anda.
  2. Jika kekurangan itu berupa sifat, cobalah untuk memperbaiki sifat-sifat buruk Anda. Jika Anda pemarah, cobalah belajar anger management. Jika Anda kurang peduli pada orang lain, latihlah diri Anda memberikan perhatian pada orang lain. Setidaknya jika Anda tidak dapat mengeliminasi sifat buruk Anda, minimalisir sifat itu sehingga orang-orang di sekitar Anda tidak menderita akibat kelemahan Anda.
  3. Jika kekurangan itu berupa kebiasaan berdosa, misalnya berjudi, korupsi, berbohong, pornografi, berjuanglah untuk berhenti melakukan hal-hal tersebut. Hentikan menggunakan alasan bahwa Anda mengkompensasi kelemahan Anda itu dalam bidang dan kebaikan yang lain, karena tetap saja yang namanya dosa standarnya selalu harus zero.
  4. Jika kekurangan itu dalam hal skill, ada 2 kemungkinan. Jika skill itu adalah skill yang penting dalam tugas dan pekerjaan Anda sehari-hari, latihlah, belajarlah dan kuasailah skill itu agar menjadi kelebihan Anda. Tetapi jika skill itu tidak berhubungan atau tidak berpengaruh signifikan dalam pekerjaan Anda, abaikan itu.

 

batman v superman

Mengapa Superman akan selalu kalah melawan Batman?

Karena Batman belajar mengatasi kelemahan dirinya untuk menjadi keunggulan dalam bertempur dengan musuh-musuhnya, tetapi Superman tidak.

Bagaimana pendapat Anda?