
Anda sedang berjuang untuk menjadi yang terbaik dalam bidang Anda? Kerja keras, kerja cerdas yang diikuti dengan sikap yang baik dan ramah ternyata belum dapat menjadikan kita yang terbaik. Ada hal lain yang perlu Anda upayakan untuk menjadi yang terbaik.
Baca juga: Bagaimana Membuat Terobosan dalam Karir dan Hidup Anda?
Beberapa waktu yang lalu listrik apartemen kami padam tiba-tiba. MCB yang bertanggung jawab untuk listrik ke AC kami turun, demikian juga saklar listrik pusat di meteran listrik kami juga ikut turun. Kalau kami naikkan listrik bisa menyala kembali, tetapi 30 menit – 1 jam kemudian listrik kami kembali padam.
Tidak mengerti masalahnya ada di mana, saya pun menghubungi bagian engineering apartemen untuk meminta bantuan mereka. Ada 3 orang yang akhirnya datang membantu untuk memperbaiki listrik di apartemen kami.
Orang pertama sebut saja namanya Ali, adalah seorang yang masih sangat muda, kira-kira masih di awal 20 tahunan, dan baru lulus STM. Pak Ali adalah seorang engineering yang sangat ramah, baik dan hard working. Walaupun ia sendiri tidak mampu menemukan penyebab padamnya listrik di unit apartemen kami, tetapi ia tidak putus asa mencoba. Ia coba berbagai teknik dan jurus yang ia ketahui untuk memperbaiki listrik kami, tapi semuanya berakhir dengan kegagalan. Walau demikian, kami sangat mengapresiasi usaha Pak Ali, dan lagipula ia seorang yang ramah (unsur yang sangat penting dalam menjadi seorang yang berada di bidang customer support, yang menunjukkan profesionalisme dan service excellence).
Setelah mencoba dari jam 9 pagi hingga jam 3 sore, akhirnya ia meminta bantuan pak Baba, supervisornya. Supervisornya ini memberikan pengarahan bermacam-macam, meminta Ali melakukan test A, test B, test C, dsb, padahal beberapa test yang sama sudah dilakukan oleh Ali sebelumnya. Semuanya berujung kegagalan, karena walaupun sempat menyala, dalam 20 menit – 1.5 jam, lagi-lagi listrik kami padam.
Kelihatannya ia pun ingin lepas tangan dengan meminta Ali melakukan test untuk memastikan bahwa yang bermasalah adalah AC kami, bukan jaringan listrik dari apartemen. Padahal sebelumnya, Ali sudah melakukan test dengan melepaskan semua sambungan listrik ke AC, ternyata listrik tetap padam juga.
Dalam semua usaha ini pak Baba tidak pernah turun tangan sendiri, semua dikerjakan melalui tangan Ali, si newbie yang baik hati.
Akhirnya saya tidak sabar lagi. Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Anak-anak sudah harus tidur, padahal 1 hari sebelumnya mereka sudah sulit sekali tidur karena tidak ada listrik (sehingga mereka harus tidur dengan suhu 30 C di Jakarta). Saya meminta Pak Baba untuk ikut datang ke unit saya untuk memperbaikinya.
Setelah sedikit berdebat, akhirnya Pak Baba datang juga. Pak Baba seorang muda kira-kira berusia di awal 30 tahunan. Dengan berbagai perlengkapan canggih seperti tang ampere dsb, ia melakukan beberapa test dan menemukan bahwa terjadi konsleting dengan kabel Grounding. Kelihatannya ia memang memiliki pendidikan yang lebih tinggi daripada Pak Ali.
Maka ia pun melepaskan kabel Grounding AC dan kemudian kembali mencoba apakah listrik akan padam. Listrik berhasil menyala lebih dari 1,5 jam. Saya pun berpikir masalahnya sudah selesai. Setelah berterima kasih semuanya kembali normal, dan anak-anak pun bisa tidur pukul 10 malam.
Sialnya, pukul 1 dini hari, listrik kembali padam. Akhirnya pihak engineering (di apartemen engineering bertugas 24 jam sehari dalam beberapa giliran jaga) yang sedang bertugas dini hari tersebut yaitu pak Emen datang. Pak Emen berusia kira-kira 50 tahun. Ia sudah puluhan tahun bekerja sebagai engineering. Rambutnya yang dipotong pendek dan rapi sudah penuh dengan uban. Saya pun menceritakan “kisah miris” listrik kami secara berurutan beserta apa saja yang sudah dilakukan.
Pak Emen hanya mengangguk-angguk dan kemudian mencoba beberapa hal tanpa menggunakan peralatan canggih seperti Pak Baba. Dalam 1 jam ia berhasil menyelesaikan masalah listrik kami dengan sempurna. Dan hingga kini tidak ada masalah sama sekali dengan listrik apartemen kami.
Dari 3 orang: Ali, Baba dan Emen, menurut Anda siapa yang paling excellence?
Tentu kita akan mengatakan Pak Emen.
Maka ada 4 pelajaran penting dari 3 orang tukang listrik tentang bagaimana menjadi yang terbaik dalam bidang pekerjaan kita:
- Sikap ramah dan baik hati itu keren, tetapi tidak cukup untuk menjadi excelence. Anda harus juga pandai.
- Kepandaian yang dimiliki juga tidak ada gunanya kalau hanya duduk diam. Anda perlu turun tangan dan bekerja dengan keras dan bekerja dengan cerdas.
- Pepatah “pengalaman adalah guru yang terbaik” tidaklah bohong. Tetapi untuk mendapatkan pengalaman, Anda harus mendapatkan kesempatan. Gunakan setiap kesempatan yang ada untuk menambah pengalaman. Bahkan bagi Anda yang fresh graduate, lebih baik Anda bekerja di tempat yang memberi banyak kesempatan dan pengalaman daripada yang memberi penghasilan yang besar namun miskin pengalaman. Anda akan mendapatkan penghasilan yang lebih baik di kemudian hari.
- Mendapatkan guru/mentor yang baik itu sangatlah penting. Dengan demikian akan membantu kita sukses dengan lebih cepat.
Sayangnya sedikit orang yang memiliki kesadaran bahwa dengan berbagi ilmu kita tidak akan pernah kekurangan, malah semakin ahli. Sedikit yang mau mentoring juniornya untuk maju lebih cepat dan lebih baik. Kalaupun mau, lebih sedikit lagi yang mau dan mampu menjadi mentor yang baik.
Saat Anda berjuang untuk memperoleh kesuksesan, atau untuk mencapai target dan tujuan yang diinginkan tetapi tidak memiliki seseorang yang bisa memandu dan melatih Anda, Anda membutuhkan seorang profesional coach. Seorang coach akan mempercepat proses belajar Anda, dan membantu Anda mencapai puncak yang lebih tinggi, lebih cepat dan mampu bersaing dengan yang lainnya.
A good coach can change a game, but a great coach can change a life – John Wooden
Saya Deny Hen, Salam Pembelajar!
NB: Bagi Anda yang ingin menjadi yang terbaik, Anda dapat mengikuti workshop Reaching Your Maximum Potential yang akan diadakan 26 Januari 2019.

Marriage counselor, life coach, founder Pembelajar Hidup, penulis buku, narasumber berbagai media online, cetak dan TV.