Millenials di era revolusi industri 4.0 menghadapi tantangan yang tidak sedikit. Millenials menghadapi tantangan jaman yang belum pernah dialami oleh generasi-generasi sebelumnya. Ini adalah 10 nasehat penting agar millenials mampu menghadapi masa depan yang serba tidak pasti:
1. Tempa diri Anda menjadi pribadi yang tidak takut akan kesulitan dan penderitaan.
Memang penderitaan itu sucks. Tidak ada yang enak dari kesulitan dan penderitaan. Anak muda jaman sekarang cenderung hidup lebih nyaman dibanding generasi sebelumnya, sehingga kurang terlatih dengan masalah dan penderitaan. Saya punya teman-teman (mungkin juga Anda) yang berdoa tiap hari agar hari mereka tidak punya masalah, aman dan lancar terus setiap hari.
Baca juga: 10 Hal yang Bisa Membuat Anda Gagal di Masa Mendatang
Kenyataannya, saat Anda berdoa minta sukses, Tuhan akan memberikan kesulitaan pada Anda. Karena tidak ada seorang pun yang bisa naik kelas tanpa ada kesulitan. Seorang atlit angkat besi harus melawan sakit yang dirasakan ketika mengangkat beban yang sedikit melebihi kekuatan dirinya. Tapi tanpa hal itu otot kita tidak akan rusak dan kemudian membangun kembali otot yang lebih kuat dari sebelumnya.
Tidak ada yang suka penderitaan. Bayangkanlah perasaan orang yang baru ditolak gebetannya, atau baru putus cinta. Rasanya mengenaskan bukan? Sama juga dengan orang-orang yang baru di-PHK, atau baru kehabisan uang untuk membangun usahanya. Tapi kesuksesan selalu lahir dari kegagalan yang berulang-ulang. Mau lebih cepat sukses? Ya lakukan secepat dan sebanyak mungkin usaha yang terfokus, nanti lama-lama kegagalan-kegagalan Anda akan berkurang dan Anda menemukan jalannya untuk sukses. Tapi tidak bisa terjadi tanpa Anda mengijinkan kesulitan dan penderitaan itu terjadi pada diri Anda.
2. Temukan passion Anda.
Semakin hari persaingan akan semakin sengit, untuk bisa hidup di masa mendatang, Anda harus jadi pemenang dalam bidang yang Anda pilih, setidaknya dalam niche market Anda. Sulit sekali Anda bisa menjadi pemenang tanpa Anda menyukai bidang yang Anda tekuni.
Untuk menemukan passion Anda, Anda perlu mencoba berbagai macam kegiatan dan aktivitas. Selama Anda punya waktu, gunakan untuk aktivitas-aktivitas produktif yang bisa menguji passion Anda. Ikuti kegiatan olah raga/seni yang Anda sukai, lakukanlah proyek-proyek volunteer (paling sederhana adalah dengan mengambil pelayanan di tempat ibadah Anda). Saat orang lain memberikan tugas memimpin atau mengkoordinasi sesuatu, cobalah, ambil kesempatan berharga itu. Bukan cuma Anda belajar leadership, tapi Anda juga akan menemukan hal-hal apa yang menggugah dan membuat Anda bersemangat.
Menemukan passion Anda merupakan salah satu kunci untuk mencapai potensi maksimum Anda (Cek di sini untuk penjelasan tentang mencapai potensi maksimum di situs saya: Maximum Potential ).
3. Kuasai lebih dari satu keahlian/bidang
Jaman now beda dengan jaman dulu. Anda membutuhkan multi talent untuk bisa memenangkan persaingan. Terutama pada masa sekarang, Anda setidaknya perlu menguasai:
- Marketing (karena Anda harus pandai memasarkan diri Anda)
- IT (ingat bahwa kita memasuki era Revolusi Industri 4.0)
- Public speaking (agar dapat mempresentasikan ide-ide Anda dengan baik)
- Finansial dan instrumen investasi (tentu saja Anda tidak bisa hanya menyimpan uang di tabungan, bukan?)
- Coaching (karena menjadi manager masa kini bukan lagi main telunjuk, tetapi kolaborasi dan pengembangan potensi bawahan)
- Desain graphic/video editting (untuk menunjang promosi ide-ide maupun diri Anda)
4. Ingatlah 3 N: networking, networking, networking
Waktu saya masih menjadi karyawan dahulu, saya berkesempatan bekerja di 6 perusahaan yang berbeda. 5 di antaranya apply melalui kenalan saya. Kenyataannya memang bagi sebagian besar kita, sulit sekali mendapatkan pekerjaan tanpa koneksi. Ini bukan berarti KKN, karena proses rekrutmennya tetap saja melalui test dan wawancara biasa, dan tetap dibandingkan juga dengan orang lain. Tapi dengan memperlebar jejaring kita, memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi lowongan kerja yang tidak dimiliki oleh orang lain, sekaligus mendapatkan kesempatan rekomendasi dari teman kita.
Nah maka saat di kelas, perhatikanlah teman-teman sekolah/kuliah Anda saat ini. 10–20 tahun dari sekarang ini, mungkin ada di antara mereka yang menjadi pejabat tinggi. Mungkin ada juga yang menjadi konglomerat, ada yang akan menjadi dokter/profesor ternama, pemilik hotel/pabrik, Jendral, Direktur dan lain sebagainya. Jadi, jangan memandang rendah siapa pun dan separah apa pun kemampuan teman Anda. Jangan-jangan suatu hari nanti Anda akan menjadi bawahan mereka.
Jangan juga menghindari silahturahim dengan keluarga besar, hadiri undangan ulang tahun atau pernikahan atau bahkan kedukaan. Di sana Anda bisa mendapatkan koneksi yang tidak terduga dengan orang-orang penting, atau informasi penting yang tidak diketahui oleh orang banyak.
5. Budayakan menghargai perbedaan
Budayakan untuk menghargai dan menghormati perbedaan. Dunia (bukan hanya Indonesia, dan bukan hanya Jakarta) ini dihuni berjuta-juta kelompok manusia yang berbeda. Baik dari suku, agama (dan juga berbagai aliran), ras, pandangan politik, dan yang lainnya.
Dunia sudah mengalami 2 x perang dunia, dan ribuan peperangan lainnya. Seharusnya sudah cukup bagi kita untuk belajar dari sejarah bahwa perdamaian yang kita miliki di Indonesia saat ini sangat berharga untuk kita perjuangkan bersama. Dan perdamaian itu hanya dapat terjadi saat kita respek terhadap perbedaan.
Mulailah dengan membiasakan diri untuk hidup dengan teman yang berbeda. Beda pendapat itu biasa, tidak perlu ngotot bahwa kita yang paling benar. Mengemukakan argumen itu boleh, tapi hormati bila teman kita tidak menyetujuinya. Saat musyawarah tidak mencapai mufakat, voting tidak perlu dianggap buruk.
6. Temukan kebenaran, abaikan hoax
Kita memang hidup di era internet yang mana memungkinkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi tentang hampir segala hal di internet, dengan cepat dan mudah secepat menjentikkan jari kita. Namun perlu diingat bahwa tidak semua informasi dan pembelajaran yang ada di internet itu bisa dipercaya.
Karena itu anak-anak muda perlu mempersenjatai diri dengan kemampuan kritis terhadap informasi, tahu cara mencari yang benar dan mengembangkan logika berpikir. Ketahui kekeliruan logis yang sering terjadi dalam memahami dan mengambil kesimpulan. (pelajari di sini: Thou shalt not commit logical fallacies)
Cara untuk menangkal hoax cek di sini: Ini Cara Mengatasi Berita “Hoax” di Dunia Maya
7. Belajarlah Pengendalian Diri
Masa kini memang relatif lebih nyaman dari masa-masa sebelumnya, tetapi anak-anak muda jaman now juga terpapar godaan dan cobaan yang jauh lebih banyak dari sebelumnya.
Narkoba, pornografi dan free sex, kecanduan game, sosial media mengancam seluruh anak muda di seluruh dunia. Maka selagi masih muda, usahakan untuk melatih diri untuk dapat mengendalikan nafsu dan hasrat. Karena baik narkoba, pornografi, free seks, kecanduan game, kecanduan sosial media dapat merusak masa depan Anda, merusak kebahagiaan rumah tangga Anda, merusak karir Anda yang gemilang. Mereka semua memotong potensi Anda dari 100 menjadi 50 atau bahkan kurang.
8. Perjuangkan integritas
Kejujuran itu mahal. Tapi kejujuran itu punya dampak jangka panjang. Sebaliknya, kebohongan itu murahan tapi juga bisa punya dampak jangka panjang. Dampak jangka panjangnya adalah ketiadaan integritas.
Saya pernah bertanya pada mahasiswa-mahasiswa yang mengambil kelas saya: “Kalau pada waktu ujian Anda punya kesempatan untuk menyontek yang 100% aman, apakah Anda akan menggunakan kesempatan tersebut?”
Sedihnya sebagian besar mahasiswa saya menjawab “YA”
Waktu kita menyontek pertama kali dalam hidup kita, kita masih ada perasaan bersalah. Perasaan takut ketahuan yang menandakan hati nurani kita masih berfungsi. Tapi kedua kali kita menyontek, hati nurani kita akan semakin sedikit memberikan rasa bersalah atau menegur kita. Ketiga kali, keempat kali, kelima, lama-lama hati nurani kita tidak lagi berfungsi, dan kita sudah kebiasaan menyontek.
Kita tidak lagi menganggap menyontek sebagai pelanggaran integritas. Dan hal yang sekecil seperti menyontek, telah membuat hati nurani kita tumpul. Ia akan tumpul pula terhadap kompromi integritas yang lain seperti korupsi.
Korupsi yang dilakukan berjemaah bukan lagi kebiasaan buruk seseorang, tetapi BUDAYA. Dan sekarang kita sibuk mencela dan mengkritik pemerintah atau wakil rakyat, padahal budaya korupsi kita juga yang membuatnya betah mencengkram bumi pertiwi. Kalau mau jujur, tidak salah kalau dibilang negara kita yang seharusnya sudah menjadi negara maju tetap miskin karena diri kita sendiri.
Kalau begini bukankah benar bahwa kebohongan itu murahan tapi efeknya jangka panjang?
9. Jangan terlalu cepat pacaran/menikah
Nah yang ini adalah saran untuk masalah asmara. Banyak anak muda sudah pacaran bahkan dari SD. Sebenarnya ini merugikan bagi mereka sendiri. Saya sudah pernah membahasnya di pertanyaan lain, dan di blog saya (baca: Rumus Usia yang Pas untuk Pacaran). Singkatnya pacaran terlalu cepat justru membatasi kita mencapai potensi maksimal kita, dan juga membatasi networking kita – lihat point ke 4)
Sedangkan untuk menikah terlalu cepat juga tidak baik, karena pernikahan yang awet dan langgeng membutuhkan persahabatan antara suami dan istri. Persahabatan itu butuh waktu. Sebuah riset mengatakan bahwa membutuhkan waktu sedikitnya 200 jam untuk kedua orang bisa bersahabat).
Selengkapnya bisa menonton video singkat ini:
10. Jangan Lupakan Tuhan
Last but not least, paling penting dalam hidup Anda jangan melupakan Pencipta Anda. Karena kebahagiaan sejati bukan hanya di dunia ini, tapi juga di akherat.
Saya Deny Hen, salam pembelajar!
Marriage counselor, life coach, founder Pembelajar Hidup, penulis buku, narasumber berbagai media online, cetak dan TV.