Sulitnya Memutuskan Pacar yang Masih Dicintai

putus cinta

Saya punya pacar beda agama dan sudah pacaran 3 tahun lebih. Dia baik sama saya, tapi hubungan kami tidak direstui orang tua saya. Pacar saya baik tapi kadang keluarganya ikut campur dengan hubungan kami, dan keluarganya sempat merendahkan saya. Tapi saya juga tidak mau pindah agama apalagi pacar saya sebenarnya fanatik tapi dengan cara halus. Sebenarnya saya sudah capek seperti ini menjalani hubungan yang tidak ada ujungnya. Saya ingin putus tapi saya masih sayang dengan pacar saya. Tapi kalau saya pertahankan percuma juga saya membuang waktu saya. apa yang harus saya lakukan?

Valentin (bukan nama sebenarnya)

Baca juga: 10 Checklist Persiapan Diri untuk Menikah

JAWAB:

Dear Valentin,

Saya mencoba memahami Valentin yang saat ini sedang jatuh cinta, sudah 3 tahun pada seorang pria yang beda agama. Melihat kondisi saat ini sebenarnya hubungan cinta Valentin sudah sulit untuk dilanjutkan, terutama karena kedua belah pihak orang tua yang kurang mendukung. Namun dilemanya adalah Valentin masih sayang pada kekasih Valentin, apakah benar demikian?

Resiko pernikahan beda agama pernah saya singgung dalam posting berikut (Apa yang Harus Dilakukan Apabila Seorang Pria Beda Agama Mendekati Saya? dan ABCDEF Cinta, Panduan untuk Memilih Pasangan yang Tepat). Valentin pun sudah menyadari akan kesulitan yang harus dihadapi dengan pacar beda agama, maka saya rasa tidak perlu dibahas kembali dalam postingan ini.

Dalam hal ini supaya Valentin dapat mengambil keputusan yang tepat, Valentin perlu bertanya pada diri sendiri:

  1. Sampai kapan Valentin bersedia menanggung kondisi yang serba tidak enak seperti ini?
  2. Hal yang paling baik apa yang akan terjadi jika Valentin tetap tidak memutuskan hubungan dengan sang kekasih?
  3. Hal terburuk apa yang akan terjadi jika Valentin memutuskan hubungan dengan sang kekasih?
  4. Hal terbaik apa yang dapat terjadi di masa mendatang bila Valentin saat ini putus dengan pacar? Misalnya berhubungan dengan keluarga atau pacar berikutnya?
  5. Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi perasaan kehilangan atau mempercepat hilangnya rasa sakit di hati Valentin, bila akhirnya Valentin memutuskan untuk putus?

Memang namanya hati, namanya juga emosi, tidak selalu bisa kita kendalikan. Kalaupun Valentin mampu memutuskan, tidak berarti serta merta perasaan cintanya hilang. Tetapi jika itu menjadi pilihan Valentin, tentu masih ada banyak jalan untuk bisa mengurangi dan mempercepat rasa kehilangan itu.

Tapi tentunya semua keputusan tergantung pada diri Valentin sendiri. Namun semakin cepat Valentin mengambil keputusan, hal-hal baik yang mungkin terjadi juga akan dialami lebih cepat.

Saya harap jawaban saya bisa membantu Valentin yang galau. GBU.

Bagaimana pendapat Anda?