Saya seorang ibu rumah tangga menikah sudah 7 tahun, dan masih tinggal di rumah mertua. Suami saya bekerja sebagai karyawan swasta. Sebagai seorang IRT (ibu rumah tangga – red) saya berusaha hemat dan menabung sedikit demi sedikit supaya kami bisa punya rumah sendiri dan untuk tabungan pendidikan anak.
Namun sejak awal tahun 2017, suami berhenti bekerja dan bahkan tabungan kami dan tabungan anak-anak dihabiskan katanya utk keperluan pekerjaan. Ternyata baru saya ketahui kemudian suami saya mengkonsumsi narkoba bahkan sering pinjam uang ke ibu dan saudara-saudaranya.
Baca juga: Pulih dari Perselingkuhan Emosi
Selama ini utk keperluan makan sehari hari, kami masih didukung mertua karena kami masih tinggal dengan mertua. Sedangkan untuk keperluan lain saya menggunakan uang yang diberikan oleh ibu saya.
Suami saya rupanya sudah lama memakai narkoba. Setiap kali ketahuan dia meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya kembali. Tetapi ternyata ia terus mengulanginya berulang kali. Jadi menurut saya memang tidak ada keinginan dalam dirinya untuk berubah.
Ia juga tidak memikirkan kesejahteraan anak dan istri karena tidak ada sedikit pun itikad baik untuk memperbaiki keuangan kami. Dia memang bekerja tetapi sudah lebih dari setahun ini ia tidak lagi memberikan uang gajinya kepada saya.
Yang mau saya tanyakan apa yang harus saya lakukan? Masih pantaskah orang seperti itu saya maafkan lagi setelah berkali-kali saya maafkan tetapi ia tidak kunjung mau berubah. Saya tidak mau anak-anak saya memiliki papa seorang pemakai narkoba.
Akhirnya saya jadi sering bertengkar dengan suami di depan anak-anak . Saya ingin bercerai saja karena saya sudah tidak punya alasan untuk mempertahankan pernikahan ini. Tolong kasih saya saran apa yg harus saya lakukan? Terimakasih sebelumnya.
Nur (bukan nama sebenarnya)
JAWAB:
Kami turut merasa prihatin mendengar kondisi keuangan dan keluarga dari ibu Nur. Suami yang diharapkan menjadi tumpuan pendapatan keluarga, justru malah membuat keuangan keluarga semakin terpuruk. Suami juga tidak menunjukkan tanda-tanda perubahan sekalipun sudah berulang kali diberikan maaf.
Dear Ibu Nur, kasus kecanduan narkoba, tidak dapat diselesaikan dengan tekad baja dan pengampunan saja. Dalam kasus kecanduan (termasuk narkoba dan alkohol) zat kimia narkoba dan alkohol itu mengalir di dalam darah dan itu yang memaksa seseorang yang kecanduan untuk terus menghisap narkoba atau meminum alkohol, walaupun dirinya ingin sekali melepaskan diri darinya. Karena itu kita memerlukan orang lain yang dapat memaksa kita untuk menghentikan kecanduan kita.
Maka dalam hal ini, ibu perlu meneguhkan hati dan memberi maaf dengan 1 syarat saja yaitu agar suami mau masuk rehab. Dengan demikian maka akan ada harapan bagi keluarga ibu tetap utuh dan setelah rehab nanti suami ibu bisa balik kembali menjadi seorang kepala keluarga yang bertanggung jawab.
Kami mendoakan agar keluarga ibu selalu dilindungi dan diberkati Tuhan.
Marriage counselor, life coach, founder Pembelajar Hidup, penulis buku, narasumber berbagai media online, cetak dan TV.