
Saya seorang pria yang telah berpacaran. Apabila saya menemukan wanita yang lebih tepat untuk hidup saya, bolehkah saya sambil berpacaran, sambil mencoba apakah benar wanita itu adalah Mrs Right buat saya? Jadi saya bisa menilai sebenarnya Mrs Right itu pacar saya sekarang atau wanita yang baru saya temukan itu. Atau kalau tidak boleh, bolehkah saya memutuskan pacar saya terlebih dulu untuk mengejar wanita tersebut?
(Martin di Bandung, pertanyaan serupa juga ditanyakan oleh Sanny di Jakarta)
JAWAB:
Untuk menjawab masalah ini, saya ingin mengulasnya dari dua segi:
Pertama, CINTA itu terdiri dari ketertarikan fisik, kedekatan hubungan, dan komitmen. Tidak ada cinta sejati tanpa komitmen. Artinya juga tidak ada cinta sejati tanpa tanggung jawab. Hubungan pacaran artinya mengambil komitmen untuk membina hubungan yang ekslusif dengan lawan jenisnya. Tidak pernah ada hubungan cinta yang bisa sukses, langgeng dan bahagia tanpa adanya komitmen dan tanggung jawab dari antara kedua insan. Maka apabila kedua belah pihak sudah memberanikan diri untuk “say yes” untuk pacaran, haruslah ada ekslusifitas dari kedua insan ini untuk mempersiapkan diri menuju ke pernikahan; artinya tidak semestinya sang pria/wanita pergi berduaan dengan lawan jenis untuk maksud romantis selain kekasihnya.
CINTA SEJATI terdiri dari ketertarikan fisik, kedekatan hubungan, dan komitmen
Ekslusifitas ini juga tidak semata-mata masalah fisik /pergi berkencan saja, melainkan juga masalah emosi, yaitu semestinya sang pria/wanita tidak melakukan curhat-curhatan sama lawan jenis lain selain kekasihnya.
Ekslusifitas ini sangat diperlukan untuk :
- Lebih saling mengenal,
- Memupuk rasa cinta itu sendiri,
- Belajar menerima pasangan kita apa adanya,
- Sebagai pernyataan kepada khalayak umum bahwa kita sudah pacaran sehingga kita sudah NOT AVAILABLE.
Kedua, THERE IS NO MR/MRS RIGHT. Maksudnya, tidak ada 1 orang pun yang dapat secara sempurna cocok untuk menjadi pasangan kita.
THERE IS NO MR/MRS RIGHT
Pernikahan adalah Persekutuan jasmani dan rohani dari kedua anak manusia yang TIDAK SEMPURNA yang dipersatukan oleh Tuhan Pencipta Semesta untuk saling menolong guna menjalankan apa maksud dan kehendak Tuhan dalam hidup kedua insan tersebut.
Cobalah lihat realitanya, bahwa tidak ada satu pasangan suami istri mana pun yang walaupun sudah sangat cocok luar dalam tapi tidak pernah bermasalah dalam hubungan keduanya. Tidak ada 1 pasangan ideal mana pun yang tidak pernah ribut gede-gedean. Filsafat romantisme yang dihembuskan dunia ini lewat film-film drama yang menyentuh hati kita itu tidak selalu dapat dipertanggungjawabkan secara realitas.
Cinta & pernikahan bukanlah soal menemukan Mr/Mrs Right, tetapi soal bagaimana berjuang membina hubungan cinta itu; bagaimana memupuk, bagaimana memelihara dan bagaimana memetik keindahan cinta itu pada waktunya.
Jadi, boleh gak kalau kita putusin dulu aja pacar sekarang untuk mengejar yang lain?
Bagi saya, pertanyaan ini sedikit tricky.
Secara kaidah etis memang lebih baik putusin dulu baru kejar yang lain, daripada sambil pacaran, coba-coba juga sama yang lain. Walau pasti akan menyakitkan bagi kekasih Anda yang sekarang, tetapi lebih fair demikian, yaitu hubungan yang satu diselesaikan dulu baru coba membangun hubungan yang lain.
Tetapi pertanyaan Anda kan bukan sekedar pertanyaan etis. Pertanyaannya apakah baik melakukan demikian?
Nah, dalam hal ini Anda perlu mempertimbangkan apa yang saya sampaikan sebelumnya di atas, yaitu bahwa tidak ada kekasih yang secara sempurna cocok untuk Anda. Jadi kalau Anda mengira bahwa wanita itu adalah Mrs Right Anda, pikirkan kembali. Bisa jadi memang wanita itu lebih baik daripada kekasih Anda sekarang, tapi bisa juga tidak. Mana pun yang Anda pilih, pasti ada kelebihan dan kelemahannya.
Kalau Anda memutuskan “OK tetapi saya tetap akan mengejar yang ini, saya rasa dia tetap lebih baik dari pacar saya sekarang”, bagaimana apabila di kemudian hari Anda menemukan kembali someone yang Anda pikir lebih baik dari dia yang saat ini Anda kejar? Apakah akan putusin juga, dan coba jalani yang lain lagi?
Pepatah mengatakan “Rumput tetangga lebih indah daripada rumput di halaman rumah kita” dan juga “Mangga di pohon tetangga kelihatan lebih ranum daripada mangga dari pohon di rumah kita”. Wanita lain (atau pria lain bagi yang wanita) pasti akan tampak lebih menarik dari kekasih kita karena kita belum mengenal dalem-dalemnya orang itu. Kekasih kita akan tampak kurang dibanding orang lain karena kita mulai mengenal kejelekan-kejelekan kekasih kita luar-dalam.
Lagipula, penelitian mengatakan bahwa api cinta yang menyala-nyala waktu awal pacaran, memang meredup dengan berlalunya waktu. Bahkan dikatakan bahwa passion cinta itu hanya dapat bertahan 1 tahun saja, kemudian mulai pudar.
Maka, pada umumnya adalah lebih baik bagi Anda untuk memutuskan pacar Anda apabila Anda melihat adanya ketidakcocokkan antara Anda dengan kekasih Anda. Anda sudah pikirkan matang-matang, dan Anda setelah mengenal lebih jauh dengan kekasih Anda, merasa dia bukan pasangan yang tepat buat Anda. Ini lebih baik daripada memutuskan pacar Anda karena hadirnya orang ketiga.
Namun tentunya semuanya balik lagi pada diri Anda sendiri, karena Anda sendirilah yang paling mengenal diri Anda dan situasi yang sedang Anda hadapi. Tanggung jawab dan resiko melanjutkan maupun pindah ke lain hati semua ada di pundak Anda.

Marriage counselor, life coach, founder Pembelajar Hidup, penulis buku, narasumber berbagai media online, cetak dan TV.