Mungkinkah ada cinta yang tidak melibatkan nafsu?
Cinta dalam arti romantik pada prinsipnya terdiri dari gairah, keintiman dan komitmen. Gairah itu yang sering disebutkan sebagai nafsu dan kesannya negatif. Padahal gairah itu suatu keinginan yg suci untuk bersetubuh sebenarnya, dan tanpa gairah tidak akan ada kita semua (kecuali tentunya Adam dan Hawa dan Yesus -bagi yg percaya).
Jadi kalau cinta romantis kepada lawan jenis tanpa nafsu ya sudah berlawanan dengan arti cinta itu sendiri, yang artinya kalau ada yang menikah tanpa nafsu, kehidupan pernikahan mereka sebenarnya tanpa “cinta”.
Tapi kalau kita mau membicarakan cinta platonik (non seksual antara pria dan wanita) seperti persahabatan antara pria dan wanita, kalau dibilang ada atau tidak ya pasti ada. Hanya saja persentase yang bisa menjaganya tetap platonik sangat minim.
Selain itu lebih banyak kerugiannya maupun resikonya. Kalau belum punya pacar, resikonya orang lain ogah mendekat karena dikirain itu pacarnya. Kalau sudah punya pacar, resikonya dicemburui karena bisa lebih dekat bahkan lebih kelihatan enjoy dengan sahabatnya. Sedangkan kalau sudah menikah, resikonya ditambah lagi dengan perselingkuhan.
Tim peneliti dari Universitas Wisconsin-Eau Claire melakukan penelitian yg dipublikasikan pada tahun 2012 terhadap 88 pasang sahabat yang merupakan sahabat berbeda gender dan hasilnya mengejutkan. Ternyata walau banyak orang berpikir bahwa pria dan wanita bisa bersahabat tanpa terlibat cinta, kenyataan berkata lain. Persahabatan, hubungan yang akrab dan dekat ternyata akan membawa setidaknya satu dari kedua individu tersebut jatuh cinta.
Penelitian itu juga mengungkapkan bahwa wanita lebih bisa melakukan platonik love daripada pria. Sejujurnya saya tidak percaya bahwa ada pria yang mau bersahabat dengan wanita tanpa tujuan tertentu.
Nah karena itu saya lebih prefer mengatakan bahwa cinta platonik itu cuma mitos.
NB: artikel ini adalah jawaban terhadap pertanyaan: Apakah cinta antar lawan jenis tanpa nafsu mungkin terjadi? yang ditanyakan melalui media sosial Quora.
Marriage counselor, life coach, founder Pembelajar Hidup, penulis buku, narasumber berbagai media online, cetak dan TV.