Sebelumnya, saya ingin menegaskan bahwa kegagalan berumah tangga bisa terjadi pada siapa saja, juga kepada Anda yang sekarang ini sedang hangat-hangatnya menikmati cinta dari pasangan hidupnya. Karena itu, di bawah ini saya akan memberikan 5 hal untuk dipikirkan teman-teman yang pernah gagal berumah tangga, dan juga 5 hal untuk dipikirkan oleh teman-teman yang masih memiliki keluarga yang utuh.
Baca juga: Baru Nikah Kok Bercerai? Tanya Kenapa?
Inilah 5 hal untuk dipikirkan oleh Anda yang pernah gagal:
1. Ampuni pasangan Anda. Pasangan Anda selingkuh. Ia tidak memberikan nafkah pada diri Anda. Mantan istri Anda dominan dan mempermalukan Anda. Mantan suami Anda memukuli Anda. Semua perceraian bukan hanya memberikan luka pada anak, tetapi juga pada suami dan istri. Maka ampunilah pasangan Anda sebanyak apa pun kesalahannya, dan tidak perlu memikul beban yang begitu berat setiap hari akibat kemarahan Anda dan rasa dendam Anda yang membara kepada pasangan Anda. Pengampunan itu adalah obatnya, pengampunan melegakan Anda dan memberikan Anda kesempatan yang baru untuk memulai dengan orang lain yang mungkin Tuhan sediakan bagi Anda.
2. Evaluasi diri Anda. Dalam banyak perceraian, bukan satu orang saja yang berkontribusi sehingga perceraian terjadi. Kesalahan pasangan atau pertengkaran bisa terulang terkadang juga akibat diri kita yang membuat pasangan kita terus mengalami siklus kesalahan atau pertengkaran yang sama. Belajar merendahkan diri dan melihat apa yang bisa dilakukan untuk membuat diri kita menjadi lebih baik. Kejadian besar seperti perceraian merupakan kejadian penting untuk dilewatkan begitu saja, Anda harus meraup manfaat yang sebesar-besarnya untuk mentransformasi diri Anda menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih tangguh.
3. Ampuni diri Anda sendiri. Terkadang, memang diri Anda ternyata penyebab utamanya. Anda yang selingkuh, Anda yang tidak perhatian, Anda yang berlaku kasar atau tidak mau menurunkan ego sendiri dan mulai mendengarkan pasangan. Semua itu memang hal yang buruk yang membuat Anda tidak layak untuk mendapatkan pasangan sebaik mantan suami/istri Anda. Tetapi bukan hanya Anda yang telah melakukan kesalahan. Banyak orang hebat juga melakukan kesalahan serupa. Maka ampunilah diri Anda sendiri. Ikuti langkah-langkah yang pernah saya bagikan dalam posting ini: Teknik AMPUNI untuk Berdamai dengan Diri Sendiri.
4. Jangan memberikan label pada lawan jenis. Mantan suami Anda buruk, mantan suami teman Anda juga demikian, demikian juga mantan suami artis tertentu. Tapi itu tidak berarti semua lelaki demikian. Hal yang sama berlaku untuk wanita. Selalu ada pria/wanita baik di luar sana, Anda hanya perlu mencarinya di tempat yang tepat. Khususnya bagi Anda yang masih muda, bukalah pintu hati Anda pada pria/wanita lain, janganlah menjadi kapok dan berhenti berharap dan berhenti mencintai.
5. Jangan malu untuk belajar lagi tentang pernikahan. Camkanlah pada diri Anda sendiri: “Saya sudah gagal, adalah hal yang bodoh jika saya mengulang kesalahan saya sekali lagi.” Maka belajarlah kembali tentang pernikahan. Walau mengikuti kelas pernikahan kelihatan seperti orang bodoh dan memalukan (khususnya bagi para pria), tetapi justru memasang ego untuk tidak mau belajarlah yang sebenarnya bodoh dan akan menuai malu saat pernikahannya kandas. Tidak pernah ada yang memalukan dengan belajar, yang memalukan adalah orang yang sok tahu dan keras kepala.
Dan berikut ini 5 hal untuk direnungkan teman-teman dan saya sendiri yang pernikahannya masih utuh:
1. Nikmatilah pernikahan Anda. Peluk dan cium suami/istri Anda. Lakukan sesering mungkin. Layani pasangan Anda dengan sukacita. Bergairah berhubungan intim? Itu baik sekali, tidak perlu merasa kebanyakan selama itu menyenangkan bagi Anda berdua. Sekali setahun kalau memungkinkan, berliburlah berdua. Nikmati kebersamaan Anda, seakan-akan seperti Anda berdua baru jadian.
2. Hargai pasangan dengan sikap: “Pasanganku adalah orang yang paling berharga dalam hidupku“. Jangan mengatakan pasanganku beruntung karena ia menikahi saya, tetapi sayalah yang beruntung karena saya menikahi dia. Perlakukanlah dirinya seperti perhiasan yang paling berharga yang Anda miliki, atau seperti mobil baru yang baru Anda beli.
3. Abaikan ketidaksempurnaan pasangan Anda. Sebelum menikah, Anda memang perlu membuka mata lebar-lebar, tetapi setelah menikah Anda perlu menutup mata Anda rapat-rapat. Cukup tahu akan kekurangannya, coba pahami sudut pandangnya dan buanglah jauh-jauh pemikiran untuk mengubah pasangan kita. Pasangan kita hanya akan berubah jika dirinya sendiri menginginkannya, kita sama sekali tidak punya kendali atas hidupnya. Setiap usaha untuk mengendalikan selalu akan berujung pertengkaran dan stres bagi kedua pihak.
4. Jaga komitmen cinta Anda pada pasangan. Jangan berikan kesempatan pada wanita/pria lain untuk melayani kita secara ekslusif, misalnya melalui curhat. Luangkan waktu untuk mengangumi pasangan Anda, karena walau pasangan Anda punya 101 kekurangan, tentunya ia pasti punya berbagai kelebihan, yang membuat Anda menikahinya. Jaga terus api cinta ekslusif Anda pada pasangan Anda.
5. Bersyukur pada Tuhan. Keutuhan rumah tangga kita adalah anugerah Tuhan kepada kita. Mengucap syukurlah setiap hari, dan libatkan Tuhan dalam pernikahan Anda. Pernikahan itu terlalu berat untuk Anda tanggung berdua (apalagi sendiri), biar Tuhan saja (jangan Dilan).
Salam pembelajar.
Marriage counselor, life coach, founder Pembelajar Hidup, penulis buku, narasumber berbagai media online, cetak dan TV.