Pertemanan antara pria dan wanita adalah hal yang tidak dapat terhindarkan dalam dunia modern. Di mana para wanita mempunyai kesempatan yang sama dengan para pria di dunia pendidikan, karir maupun bisnis. Ini hal yang lumrah terjadi antara pria dan wanita baik yang belum maupun yang sudah menikah.
Terkadang dalam pertemanan lintas gender ini muncul rasa kagum. Ada juga rasa nyaman, merasa didengarkan, merasa menyenangkan. Interaksi-interaksi positif semacam ini tidak mustahil berbuah dalam bentuk rasa suka dan sayang. Tentu hal ini tidak jadi masalah bahkan diharapkan terjadi ketika kedua individu belum menikah. Namun jika salah satunya sudah menikah, masalah besar ada di depan mata.
Baca juga: Membangun Kembali Kepercayaan Setelah Diselingkuhi
Menyukai orang lain ketika kita sudah menikah tidaklah berarti kita adalah orang jahat yang penuh dosa, sepanjang kita tetap bisa menjaga komitmen pernikahan yang kudus dan tidak melakukan pendekatan kepada orang yang kita sukai.
Itulah sebabnya sebaik apa pun maksud hati kita dan setulus apapun hubungan persahabatan kita, bagi orang yang telah menikah pertemanan lintas gender itu selalu ada batasnya. Batas-batas ini bukan bertujuan untuk melarang kita berteman dengan lawan jenis, justru membantu kita tetap berteman tanpa ada udang di balik batu. Batas-batas ini menjaga komitmen pernikahan, tanpa harus membuang interaksi positif yang membangun diri kita sebagai manusia.
Ciri-Ciri Hubungan Pria-Wanita yang Melampaui Batas
Konteks yang akan kita bahas adalah dalam konteks salah satu dari pria dan wanita yang berteman itu sudah memiliki pasangan. Karena konteks inilah yang menuntut kita untuk memiliki batas dalam pertemanan yang wajar.
Beberapa ciri dari hubungan yang sudah melampaui batas yang konsisten berulang kali dilaporkan oleh para istri/suami yang merasa pasangannya telah berselingkuh (setidaknya secara emosi) adalah sebagai berikut:
- Adanya percakapan yang intens antara si pria dan wanita. Percakapan intens yang dimaksud bisa melalui telepon panjang (kadang bisa sampai berjam-jam) dan sering dilakukan (misalnya bisa hampir setiap hari), bisa juga melalui pesan singkat (WA atau DM di sosial media). Seorang istri bahkan menceritakan bahwa ia menemukan suaminya chatting dengan lawan jenis dari waktu ke waktu, bisa sepanjang hari saling bertukar cerita atau saling update apa yang dialami. Atau setiap hari ngobrol asik dengannya.
- Adanya perhatian yang intens yang diberikan kepada teman lawan jenisnya, bahkan seringkali melebihi perhatiannya kepada pasangannya sendiri. Menanyakan, “Sudah makan belum?”, “Sudah sampai mana?”, atau menawarkan bantuan-bantuan (padahal pasangannya sendiri tidak dibantu). Atau video call (padahal tidak pernah dengan pasangannya)
- Hubungan dan percakapan tersebut disembunyikan dari pasangannya. Chat dihapus, atau menggunakan ponsel yang lain daripada yang biasa digunakan.
Ketiga ciri ini sudah merupakan tanda-tanda yang tidak baik walaupun belum ada pernyataan “suka” dan belum ada panggilan-panggilan “sayang”. Waktu hubungan yang rahasia ini diketahui oleh pasangannya, reaksi traumatik dapat terjadi. (Baca: Apa yang Harus Dilakukan Istri yang Diselingkuhi Suaminya? untuk penjelasan lebih lanjut).
Menjaga Batas-Batas Pertemanan
Maka berikut ini bisa menjadi panduan dalam menjaga batas-batas pertemanan:
- Hindari bepergian berdua dengan lawan jenis, dan jika memang dibutuhkan untuk urusan pekerjaan, sebaiknya tidak lanjut melakukan aktivitas lain seperti dinner, ngafe atau hal yang tidak ada urusannya dengan pekerjaan lainnya.
- Batasi sentuhan fisik. Sentuhan fisik yang diijinkan menunjukkan hubungan Anda dan lawan jenis Anda sudah memasuki lingkaran dalam. Karena kita selalu menjaga jarak fisik ketika berbicara dengan orang yang tidak terlalu dekat dengan kita.
- Menghindari percakapan yang terlalu intens dan terlalu sering dengan satu lawan jenis tertentu. Khususnya mengenai hal-hal pribadi.
- Selalu transparan kepada pasangan, tidak memproteksi ponsel atau WA dengan kata kunci yang tidak diketahui pasangan, juga selalu bicara terbuka tentang hubungan Anda dengan teman-teman lawan jenis Anda.
- Jika muncul perasaan nyaman dan suka kepada teman lawan jenis, jangan melakukan tindakan untuk mendekatinya. Juga jangan pernah mengungkapkannya kepadanya. Sekalipun itu membuat Anda merasa menderita, namun penderitaan Anda tidak ada apa-apanya dengan akibat jika pertemanan itu berubah menjadi perselingkuhan.
- Menyadari bahwa rasa suka itu wajar dan dapat muncul pada siapa saja dan kapan saja. Bahkan dalam pernikahan yang hebat pun rasa suka kepada orang lain dapat muncul begitu saja. Hal ini bisa berarti pernikahan Anda sedang mengalami gangguan sehingga orang lain lebih menarik, namun tidak selalu demikian. Yang perlu disadari adalah rasa suka itu sebenarnya berdasar kepada fantasi yang tidak realistis tentang hal-hal yang terlihat ekstra positif dari si lawan jenis. Misalnya kecantikannya, betapa ia selalu menyediakan waktu dan mendengarkan kita, kepemimpinannya, atau perhatiannya. Pasangan kita sulit bersaing dengan fantasi ini karena kita sudah melihat pasangan kita secara realistis. Dan kita perlu menyadari bahwa kalau kita menjadi sedekat itu dengan teman yang kita sukai itu, ternyata dia tidaklah seindah itu.
- Gunakan kesempatan ini untuk memperbaiki hubungan dengan pasangan. Mungkin sudah beberapa lama Anda tidak pergi kencan berdua. Atau sudah beberapa lama Anda kurang memperhatikannya, kesempatan-kesempatan menjalin kasih yang terlewat, dan penghargaan yang tidak diberikan karena merasa taken for granted. Seberapa banyak pun yang Anda ingin lakukan dengan teman Anda, lakukanlah itu dengan jauh lebih baik kepada pasangan Anda. Bukan untuk menutupi rasa bersalah Anda, tapi menyadari bahwa Anda sangat mencintai pasangan Anda dan lebih memilihnya dibandingkan dengan teman menarik Anda.
- Bicarakan dengan pasangan Anda mengenai ketertarikan Anda pada saat yang tepat. Dan ini membutuhkan kebijaksanaan supaya pasangan Anda tidak mengalami shock seakan-akan Anda telah berselingkuh, namun juga tidak terlambat sehingga Anda dapat dicegah melakukan hal-hal yang dapat Anda sesali.
Saya Deny Hen, salam pembelajar!
Marriage counselor, life coach, founder Pembelajar Hidup, penulis buku, narasumber berbagai media online, cetak dan TV.