Sebenarnya apakah yang disebut dengan “bahagia” dalam suatu pernikahan?
Adakah tolak ukur tertentu untuk mengatakan “bahagia” atau “tidak bahagia” tersebut?
Iriana (bukan nama sebenarnya)
Catatan: pertanyaan ini adalah pertanyaan yang diajukan pada KULWAP: “5 Tips Ampuh Mengubah Krisis Menjadi Kebahagiaan dlm Pernikahan” yang diselenggarakan berkat kerjasama YPKA (Yayasan Pusat Kemandirian Anak) dengan Pembelajar Hidup, diikuti 152 peserta dari seluruh Indonesia.
Baca juga: Bagaimana Memperbaiki Hubungan Suami Istri yang Sudah Jenuh
JAWAB:
Dalam buku saya dituliskan bahwa bahagia bukanlah suatu tujuan dalam pernikahan. Bahagia adalah DAMPAK dari kita mengusahakan pernikahan kita dengan baik. Jadi bahagia sama sekali bukan tolak ukur, jadi untuk apa diukur? 😊
Lakukan saja pernikahan itu dengan baik, dan kebahagiaan itu, besar maupun kecil merupakan berkah dari Tuhan yang Maha Kuasa 🙏
NB: Ilustrasi tentang kebahagiaan dapat dibaca di “Kisah Pendekar Wu Xia Mencari Pohon Kebahagiaan“
Marriage counselor, life coach, founder Pembelajar Hidup, penulis buku, narasumber berbagai media online, cetak dan TV.