Tidak ada yang salah dengan meminta bantuan suami dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga, tetapi perlu memperhatikan 5 tips berikut ini:
1. Aturan tidak terkatakan. Setiap orang punya aturan-aturan yang tidak terkatakan, termasuk suami Anda. Aturan-aturan tersebut dimiliki sejak sebelum ia menikah dan sudah diterapkannya dalam hidupnya sebelum ia menjadi suami Anda. Karena aturan-aturan itu tidak tertulis, biasanya aturan-aturan ini tidak diberitahu kepada Anda saat menikah. Karena tidak dibicarakan terlebih dahulu, maka akibatnya terjadi konflik karena aturan-aturan tidak terkatakan tersebut.
Baca juga: Apa yang diinginkan Pria dari Istri Mereka?
Salah satu aturan yang sering dimiliki adalah: “suami bertanggung jawab terhadap nafkah keluarga dan istri terhadap rumah tangga”. Aturan-aturan tidak terkatakan ini sumbernya dari budaya, agama, atau dari contoh dan teladan orang tua. Salah seorang yang saya kenal punya aturan yang sangat kuat dalam hal rumah tangga ini, ia mengetahui dari ibunda suaminya bahwa dalam keluarga mereka seorang anak laki-laki itu tidak boleh memegang kain pel. Hal seperti ini membuat aturan tidak terkatakan yang dapat memicu konflik kalau sang istri meminta suami mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Apabila Anda sering ribut dengan suami karena masalah pekerjaan rumah tangga, kemungkinan besar ia memiliki aturan tidak terkatakan seperti ini, dan itu perlu dibicarakan baik-baik sambil mencoba memahami kenapa aturan tersebut ada dalam dirinya.
2. Bicarakan di muka. Bicarakan terlebih dahulu pekerjaan apa saja yang Anda ingin dibantu oleh suami Anda, kapan saja dan berapa banyak pekerjaan tersebut. Jadi tidak dadakan hanya saat Anda membutuhkan. Hal ini membantu suami tidak merasa ditodong atau tidak tabrakan dengan hal lain yang harus dibereskan oleh suami. Suami juga merasa dihargai dan Anda pun tahu seberapa banyak pekerjaan rumah tangga yang dapat dibantu suami.
3. Meminta bantuan dengan hormat. Meminta bantuan tentu boleh, tetapi kalau menyuruh, kemungkinan besar sang pria akan menolak. Seorang pria punya harga diri dan butuh dihormati. Suruhan akan membuat pria merasa harga dirinya diinjak-injak. Karena itu hindari menyuruh suami Anda mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
4. Meminta tidak sama dengan menuntut. Kalau permintaan berubah menjadi tuntutan yang harus dilakukan, apalagi memberikan konsekuensi jika tuntutannya tidak dilakukan, ini pasti akan menciptakan konflik. Lebih parah lagi jika tuntutannya itu dituntut tanpa melihat kondisi suami, misalnya tidak memperhatikan kondisi suami yang baru pulang bekerja, atau sedang menghadapi kesulitan dalam usaha/pekerjaanya.
5. Give reward. Tidak semua pria bersedia dan terbiasa dengan mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Maka tatkala mereka bersedia membantu Anda, berikanlah reward kepadanya. Setidaknya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus atas bantuannya. Kalau Anda membutuhkan suami Anda membantu pekerjaan rumah tangga, maka cobalah untuk juga memenuhi apa kebutuhan suami Anda. Secara umum, pria biasanya membutuhkan: seks, rekreasi bersama, tampilan fisik istri yang menawan, dan dikagumi. Tapi mungkin ia juga membutuhkan hal-hal sederhana seperti makan malam yang tersedia saat ia pulang ke rumah, kecupan istri sebelum berpisah dalam tidur, atau sekedar kopi di pagi hari.
Demikianlah 5 tips yang perlu Anda perhatikan untuk meminta suami membantu pekerjaan rumah tangga, semoga keluarga Anda semakin harmonis dan sehat. Salam pembelajar!
Marriage counselor, life coach, founder Pembelajar Hidup, penulis buku, narasumber berbagai media online, cetak dan TV.