Putus dari Lee Min Ho, Bae Suzy yang dikenal sebagai vokalis girlband Miss A, kini menjalin hubungan dengan Lee Dong Wok. Berita ini menjadi perhatian netizen, salah satunya adalah karena mereka terpaut dengan beda usia yang jauh. Suzy 23 tahun, sedangkan Lee Dong Wok 36 tahun. Sang pria jauh lebih tua 13 tahun. Nah, apa sajakah yang akan menjadi tantangan bagi wanita yang menikahi pria yang jauh lebih tua? Saya menemukan sedikitnya ada 4 hal, yaitu:
Baca juga: Terlanjur Pacaran Beda Agama, Harus Bagaimana?
- Pembicaraan negatif dari keluarga dan teman
- Perbedaan fase hidup yang memicu konflik
- Perbedaan stamina dan energi
- Tantangan kesehatan dan kematian yang datang lebih cepat
Pembicaraan Negatif dari Keluarga dan Teman
Menikahi pria yang jauh lebih tua, semakin jauh perbedaannya semakin menjadi pergunjingan di lingkungan keluarga dan teman. Apalagi kalau sang pria ternyata pernah ada hubungan, misalnya hubungan guru dan murid. Pasangan BUH (Beda Usia Jauh) harus siap dengan pergunjingan-pergunjingan tersebut.
Bila tidak ada hubungan guru dan murid, misalnya sesama kolega seperti artis Suzy dan Lee Dong Wok, perbedaan belasan tahun pada umumnya belum menjadi masalah. Tetapi di BUH di atas 20 tahun, ada alasan pergunjingan yang lain, misalnya anggapan bahwa sang wanita cuma “cinta” uangnya, dan sang pria suka “daun muda”. Karena angka 20 tahun menunjukkan perbedaan generasi.
Bicara tentang gunjing-menggunjing, tentu saja kesalahan bukan pada orang yang digunjingkan, tetapi pada orang yang menggunjingkan. Maka ada pepatah mengatakan, “Anjing menggonggong kafilah berlalu”. Jadi kalau memang Anda berdua tulus saling mencintai dan bukan ketertarikan yang palsu “ada udang di balik batu” maka why not? “Biarkan saja dan sebodo dengan pendapat orang lain, yang menjalankannya saya kok, bukan dia”
Bagaimana pun Anda berdua tidak bisa hidup tanpa orang lain, maka resiko pergunjingan ini harus dihadapi dan disikapi dengan bijaksana.
Perbedaan Fase Hidup yang Memicu Konflik
Suatu penelitian menyatakan bahwa semakin besar perbedaan usia pasangan, maka semakin besar pula kemungkinan untuk bercerai.
- Perbedaan usia 20 tahun antara suami dan istri, memiliki kemungkinan 95% untuk bercerai
- Perbedaan usia 10 tahun, kemungkinan 40% bercerai
- Perbedaan usia 5 tahun, resiko perceraian hanya 15% saja
Apa penyebabnya?
Menurut teori psikologi perkembangan Erik Erikson, manusia mengalami 8 tahap perkembangan yang masing-masing tahap memiliki pergumulannya tersendiri, yaitu:
- 0 – 18 bulan, Infancy
- 18 bulan – 3 tahun, Early Childhood
- 3 – 5 tahun, Preschooler
- 6 – 12 tahun, School Age
- 12 – 18 tahun, Adolescent
- 19 – 35 tahun, Young Adult
- 36 – 65 tahun, Middle Age Adult
- 65 – Meninggal, Late Adult/Maturity
Perbedaan usia yang jauh memiliki kemungkinan besar suami dan istri menjalani tahapan yang berbeda. Suzy Bae yang berusia 23 tahun, masuk kategori Young Adult, sebuah tahap pencarian keintiman dan cinta. Sedangkan Lee Dong Wok 36 tahun sedang memasuki tahap Middle Age yang mana mengalami pergumulan untuk kemantapan karir dan kontribusi pada dunia, apakah akan mengalami stagnansi ataukah mampu memberi sumbangsih kepada masyarakat?
Perbedaan ini merupakan potensi permasalahan dalam hubungan cinta. Semakin jauh umurnya, semakin kentara perbedaan perkembangan psikologis keduanya. Pasangan BUH yang berhasil, apabila mereka mampu mengembangkan persahabatan, tabungan cinta, dan menjalani visi bersama. Ini berarti menyadari perbedaan psikologis yang ada karena umur tadi, dan menghargainya sebagai kondisi, dan kenyataan yang dimiliki oleh pasangan masing-masing.
Perbedaan Stamina dan Energi
Beda usia yang jauh berarti beda juga stamina dan energinya. Saat sang istri masih suka jalan-jalan di mall, mungkin sang suami sudah tepar, kelelahan dan kakinya sudah pegal-pegal. Saat sang istri suka bepergian ke luar kota, menggunakan waktu yang maksimal untuk menjelajahi kota tempat wisata yang dikunjunginya, mungkin sang suami hanya ingin tidur dan beristirahat di hotel.
Hal ini akan menjadi tantangan bagi para istri yang memiliki stamina dan semangat yang tinggi. Bersediakan menurunkan sedikit keinginan untuk berpetualang dan jalan-jalan karena suami? Atau bersediakah pergi sendiri tanpa ditemani suami bila tetap ingin pergi? Apa perasaan suami apabila Anda meninggalkannya untuk bepergian seorang diri misalnya? Hal-hal sederhana ini bisa memicu konflik jika tidak dibicarakan dengan baik. Juga jika salah satu pasangan tidak memiliki respek atas perbedaan yang dimiliki mereka.
Kesehatan dan Kematian yang Datang Lebih Cepat
Seseorang yang saya hormati, seseorang yang sangat pintar, dengan kacamata sangat tebal, dengan titel Doktor yang disandangnya, pernah berkata, “Waktu saya muda saya sangat suka belajar. Saya belajar segala hal, dan mencatat segalanya. Saya tidak pernah melupakan satu detail informasi apa pun.”
“Tetapi ketika saya mulai tua, saya mulai menyadari bahwa banyak hal yang saya ingat sebelumnya, telah saya lupakan. Saya tidak pernah menyangka bahwa saya akan mengalami hal ini,” demikian ujarnya.
Manusia tidak dapat menghindari penurunan kemampuan fisik yang dimilikinya. Ini artinya dengan perbedaan umur yang jauh, sang istri kemungkinan akan lebih cepat menghadapi pasangan yang mulai sakit-sakitan, atau bahkan dipanggil Sang Pencipta daripada istri-istri dengan beda usia yang tidak jauh.
Misal, saya dan istri saya berbeda 3 tahun. Misalnya saya akan mengalami sakit-sakitan saat usia 60 tahun. Maka, istri saya menikmati hingga usia 57 tahun tanpa harus mengurusi saya dalam kondisi sakit-sakitan. Tapi bila istri saya katakanlah berbeda usia 20 tahun, berarti ia sudah harus merawat saya dalam kondisi seperti itu mulai dari umurnya 40 tahun.
Selanjutnya bila saya meninggal dunia katakanlah umur 70 tahun, maka istri yang berbeda 20 tahun tersebut, harus menjanda mulai umur 50 tahun. Memang benar usia di tangan Tuhan, karena itu semua ini hanyalah berupa kemungkinan belaka.
Ada Udang Dibalik Bacang
4 Tantangan di atas adalah hal-hal yang perlu dipikirkan dan dipersiapkan bila Anda ingin berpacaran atau menikahi pria dengan beda usia jauh, seperti Lee Dong Wok dan Suzy Miss A. Namun ada 1 pertanyaan penting untuk dijawab sebelum menjalin hubungan BUH:
Hal apa yang membuat Anda ingin menjalin hubungan dengan sang pria?
Terkadang ada wanita-wanita tertentu yang selalu tertarik dengan pria mapan yang jauh lebih tua dari dirinya. Kadang-kadang ia confuse (bingung) antara cinta dengan kekaguman. Atau ia memang selalu merasa membutuhkan pria yang mapan secara finansial. Atau ia hanya merindukan pria-pria yang dewasa karena ia merasa tidak mendapatkan kasih sayang yang cukup dari ayahnya. Suatu unfinished business yang sebenarnya berasal dari hubungan dirinya dengan orang tuanya.
Apapun itu, cinta tidak sama dengan saling memanfaatkan. Cinta sejati itu dedikasi, yang terlihat dengan saling memberi. Tidak pernah ada udang di balik bacang dalam cinta. Periksalah motif dan alasan mengapa Anda mencintai dirinya. Lanjutkan bila dilakukan dengan ketulusan, dan urungkan bila dilakukan untuk memanfaatkan. Daripada menyesal di kemudian hari, karena pernikahan selalu punya dampak yang permanen dalam hidup kita.
Saya Deny Hen, Salam Pembelajar!
NB: beberapa orang bertanya kepada saya, bagaimana dengan libido dan nafsu seksual untuk pasangan BUH, apakah akan ada masalah dengan hal tersebut?
Jawaban saya, dalam kasus pria jauh lebih tua dari wanita, libido pria akan selalu ada sampai ia meninggal dunia. Jadi sebenarnya bukan hal yang perlu ditakutkan. Yang jauh lebih penting justru kesehatan sang pria. Karena pria yang sakit misalnya prostat akan mengalami impotensi, juga sakit-sakit degeneratif lainnya.
Tapi kalau sang wanita jauh lebih tua, ini baru masalah. Akan saya bahas di posting berikutnya.
Baca juga: 5 Tantangan Menikahi Wanita yang Jauh Lebih Tua
Marriage counselor, life coach, founder Pembelajar Hidup, penulis buku, narasumber berbagai media online, cetak dan TV.