10 Langkah Mengampuni Pasangan

Mengampuni pasangan

Tentunya masih ada dalam benak kita bagaimana harunya kisah Ibu Wenny mengampuni para teroris yang merengut nyawa kedua anaknya. Wenny Angelina adalah ibunda dari Evan 11 tahun dan Nathan 8 tahun, 2 anak yang tewas dalam aksi bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Ngagel Madya, Surabaya, Bulan Mei 2018 yang lalu.

Baca juga: Jujur, Aku Tidak Lagi Cinta pada Istriku

Waktu kejadian tersebut, saya ingat bahwa media sosial ramai sekali membicarakan tentang pengampunan, tentang apakah para teroris itu harus diampuni, tentang pengampunan apakah sama dengan membebaskan para penjahat dari hukum, juga tentang apakah Ibu Wenny benar-benar telah mengampuni mereka. Berbagai pendapat yang berlainan muncul. Ada yang mengatakan bahwa seharusnya ibu Wenny tidak perlu mengatakan hal tersebut, karena itu pengampunan yang terlalu mudah bagi para penjahat itu. Ada juga yang mengutip ayat-ayat kitab suci tentang pengampunan.

mengampuni teroris
Wenny Angelina memeluk baju anaknya, sumber: bbc

Lebih Sulit Mengampuni Pasangan daripada Penjahat

“Pengampunan” suatu kata yang sederhana, mudah diucapkan, bukan dari serapan bahasa asing (karena pengampunan adalah universal), namun juga merupakan salah satu tindakan yang paling sulit untuk dilakukan. Hal yang menarik adalah manusia ternyata lebih mudah mengampuni orang di luar keluarganya, daripada orang tua, adik dan kakaknya sendiri, dan terutama lebih sulit lagi mengampuni suami/istrinya. Walaupun seperti contoh di atas orang lain itu telah melakukan perbuatan biadab yang jauh melebihi hukum moral manapun, namun ada kecenderungan kita lebih sulit lagi memaafkan orang terdekat dengan kita yang bersalah pada kita, sekalipun dengan kesalahan yang jauh lebih ringan daripada pembunuhan.

Hal ini disebabkan karena semakin dalam dan erat hubungan kita dengan orang itu, semakin kita merasa tersakiti bila orang tersebut bersalah pada kita. Terlebih lagi karena hidup bersama, setiap hari bertemu, kesalahan-kesalahan yang dilakukan pasangan seakan-akan bertumpuk-tumpuk terus bertambah dari hari ke hari.

Kalau dalam istilah medis mungkin mirip dengan penyakit akut vs penyakit kronis. Penyakit akut berbahaya, tetapi datangnya tiba-tiba dan cepat pula penyelesaiannya. Sedangkan penyakit kronis seperti kanker, tidak terlalu menyakitkan di awalnya, tapi pelan-pelan memberikan penderitaan yang panjang. Kesalahan orang lain dapat disamakan dengan penyakit akut, tapi kesalahan pasangan kita, dapat dikatakan penyakit kronis.

Apalagi kalau kesalahannya akut dan kronis seperti perselingkuhan. Lantas bagaimana caranya supaya kita dapat mengampuni pasangan yang telah berselingkuh kepada kita?

Apakah Pengampunan Itu?

Ada sebuah definisi tentang pengampunan yang menurut saya sangat akurat:

    Pengampunan adalah dengan sengaja mengabaikan kemarahan dan respon lain (yang merupakan hak mereka), dan berusaha keras untuk meresponi orang yang berbuat kesalahan dengan prinsip moral kemurahan hati, yang di dalamnya mungkin termasuk belas kasihan, kemurahan, penghargaan tanpa syarat dan kasih. (Enright & Fitzgibbons, 2000)

Dari definisi ini, pengampunan bukanlah hal yang pasif (diam saja tanpa berbuat sesuatu), tetapi tindakan aktif, usaha untuk mengampuni. Pengampunan bukanlah melupakan, juga bukan menyerah pada nasib (karena tidak mampu berbuat apa-apa). Pengampunan tidak selalu berarti rekonsiliasi dengan orang yang kita anggap melakukan kesalahan, melainkan suatu usaha yang terus-menerus dilakukan (dapat bertahun-tahun) bahwa kita mengabaikan respon amarah kita, dan memberikan maaf, dan kemurahan, walaupun hati kita masih merasa sakit.

Pengampunan bisa dilatih

Dr. Fred Luskin, psikolog yang melakukan riset tentang pengampunan, mengatakan bahwa pengampunan ternyata adalah suatu skill yang dapat kita pelajari. Bahwa dengan melatih pemikiran (kognitif) kita, kita dapat belajar mengampuni sesama kita.

 

10 Langkah Mengampuni Pasangan Kita

Dalam websitenya learningtoforgive.com, Dr. Luskin mengemukakan tentang 9 langkah untuk mengampuni orang lain. Langkah-langkah yang disajikan dapat diadopsi untuk mengampuni pasangan kita, dengan tambahan beberapa langkah agar pengampunan kita menjadi lengkap.

Berikut ini langkah-langkah yang dapat Anda coba untuk mengampuni pasangan Anda:

  1. Mulailah dengan suatu keputusan untuk mengampuni pasangan kita.
  2. Pahami dengan tepat apa yang Anda rasakan tentang apa yang telah terjadi, dan ungkapkan tentang hal apa dari peristiwa tersebut yang menyakitkan.
  3. Ceritakan pengalaman Anda itu kepada 2 orang lain yang Anda percayai, dapatkan dukungan sosial untuk kesehatan psikologis Anda.
  4. Buatlah komitmen pada diri Anda sendiri untuk melakukan hal-hal yang bisa membuat perasaan Anda lebih baik.
  5. Lihatlah dengan perspektif yang lebih tepat tentang apa yang sekarang terjadi. Bahwa penderitaan Anda saat ini, terutama datang dari perasaan terluka dan pikiran Anda sendiri, bukan berasal dari apa yang telah melukai Anda 10 tahun – atau bahkan 2 menit – yang lalu.
  6. Lakukan teknik manajemen stres sederhana jika Anda merasa kesal. Beberapa cara yang sangat membantu adalah dengan berdoa atau meditasi, atau dengan mengatur pernafasan (bernafas lebih panjang dan menggunakan perut selama 5 – 7 menit).
  7. Berhenti mengharapkan hal dari pasangan Anda, jika hal itu tidak ingin/mampu mereka berikan pada Anda. Kenali prinsip-prinsip hidup Anda tentang bagaimana orang lain harus berperilaku yang tidak dapat diterapkan pada pasangan Anda.
  8. Alihkan energi Anda untuk mencari jalan lain untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Daripada terus mengulang-ulang rasa sakit Anda, carilah cara baru lain untuk mendapatkan yang Anda inginkan. Ingatlah bahwa dalam pernikahan, kita tidak mampu mengubah pasangan kita, tetapi pasangan kita akan berubah waktu kita mengubah diri kita sendiri.
  9. Ubah cerita kemalangan Anda menjadi suatu kesempatan heroik bagi Anda untuk mengampuni.
  10. Berdoalah selalu dengan tulus yang ditujukan semata-mata untuk kebaikan pasangan Anda (bukan kepentingan Anda sendiri)

 

“Pengampunan adalah wangi harum bunga yang tertumpah kepada sepatu orang yang telah menginjaknya” Mark Twain. Lakukan 10 langkah memaafkan ini, berikan pengampunan pada suami/istri Anda sekalipun perlu waktu bertahun-tahun, dan nikmati kedamaian dalam rumah tangga Anda. Saya Deny Hen, salam pembelajar!

Bagaimana pendapat Anda?