Apakah Dia Benar-Benar Mencintai Saya?

Apakah dia mencintaiku

Saya seorang wanita yang saat ini sedang berpacaran dengan seorang pria. Kami sudah berpacaran selama 2 tahun lebih. Pacar saya ini orangnya cuekan. Belakangan ini pacar saya diterima bekerja di Singapura, dan akan dikontrak selama 5 tahun. Waktu saya menanyakan kelanjutan mengenai hubungan kami, dia bilang ya diterusin aja. Saya bilang kalau dia tidak memikirkan saya, tapi dia malah bilang kalau sayalah yang tidak memikirkan dia. Beberapa lama kemudian, dia bilang kalau saya mau memberikan dia sebuah laptop maka dia tidak akan pergi ke Singapura. Tadinya saya pikir dia becanda, tapi ternyata dia serius. Sebenernya apa dia benar-benar cinta pada saya?

kiki (bukan nama sebenarnya) – jkt

[JAWAB]:

Dear Kiki,

Keraguan Anda pada kesungguhan hati si doi memang beralasan, namun untuk Anda berdua yang sudah melewati usia pacaran 2 tahun, semestinya Anda berdua sudah cukup saling mengenal dan saling mengerti satu dengan yang lain. Namun apabila Kiki sendiri masih bingung dengan kesungguhan hati dari si dia berarti kualitas pacaran kalian berdua yang mesti ditingkatkan. Apalagi kelihatannya sang pacar memutuskan untuk pergi ke Singapura tanpa terlebih dahulu meminta pendapat Kiki. Komunikasi, keterbukaan dan kejujuran dari masing-masing pihak sangatlah dibutuhkan untuk dapat membina hubungan pacaran yang baik yang menunjang ke arah pernikahan.

Kiki, apabila usia anda berdua sudah cukup dan sama-sama sudah bekerja, dalam usia pacaran yang sudah 2 tahun sudah semestinya untuk menentukan kejelasan akhir dari kisah cinta kalian berdua, apakah memang mau diteruskan ke pelaminan ataukah tidak dapat diteruskan lagi. Terutama apabila kekasih Anda akan pergi jauh dalam waktu yang lama, perlu komitmen yang besar untuk bisa mempertahankan hubungan kalian berdua. Lebih baik dibicarakan dengan dewasa dan jelas mengenai hal ini.

Pendek kata, hubungan cinta yang sehat butuh banyak keterbukaan dan kejujuran, maka apabila ada satu dan lain hal yang mengganjal di antara kalian, sebaiknya segera diselesaikan, jangan sampai terus terbawa ke pernikahan, atau malah sebaliknya terus dibawa sampai menjadi PA (Pacar Abadi) akibat tidak ingin menikah dengan si doi namun tidak mau memutuskan hubungan cintanya.

Bagaimana pendapat Anda?